Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Prediksi Pakar soal Gencatan Senjata Hamas-Israel

Dhika Kusuma Winata
20/1/2025 11:52
Prediksi Pakar soal Gencatan Senjata Hamas-Israel
Ilustrasi.(AFP/HENRY NICHOLLS)

BEBERAPA pekan ke depan gencatan gencatan senjata Israel-Hamas bakal krusial dan kemungkinan akan penuh tantangan untuk diterapkan. Meski begitu, pakar Timur Tengah dari Chatham House, Yossi Mekelberg, mengatakan publik harus sangat optimistis atas gencatan senjata tersebut. 

"Kita perlu mempersiapkan diri bahwa 6-7 minggu ke depan tidak akan mudah dan mungkin akan ada banyak masalah teknis karena kedua belah pihak bergerak sangat hati-hati dalam melaksanakan (kesepakatan) ini," kata Mekelberg kepada Al Jazeera. 

Kesepakatan gencatan senjata antara kelompok Hamas Palestina dan Israel di Gaza resmi berlaku per Minggu (19/1) setelah 15 bulan perang terjadi. 

Gencatan senjata sempat tertunda hampir tiga jam dari rencana pukul 08.30 waktu setempat dan akhirnya berlaku pukul 11.15. 

Menurut Mekelberg, sejak awal perang sebagian besar orang Israel tidak percaya tekanan militer akan bisa membawa pulang para tawanan. Sebaliknya, diplomasi dan kesepakatan 

Di sisi lain, PM Israel Benjamin Netanyahu berada dalam pemerintahan dengan elemen paling kanan dalam politik Israel yang tidak berminat untuk mengakhiri perang. Pasalnya, kubu politik sayap kanan Israel mereka memiliki agenda jngin menduduki Gaza dan mengusir warga Palestina. 

Ada tiga tahapan yang dicanangkan dalam kesepakatan gencatan senjata. Pada tahap pertama yang berlangsung selama enam minggu, Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel, termasuk anak-anak, tentara perempuan, warga sipil, dan pria berusia di atas 50 tahun. 

Sebagai imbalannya, Israel akan membebaskan 50 tahanan Palestina untuk setiap satu tentara perempuan dan 30 tawanan untuk setiap satu sandera sipil. 

Kemudian, Israel akan membebaskan semua perempuan dan anak-anak di bawah usia 19 tahun yang telah ditahan sejak 7 Oktober 2023. 

Israel secara bertahap juga akan mengizinkan warga Palestina yang tidak bersenjata untuk kembali ke utara Jalur Gaza dan mengizinkan bantuan lewat hingga 600 truk per hari. 

Jika ditetapkan kondisi untuk tahap kedua telah terpenuhi, Hamas akan membebaskan semua tawanan yang masih hidup, sebagian besar tentara laki-laki, sebagai imbalan atas pembebasan lebih banyak warga Palestina yang ditahan di penjara Israel. 

Sementara itu, Israel akan memulai penarikan penuh pasukannya dari Gaza termasuk dari Koridor Philadelphia yaitu wilayah perbatasan antara Mesir dan daerah kantong Palestina. 

Jika persyaratan tahap kedua terpenuhi, tahap ketiga ialah jenazah tawanan Israel yang tersisa akan diserahkan. Sebagai imbalannya, dilakukan rekonstruksi selama 3-5 tahun yang akan dilaksanakan di bawah pengawasan internasional. 

Meski begitu, detail teknis tahap ketiga ini belum diatur lebih jelas. Pasalnya, saat ini belum ada kesepakatan mengenai siapa yang akan mengelola Gaza setelah gencatan senjata. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya