Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Israel Janjikan 42 Hari Tanpa Mesiu demi 40 Sandera

Cahya Mulyana
19/3/2024 05:50
Israel Janjikan 42 Hari Tanpa Mesiu demi 40 Sandera
Seorang pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan ketika aktivis sayap kiri Israel berkumpul selama demonstrasi anti-pemerintah di Tel Aviv.(AFP)

ISRAEL akan mengirim delegasi tingkat tinggi yang dipimpin ke Qatar pada Senin (18/3), untuk bernegosiasi dengan Hamas. Israel membawa rancangan proposal gencatan senjata berupa 42 hari tanpa deru mesiu dengan tuntutan imbalan pembebasan 40 orang sandera Hamas.

Tahap perundingan ini bisa memakan waktu dua minggu, sebab perwakilan Hamas menghadapi hambatan lebih berat untuk berkomunikasi dengan petingginya di Gaza. Pertemuan antara pemimpin badan intelijen Israel atau Mossad David Barnea, Perdana Menteri Qatar Mohammed Abdulrahman Al Thani dan utusan Mesir diperkirakan akan berlangsung, Senin (18/3).

Pembicaraan di ibu kota Qatar tersebut menjadi yang pertama setelah berminggu-minggu perundingan intens yang melibatkan mediator Qatar, Amerika Serikat (AS), dan Mesir gagal mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas menjelang bulan suci Ramadhan.

Baca juga : Emir Qatar Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza saat Temui Presiden Jerman 

Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan kepada saluran televisi Al Manar Hizbullah bahwa ada peluang nyata untuk mengakhiri agresi dan mencapai gencatan senjata permanen.

Hamdan mengatakan Hamas, yang sebelumnya menuntut penarikan penuh Israel akan menerima penarikan sebagian serdadu Israel sebelum pertukaran tahanan.

“Pada tahap pertama, akan ada penghentian total operasi militer, yang berarti tidak ada penerbangan atau pergerakan pasukan dan penarikan sebagian Israel," kata Hamdan.

Baca juga : Qatar Sebut 39 Warga Palestina akan Dibebaskan dari Penjara Israel 

Dalam skenario ini, katanya, setelah 14 hari, akan ada penarikan ke timur yang berarti membuka kembali jalan bagi para pengungsi sehingga mereka dapat kembali ke kampung masing-masing.

“Kami menerima bahwa akan ada penarikan sebagian dari Jalur Gaza sebelum pertukaran apa pun, dan dengan berakhirnya tahap pertama, penarikan penuh akan dilakukan dengan berakhirnya operasi militer,” kata Hamdan.

Dia berharap dapat menyelesaikan negosiasi dalam beberapa hari ke depan. Posisi Israel tidak diketahui atas rencana yang digariskan Hamdan.

Baca juga : Ditunda, Israel Sebut Gencatan Senjata dan Pembebasan Tawanan Paling Cepat Hari Jumat

Israel mengkonfirmasi rencananya untuk menghadiri pembicaraan setelah pertemuan Kabinet kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dalam konferensi pers pada Minggu (17/3), dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Netanyahu mengatakan perjanjian perdamaian Gaza yang melemahkan dan membuat tidak mampu mempertahankan diri tidak dapat diterima.

Perang dimulai ketika Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Gaza pada 7 Oktober yang menyebabkan sekitar 1.160 orang tewas di Israel, sebagian besar warga sipil, menurut hitungan resmi AFP.

Hamas menyandera sekitar 250 sandera Israel dan asing dalam serangan 7 Oktober, namun puluhan orang dibebaskan dalam gencatan senjata selama seminggu pada November.

Israel yakin sekitar 130 orang masih berada di Gaza, termasuk 33 delapan tentara dan 25 warga sipil yang diperkirakan tewas. Israel telah melakukan pemboman tanpa henti dan serangan darat yang menurut kementerian kesehatan di wilayah Palestina telah menewaskan sedikitnya 31.726 orang, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. (CNA/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik