Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pengamat Timteng Optimistis Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut Permanen

Ferdian Ananda Majni
16/1/2025 13:26
Pengamat Timteng Optimistis Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut Permanen
Hamas dan rezim Israel telah menyetujui kesepakatan yang akan menghentikan perang Gaza.(IRNA )

PENGAMAT Timur Tengah Smith Alhadar menilai kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas di Jalur Gaza, Palestina bisa berlanjut permanen karena kedua belah pihak menginginkan hal tersebut.

"Rencananya begitu dan saya optimis hal itu akan terwujud dalam perundingan nanti karena kedua pihak (Israel dan Hamas) menginginkannya," kata Smith kepada Media Indonesia, Kamis (16/1). 

Smith menambahkan bahwa gencatan senjata yang permanen di Palestina juga diharapkan Amerika Serikat (AS), Barat dan Arab. Apalagi, Israel tak akan melanjutkan perang karena kini mereka kehilangan dukungan publiknya sendiri serta dukungan sekutunya. 

"Perang itu sendiri telah cukup membawa kehancuran ekonomi dan politik luar negeri Israel," sebutnya.

Namun, ke depan lanjut Smith bahwa perang Israel-Palestina akan pecah kembali bila pasca perang Gaza tidak dilanjutkan pada perundingan Palestina-Israel yang harus berujung terhadap pendirian negara Palestina yang berdaulat.

Terkait pengaruh pemerintahan AS setelah pergantian presiden, Smith menegaskan bahwa pemerintahan Donald Trump akan fokus di Asia-Pasifik untuk menekan Tiongkok. 

Dilanjutkan dengan politik isolasionis Trump, maka semestinya Trump memanfaatkan momentum gencatan senjata Hamas-Israel untuk mendesak Israel menyelesaikan isu Palestina secara menyeluruh.

"Kalau tidak, politik Trump menghadapi kompetitornya tidak bakal optimal dan efektif karena energi AS akan terkuras di Timur Tengah. Lagi pula, membiarkan isu Palestina terus menggantung justru hanya menguntungkan musuh-musuhnya, termasuk Tiongkok dan Rusia," tambahnya.

Dengan kata lain, tegas Smith bahwa Tiongkok, Rusia, Iran dan sejumlah kompetitor lainnya akan memenangkan hati masyarakat Arab selama AS tetap berlaku diskriminatif terhadap Palestina. (Fer/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya