Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEORANG pejabat Kementerian Dalam Negeri Palestina mengumumkan penangkapan segelintir mata-mata di Gaza yang memiliki kerja sama intelijen dengan rezim Israel.
Badan intelijen Palestina menangkap sejumlah mata-mata yang bekerja untuk rezim Israel selama terjadi perang di Gaza. Kejahatan tersebut sedang dalam penyelidikan.
Demikian laporn Al-Jazeera yang mengutip pernyataan pejabat tersebut pada Kamis (15/8). Dia mengungkapkan bahwa rezim Israel telah menjebak warga Gaza ke dalam perangkap intelijen mereka.
Baca juga : AS Setujui Paket Senjata Senilai Rp312 Triliun untuk Israel
Israel juga mengancam akan membom rumah warga Gaza tersebut dan membunuh keluarga mereka, jika tidak mau bekerja sama dengan rezim tersebut.
Situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, seperti kelaparan, telah menciptakan situasi yang dimanfaatkan oleh rezim Israel untuk menyiksa penduduk Gaza melalui spionase.
Sementara itu, kantor informasi pemerintah di Gaza melaporkan kematian 1.000 anak Palestina yang sakit dan terluka akibat penutupan penyeberangan Rafah dengan Mesir dalam 100 hari terakhir. (Ant/Z-2)
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
MESKIPUN menghadapi penangkapan, deportasi, dan konfrontasi dengan aparat keamanan Mesir, sejumlah peserta Global March to Gaza atau Konvoi Global ke Gaza tetap bersikeras bertahan di Kairo.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
PULUHAN ribu orang berpakaian merah berbaris melalui jalan-jalan di Den Haag dan di Brussels untuk menuntut lebih banyak tindakan pemerintah mereka terhadap genosida di Gaza.
ENTITAS baru yang didukung Amerika Serikat dan Israel untuk memberi bantuan pangan di Jalur Gaza, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), ternyata menimbulkan banyak masalah dan tanda tanya.
YAYASAN Kemanusiaan Gaza (GHF) yang mendapat dukungan dari Amerika Serikat mengumumkan bahwa mereka tidak akan menyalurkan bantuan pada Rabu (4/6).
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved