Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
GENCATAN senjata di Gaza resmi berlaku Minggu (19/1) setelah 15 bulan perang terjadi. Warga Palestina di Jalur Gaza sudah mengemasi barang-barang dengan harapan dapat kembali ke rumah mereka dari pengungsian.
Salah satu pengungsi Souad Warshaga yang meniggalkan rumahnya di utara Gaza merasa sangat bahagia. "Kami sedang mempersiapkan barang-barang kami untuk kembali ke daerah dan lingkungan tempat tinggal kami yang sangat kami rindukan," kata kepada Al Jazeera.
Pengungsi lainnya, Latifa Qashqash, menyuarakan rasa kebahagiaan yang sama. Di saat yang sama, Latifa juga merasa amat sedih lantara kehilangan anggota keluarga akibat perang yang berlangsung sejak Oktober 2023 itu.
Meski gembira bisa kembali pulang, mereka juga khawatir seandainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas itu gagal. Warga Palestina berharap kesepakatan gencatan agar tidak dilanggar.
"Saya bahagia karena saya akan kembali ke daerah dan tempat asal saya. Saya juga takut karena saya tidak percaya kepada orang Israel. Saya juga sedih karena kehilangan orang-orang yang kami cintai dan harta benda kami," ujarnya.
Warga Palestina juga bertekad membangun kembali Gaza yang hancur. Mahmoud Awad, seorang lansia yang terusir dari Gaza Utara, juga mengungkapkan kegembiraannya. Sekembalinya ke lingkungan tempat tinggalnya, dia ingin membangun kembali pertanian yang luluh lantak akibat bom Israel.
“Israel telah menghancurkan pohon dan pertanian kami, tetapi kami akan berhasil memiliki lebih banyak pohon dan pertanian untuk anak-anak kami dan untuk generasi mendatang," ungkapnya.
Petugas tanggap darurat Gaza turut merayakan gencatan senjata. Personel Pertahanan Sipil Gaza yang selama ini di garis depan dalam upaya penyelamatan korban selama perang 15 bulan merayakan gencatan senjata dengan turun ke jalan. (H-3)
Paus Leo XIV serukan gencatan senjata di Gaza setelah tiga orang yang berlindung di Gereja Keluarga Kudus, tewas akibat serangan Israel.
GERAKAN perlawanan Palestina, Hamas, mengumumkan pada Rabu (9/7) malam bahwa mereka bersedia membebaskan 10 sandera Israel sebagai bentuk kelonggaran demi gencatan senjata.
PROSES negosiasi antara Israel dan Hamas yang berlangsung secara tidak langsung di Doha, Qatar dilaporkan mengalami kebuntuan setelah tiga hari pembicaraan.
MENTERI Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir menyerukan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk segera menghentikan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
PEMERINTAH Israel mengumumkan bahwa mereka akan mengirim tim negosiator ke Doha, Qatar untuk membahas proposal gencatan senjata di Gaza.
Majelis Umum PBB mengesahkan resolusi serukan gencatan senjata segera di Gaza dan menekan Israel mematuhi kewajiban hukum.
Hamas menegaskan tidak akan menyerahkan senjata, kecuali terbentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Menlu AS Marco Rubio mengkritik langkah beberapa negara Barat yang akan mengakui Palestina.
PEMERINTAH Gaza menuduh Israel sengaja menciptakan kekacauan untuk menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
KEMENTERIAN Kesehatan Gaza melaporkan bahwa sebanyak 18.592 anak Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak 7 Oktober 2023.
Pengumuman embargo senjata terhadap Israel muncul dua minggu setelah negara Slovenia menyatakan menteri Israel sebagai persona non grata.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved