Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Air Mata dan Pelukan Sambut 90 Perempuan dan Anak-anak Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel

Khoerun Nadif Rahmat
20/1/2025 15:26
Air Mata dan Pelukan Sambut 90 Perempuan dan Anak-anak Palestina yang Dibebaskan dari Penjara Israel
Ilustrasi(Al Jazeera)

SEMBILAN puluh warga Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel dan disambut oleh kerumunan yang terdiri dari kerabat, teman, dan pendukung yang bersukacita ketika mereka kembali ke rumahnya di Tepi Barat.

Pada Senin (20/1) dini hari waktu setempat, bus-bus Palang Merah yang membawa 90 tawanan Palestina tiba di Ramallah di Tepi Barat. 

Para bekas tawanan itu disambut oleh ribuan orang meskipun ada peringatan dari pasukan Israel untuk tidak melakukan perayaan. Mereka yang dibebaskan terdiri dari, 69 wanita dan 21 remaja laki-laki, beberapa di antaranya masih berusia 12 tahun, dari Tepi Barat dan Yerusalem.

Di antara mereka terdapat Khalida Jarrar, 62 tahun, seorang anggota dari Front Pembebasan Palestina yang berhaluan kiri, yang telah ditahan selama enam bulan di sel isolasi. Di sel itu, pihak berwenang Israel memenjarakan tersangka tanpa batas waktu tanpa dakwaan atau vonis pengadilan.

Seorang jurnalis Palestina yang dipenjara di Israel pada Maret 2024 termasuk di antara para tahanan yang dibebaskan pada hari Senin, Bushra Al-Tawil mengatakan bahwa ia memulai perjalanannya pada pukul 3 pagi di hari Minggu (19/1) waktu setempat.

Kemudian, ia melanjutkan perjalanan ke penjara Israel lainnya sebelum dibebaskan. Di penjara kedua, ia dikelompokkan dengan warga Palestina lainnya yang menunggu pembebasan.

"Penantian itu sangat berat. Tapi alhamdulillah, kami yakin bahwa setiap saat kami akan dibebaskan," kata Bushra dikutip Al Jazeera, Senin (20/1).

Tawil mengatakan bahwa ayahnya, yang juga berada di penjara Israel, juga akan segera dibebaskan.

"Saya khawatir tentang dia. Dia masih menjadi tahanan, tetapi saya baru saja menerima kabar baik bahwa dia akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan ini," tambahnya.

Amanda Abu Sharkh, 23 tahun, dari Ramallah, menjadi bagian dari ratusan orang yang berkumpul untuk menyambut para tahanan yang dibebaskan. Ia menegaskan, bahwa tahanan yang dibebaskan kala itu telah dianggap sebagai keluarga olehnya.

"Kami datang ke sini untuk menyaksikannya dan merasakan emosinya, sama seperti keluarga para tahanan yang dibebaskan hari ini," kata Abu Sharkh.

"Semua tahanan yang dibebaskan hari ini terasa seperti keluarga bagi kami. Mereka adalah bagian dari kami, meskipun mereka tidak memiliki hubungan darah."

Pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel merupakan yang pertama kali dilakukan sejak November 2023. Sebelumnya, tiga tawanan wanita Israel berusia sekitar 20-an hingga 30-an dibebaskan di Gaza.

Jumlah pasti warga Palestina yang akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata masih belum diketahui, dengan perkiraan yang dilaporkan berkisar antara 1.000 hingga hampir 2.000 orang.

Pada tahap pertama dari kesepakatan tersebut, Hamas diharapkan untuk mengembalikan total 33 tawanan Israel selama 42 hari ke depan, dengan pembebasan berikutnya dijadwalkan pada hari Sabtu.

Lebih dari 46.000 warga Palestina telah terbunuh sejak perang dimulai pada 7 Oktober, dan hampir 90% penduduk Gaza telah mengungsi secara paksa akibat perintah evakuasi dan serangan Israel. (Ndf/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya