Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
LIBANON mengatakan pada Sabtu (14/10) bahwa Israel berada di balik tembakan lintas perbatasan yang menewaskan seorang jurnalis Reuters dan melukai enam lainnya di dekat perbatasan pada hari sebelumnya. Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki penyebab serangan fatal pada Jumat (13/10) yang juga melukai jurnalis AFP, Reuters, dan Al-Jazeera.
"Kami sangat menyesal atas kematian jurnalis tersebut," kata juru bicara militer Richard Hecht dalam penjelasannya mengacu kepada jurnalis video Reuters yang terbunuh, Issam Abdallah. Ketika ditanya siapa yang melancarkan serangan, Hecht mengatakan, "Kami sedang menyelidikinya."
Tentara Libanon mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa, "Musuh Israel menembakkan roket yang menghantam mobil sipil milik tim media yang menyebabkan kematian Issam Abdallah." Kementerian Luar Negeri Libanon juga menyalahkan Israel dan menyebut serangan itu sebagai pembunuhan yang disengaja dan kejahatan terhadap kebebasan berbicara dan jurnalisme.
Baca juga: Warga Gaza Cari Perlindungan setelah Ancaman Serangan Darat Israel
Sekelompok jurnalis dari berbagai media, mengenakan rompi pers dan helm, berada di dekat desa Alma al-Shaab, dekat perbatasan dengan Israel, ketika mereka diserang langsung, menurut dua saksi mata. Perbatasan tersebut telah diguncang kekerasan sejak kelompok Islam Palestina Hamas menewaskan 1.300 orang dalam serangannya pada 7 Oktober terhadap Israel yang memicu pengeboman balasan di Gaza yang telah menewaskan 1.900 orang di sana.
Israel mengerahkan pasukan dan tank di sepanjang perbatasan utara dengan Libanon, negara yang secara teknis masih berperang. Kelompok militan Libanon, Hizbullah, yang didukung Iran punya andil yang besar.
Fotografer AFP Christina Assi dan jurnalis video AFP Dylan Collins termasuk di antara enam jurnalis yang terluka. Collins mengatakan belum ada tembakan dari lokasi mereka sebelum serangan dilancarkan dari sisi perbatasan Israel.
Baca juga: Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas
"Kami merekam asap yang mengepul dari tembakan artileri Israel yang menargetkan bukit jauh di depan kami," kata Collins. "Tidak ada aktivitas militer di dekat kami dan tidak ada tembakan artileri di dekat kami."
Para jurnalis sedang berdiri di tempat terbuka ketika mereka mendengar tembakan senjata ringan dari arah berbeda di barat di sepanjang perbatasan dengan Israel, menurut Collins, yang berbicara dari rumah sakit. "Ketika kami mengarahkan kamera untuk melihat lebih dekat, kami langsung terkena serangan roket dari pihak Israel," kata Collins.
Baca juga: Nakba Kedua Dialami Warga Gaza
Tak lama setelah itu, katanya, "Kami diserang lagi, secara langsung, di tempat yang sama dan dari area yang sama. Dua serangan langsung di area yang sama."
Al-Jazeera menuduh Israel melakukan serangan tersebut. Reuters mengatakan para jurnalis diserang oleh, "Misil yang ditembakkan dari arah Israel," mengutip salah satu dari wartawannya di tempat kejadian.
Reporter Al-Jazeera Carmen Joukhadar, yang juga termasuk di antara mereka yang terluka, mengatakan bahwa, "Israel secara langsung menargetkan kami." Joukhadar dan rekan-rekan wartawan sedang merekam video di bukit, "Di area terbuka, tanpa ada lokasi militer di dekat kami," katanya.
Ketika serangan pertama terjadi di daerah tersebut, dia berlari ke mobilnya untuk mencari perlindungan. "Lalu saya pikir saya tidak boleh dekat-dekat dengan mobil, jadi saya lari. Serangan kedua menghantam kendaraan itu," ujarnya.
Tidak lama sebelum para jurnalis tersebut diserang, tentara Israel mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa, "Beberapa saat yang lalu, satu ledakan terjadi di pagar perbatasan di Hanita (Galilea Barat)," mengacu pada titik di seberang perbatasan dari Alma Al-Shaab.
Dikatakan, "Kerusakan ringan terjadi pada tembok," dan, "Sebagai tanggapan, pasukan IDF (tentara) saat ini merespons dengan tembakan artileri ke wilayah Libanon."
Sekjen PBB Antonio Guterres menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga Abdallah dan jurnalis lain yang tewas saat menjalankan tugas. (AFP/Z-2)
Palestina menyebut Israel sebagai 'pembunuh wartawan paling berbahaya' setelah 230 jurnalis di Jalur Gaza telah menjadi korban kebiadaban mereka.
Alec Luhn, jurnalis iklim asal Amerika Serikat dilaporkan hilang saat melakukan pendakian solo di Taman Nasional Folgefonna, Norwegia.
Wanita yang akrab dipanggil dengan sebutan Nana itu mengenang pertemuan dengan seorang jurnalis muda yang sempat dilanda dilema antara meneruskan pekerjaan impiannya
LEBIH dari 100 jurnalis menandatangani petisi yang meminta akses langsung tanpa hambatan ke Jalur Gaza. Ini menurut Sky News pada Senin (4/8).
IKATAN Wartawan Hukum (Iwakum) memberikan bantuan solidaritas kepada para jurnalis yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Penyembelihan sudah dilakukan pada Jumat, 6 Juni 2025, di Kantor DSM Bali dan sudah disalurkan kepada orang yang sangat membutuhkan.
SEDIKITNYA enam orang tewas dan 10 lainnya terluka pada Kamis (7/8) akibat serangan pesawat nirawak Israel di Libanon timur.
PEMERINTAH Libanon dijadwalkan kembali menggelar rapat pada Kamis (7/8) waktu setempat untuk membahas langkah sensitif terkait pelucutan senjata Hizbullah.
ISRAEL melancarkan serangkaian serangan udara di Nabatieh di Libanon selatan pada Kamis malam (3/7).
PEMERINTAH Israel menyatakan kesediaannya untuk menjajaki perdamaian dengan Suriah.
Houthi mengumumkan telah meluncurkan rudal balistik Zulfiqar yang menargetkan sebuah lokasi "sensitif" di Israel selatan. Serangan itu diklaim telah berhasil mengenai sasarannya.
SEKRETARIS Jenderal Hizbullah, Naim Qassem, menyatakan pada Sabtu (28/6) bahwa kelompoknya tidak akan meletakkan senjata selama Israel terus melakukan serangan di Libanon selatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved