Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
TIGA puluh keluarga Palestina terpaksa membongkar rumah dan meninggalkan wilayah barat laut Ramallah, Tepi Barat yang diduduki, pada Senin (11/8) malam.
Kepergian massal ini terjadi setelah serangan berulang dari pemukim ilegal Israel dan operasi militer. Kelompok hak asasi manusia lokal menggambarkan itu sebagai kebijakan penggusuran paksa sistematis.
Organisasi Al-Baydar untuk Pembelaan Hak-Hak Badui menyatakan bahwa komunitas Arab al-Jahalin di Ain Ayoub, dekat desa Deir Ammar, digusur secara paksa oleh pemukim ilegal yang mendapatkan perlindungan langsung dari pasukan Israel.
Menurut Al-Baydar, serangan yang dialami warga meliputi pembakaran rumah dan gudang, peracunan ternak, serta intimidasi terhadap perempuan dan anak-anak. "Pemindahan paksa sistematis ini," kata Al-Baydar seperti dikutip Anadolu, Selasa (12/8).
Organisasi ini menilai bahwa mereka bertujuan mengusir warga Palestina untuk memperluas permukiman ilegal. Sementara pasukan Israel dilaporkan mendampingi pemukim ilegal saat melakukan serangan.
Organisasi itu juga mendesak lembaga HAM dan media untuk segera bertindak mendokumentasikan dan mempublikasikan peristiwa-peristiwa tersebut, sembari memperingatkan bahwa tanpa intervensi internasional, akan terjadi lebih banyak pengungsian dan kekerasan di wilayah pendudukan.
Hassan Mleihat, pengawas umum Al-Baydar, menjelaskan kepada Anadolu bahwa rencana relokasi tersebut menargetkan 30 keluarga yang masing-masing terdiri dari puluhan orang.
Pada Minggu malam, tentara Israel menetapkan Ain Ayoub sebagai zona militer tertutup dan melarang masuknya pihak luar, termasuk aktivis asing.
Sejak perang Israel di Gaza pecah pada Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat setidaknya 1.013 warga terbunuh dan lebih dari 7.000 terluka di Tepi Barat akibat tindakan pasukan Israel dan pemukim ilegal.
Dalam pendapat penasihat pada Juli lalu, Mahkamah Internasional menegaskan bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina ilegal dan menyerukan pembongkaran seluruh permukiman di Tepi Barat dan Jerusalem Timur. (I-2)
ORGANISASI Kerja Sama Islam (OKI) mengutuk keras kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Mike Johnson yang memimpin delegasi Kongres ke koloni ilegal Israel, Ariel, di Tepi Barat yang diduduki.
PEMERINTAH Rusia secara resmi mengajukan protes kepada Israel atas insiden penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok pemukim Israel terhadap kendaraan diplomatik di Tepi Barat.
KETIADAAN Hamas di Tepi Barat ternyata tidak membuat wilayah Palestina itu aman dari penjajahan Israel.
PEMUKIM Israel menyerang desa Kristen Palestina Taybeh di Tepi Barat, Palestina, yang dijajah, semalaman. Mereka membakar mobil dan menyemprotkan grafiti yang mengancam.
Indonesia mengutuk keras tindakan sepihak Zionis Israel untuk memaksakan kedaulatan terhadap wilayah Tepi Barat yang mereka jajah sebagaimana yang disetujui parlemen Israel itu.
HAMPIR dua tahun sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas, dengan korban jiwa di Jalur Gaza melampaui 60.000 orang, dukungan global untuk pengakuan negara Palestina semakin menguat.
MENTERI Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengumumkan bahwa kabinet akan menentukan sikap resmi terkait pengakuan negara Palestina pada September mendatang.
GELOMBANG dukungan internasional untuk pengakuan negara Palestina terus bertambah, dengan lebih dari 145 negara kini menyuarakan komitmen mereka.
PERDANA Menteri Australia, Anthony Albanese mengumumkan bahwa negaranya akan secara resmi mengakui Palestina pada September mendatang, bersamaan dengan pertemuan Majelis Umum PBB.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyangkal penderitaan warga Jalur Gaza, Palestina.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengakui penderitaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved