Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
Government Pension Fund Global yang merupakan nama resmi dari otoritas pengelola Sovereign Wealth Fund (SWF) Norwegia mengumumkan pada Selasa (12/8), berencana menarik lebih banyak investasinya dari perusahaan Israel. SWF Norwegia, yang pengelolaannya dipegang oleh Norges Bank Investment Management (NBIM), telah menjadi salah satu investor terbesar dan terkaya di dunia dengan aset senilai sekitar US2 triliun atau sekitar Rp32 kuadriliun.
SWF Norwegia memiliki saham di 8700 perusahaan di berbagai negara, termasuk 61 perusahaan Israel. SWF Norwegia mengungkapkan bahwa langkah penarikan lebih banyak investasi atau divestasi dari perusahaan Israel itu berkaitan dengan situasi di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Sehari sebelumnya, Senin (11/8), SWF Norwegia menyatakan telah mengakhiri kontrak dengan manajer aset eksternal yang mengelola sebagian investasinya di Israel, serta telah melakukan divestasi pada sebagian portofolionya akibat memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza.
Tinjauan investasi telah dimulai pekan lalu setelah laporan media menyebutkan dana itu memiliki lebih dari 2% saham di perusahaan mesin jet Israel, Bet Shemesh Engines Ltd (BSEL), yang melayani kebutuhan militer Israel, termasuk perawatan jet tempur.
Pada Selasa (12/8), NBIM mengonfirmasi bahwa seluruh saham di BSEL telah dijual. NBIM, yang tercatat memegang saham di 61 perusahaan Israel per 30 Juni, dalam beberapa hari terakhir telah melepas kepemilikan di 11 perusahaan, termasuk BSEL.
"Kami berharap dapat melakukan divestasi dari lebih banyak perusahaan,” kata CEO NBIM Nicolai Tangen dalam konferensi pers seperti dikutip CNN, Selasa (12/8).
Tangen menjelaskan, investasi di BSEL dimulai pada November 2023, sekitar sebulan setelah perang Gaza meletus, melalui manajer investasi eksternal yang tidak disebutkan namanya.
Sejak itu, pertemuan rutin dilakukan, tetapi perang Gaza tidak pernah menjadi topik utama pembahasan. "Kami berdiskusi tentang bisnis mereka di Amerika Serikat, bukan tentang perang di Gaza," sebutnya.
BSEL awalnya dinilai sebagai saham berisiko menengah terkait etika, namun pada Mei statusnya naik menjadi risiko tinggi. "Perubahan itu seharusnya lebih cepat, kami seharusnya memiliki tinjauan yang lebih ketat,” tambah Tangen.
Dana yang mengelola pendapatan minyak dan gas Norwegia ini rata-rata memegang 1,5% saham di seluruh perusahaan publik dunia, serta berinvestasi di obligasi, properti dan proyek energi terbarukan.
Untuk paruh pertama tahun ini, NBIM membukukan laba 698 miliar krona Norwegia (sekitar 68,28 miliar dolar AS) dengan imbal hasil 5,7%, sejalan dengan indeks acuan. "Hasil ini didorong oleh kinerja positif pasar saham, khususnya sektor keuangan," pungkas Tangen.
Pemerintah Norwegia telah mengakui negara Palestina pada 31 Mei 2024. (M-1)
KETUA BKSAP DPR RI Mardani Ali Sera menyampaikan bahwa Ketua DPR Puan Maharani mengirim surat resmi kepada PBB untuk mendesak pembukaan blokade Gaza.
Status negara Palestina di PBB membutuhkan persetujuan Dewan Keamanan PBB.
MENTERI Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters mengumumkan bahwa kabinet akan menentukan sikap resmi terkait pengakuan negara Palestina pada September mendatang.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyangkal penderitaan warga Jalur Gaza, Palestina.
PERDANA Menteri Australia Anthony Albanese menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak mengakui penderitaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved