Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
FORUM ‘Peace for Ukraine’ atau 'Perdamaian untuk Ukraina' diselenggarakan Delegasi Uni Eropa (UE) untuk Indonesia, Senin (17/7) di Jakarta,
Forum ini mengajak dan melibatkan kaum muda Indonesia dalam dialog penting bertema upaya membangun perdamaian secara global.
Bertepatan dengan Hari Keadilan Pidana Internasional, forum ini menekankan pentingnya melindungi masyarakat dari kejahatan perang dan mencegah tindakan yang mengancam perdamaian, keamanan dan kesejahteraan warga dunia.
Baca juga: Pertempuran Meningkat di Ukraina di Tengah Klaim Kegagalan Serangan Balasan
Forum ini mempertemukan akademisi muda, aktivis dan jurnalis, untuk berpartisipasi dalam diskusi mendalam tentang konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Harapan Kontribusi Generasi Muda Bangun Perdamaian
Acara ini bertujuan untuk membangun perspektif global di antara para pemimpin masa depan Indonesia dan memperkuat suara generasi muda serta kontribusi mereka terhadap perdamaian dan diplomasi.
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Piket, mengatakan,"Hari ini, kita melihat contoh peran aktif anak muda dalam memahami isu global yang penting dan krisis kemanusiaan seperti yang terjadi di Ukraina."
"Forum ‘Perdamaian untuk Ukraina’ memperkuat suara kaum muda dan juga memperkaya mereka dengan perspektif global tentang perdamaian dan keadilan. Saya sangat terkesan dengan kedalaman keterlibatan mereka dan kualitas diskusi hari ini," kata Vincent pada acara Forum Perdamaian untuk Ukraina di Jakarta, Senin (17/7).
Baca juga: Zelensky: Rusia Kerahkan Segala Upaya Hentikan Tentara Ukraina
Forum ini juga dibuka dengan sambutan dari Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, dan Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia, Valerie Julliand.
Pentingnya Libatkan Kaum Muda dalam Wujudkan Perdamaian
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, menyampaikan bahwa Forum 'Perdamaian untuk Ukraina' merupakan pengingat tentang pentingnya melibatkan kaum muda dalam dialog dan membangun perspektif global tentang upaya mewujudkan perdamaian di Ukraina.
“Diskusi hari ini memperkuat keyakinan saya bahwa bersama-sama kita dapat melindungi dunia di mana keadilan menang atas kejahatan perang," kata Vasyl Hamianin.
"Di mana tindakan nyata dilaksanakan untuk melindungi perdamaian dan stabilitas, dan di mana suara generasi muda membentuk masa depan yang demokratis dan makmur untuk semua orang," jelasnya.
"Kita harus ingat bahwa perdamaian sejati bukan hanya berarti tidak adanya perang tetapi adanya keadilan,” tegas Dubes Ukraina.
Nasib Rakyat Ukraina Sangat Tragis
Kepala Perwakilan PBB di Indonesia Valerie Julliand menyatakan,“Kenyataan yang dialami rakyat Ukraina sangat tragis, maka posisi PBB terhadap perang di Ukraina sangat jelas."
Baca juga: Keliling Eropa, Joe Biden Fokus pada Isu Ukraina, Swedia Hingga Perubahan Iklim
"Kami mengecam agresi Rusia terhadap Ukraina. Majelis Umum PBB telah mengadopsi dua resolusi yang menuntut Rusia untuk mengakhiri invasinya ke Ukraina," jelas Valerie.
"Perang di Ukraina berdampak pada masyarakat di luar korban dalam negeri. Ukraina merupakan aktor penting dalam perdagangan global, perang telah menyebabkan kekurangan makanan dan bahan bakar, menyebabkan krisis pangan dan kenaikan harga secara global. PBB diciptakan untuk melakukan segala kemungkinan untuk menjaga perdamaian," paparnya.
"Perdamaian bukan hanya tidak adanya perang. Perdamaian perlu dibangun, dikonstruksi kembali dan dikonsolidasikan. Ini termasuk mengungkap kebenaran, mengadili pelaku kejahatan perang, dan memastikan reparasi bagi orang-orang yang menderita, serta rekonstruksi," jelas Valerie.
Dorong Lawan Disinformasi
Forum ini diselenggarakan Delegasi Uni Eropa bekerja sama dengan Kedutaan Ukraina di Indonesia, Pusat Studi Eropa dan Eurasia, Universitas Airlangga, dan platform pendidikan politik anak muda, Generasi Melek Politik.
Melalui dialog bermakna dari berbagai perspektif, acara ini mendorong upaya melawan disinformasi dan memberikan pemahaman yang komprehensif dan faktual tentang perang di Ukraina.
Pada diskusi panel interaktif, para pembicara dan peserta mengeksplorasi kompleksitas konflik Ukraina dan dampaknya bagi perdamaian global.
Baca juga: Ukraina Gunakan Bom Tandan, Putin : Kami Siap Balas
Sesi berjudul ‘Apa Kabar Ukraina? Percakapan Antar Warga' menampilkan pembicara Kris Mada, jurnalis Harian Kompas, dan Vanda Sakinah, seorang warga negara Indonesia yang memiliki pengalaman langsung tentang perang di Ukraina.
Selanjutnya, sesi tentang 'Disinformasi dan Propaganda tentang Perang di Ukraina’menghadirkan Radityo Dharmaputra, peneliti kajian Eurasia, dan Ika Ningtyas, Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Independen (AJI), sebagai pembicara.
Sesi terakhir, 'Apa yang bisa dilakukan oleh warga Indonesia? Dari Kaum Muda Indonesia untuk Dunia,' menghadirkan pandangan Abigail Amuria, pendiri platform media What is Up Indonesia, dan Safina Maulida, seorang aktivis muda dari Milk Tea Alliance.
"Melalui Forum Perdamaian untuk Ukraina, Uni Eropainginmendorong dialog di antara anak muda tentang perdamaian dan keadilan global dan tentang peran kaum muda di bidang ini. Para pemikir muda adalah penggerak perubahan, kita perlu mendengarkan mereka,” ujar Duta Besar Vincent Piket. (RO/S-4)
Ledakan dilaporkan terjadi di Kota Kremenchuk ketika Rusia meluncurkan rudal balistik yang menghantam wilayah tengah Ukraina itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
HUBUNGAN Hungaria dan Ukraina kembali menegang setelah serangan Ukraina menghantam jaringan pipa minyak utama Druzhba yang menyalurkan pasokan dari Rusia ke Hungaria.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, kemarin sore waktu setempat, di Gedung Putih.
Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, memastikan tidak akan menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Apalagi berdasarkan data warga Kota Bandung relatif taat dalam melakukan pembayaran PBB.
BADAN PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) kembali menyerukan tindakan mendesak menyusul kematian anak-anak akibat kelaparan di Jalur Gaza.
PEMERINTAH Kota (Pemko) Pekanbaru akan mengajukan perubahan Peraturan Daerah (Perda) tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Hal ini setelah kenaikan PBB menjadi sorotan publik.
Tito mengatakan 15 daerah sudah membuat aturan terkait kenaikan pajak tersebut pada 2022, 2023 dan 2024, sedangkan lima daerah lainnya baru menerapkan aturan tersebut pada 2025.
Kepala Bidang Penetapan dan Pengolahan Data Bapeda Purwakarta, Krisbanuk, mengatakan ada poin-poin penting yang menjadi dasar penjelasan Bapenda
Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon tengah mengkaji revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2024 terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved