Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PRESIDEN Vladimir Putin mengatakan Rusia memiliki persediaan bom tandan atau klaster yang cukup. Bom terlarang itu akan digunakan hanya untuk membalas jika Ukraina meluncurkannya.
Ukraina telah menerima bom klaster dari Amerika Serikat, pendukung militer terbesarnya. Kyiv mengatakan amunisi tersebut diperlukan untuk mengkompensasi kekurangan peluru yang dihadapi mereka dalam serangan balasan.
Amunisi tandan dilarang di lebih dari 100 negara karena melepaskan sejumlah besar bom kecil yang dapat membunuh tanpa pandang bulu di wilayah yang luas. Beberapa di antaranya pasti gagal meledak dan dapat menimbulkan bahaya selama beberapa dekade, terutama bagi anak-anak.
Baca juga: Zelensky: Rusia Kerahkan Segala Upaya Hentikan Tentara Ukraina
Kyiv mengatakan akan menggunakan bom ini untuk mengusir konsentrasi tentara musuh, ketika mencoba merebut kembali wilayahnya sendiri. Tetapi Ukraina tidak akan menggunakannya di wilayah Rusia.
Putin mengatakan kepada TV pemerintah bahwa Moskow akan menanggapi dengan cara yang sama jika diperlukan. "Saya ingin mencatat bahwa di Federasi Rusia ada persediaan yang cukup dari berbagai jenis bom ini. Kami belum menggunakannya. Tapi tentu saja jika digunakan untuk melawan kami, kami berhak mengambil tindakan balasan," paparnya.
Baca juga: Tank-Tank Barat jadi Target Prioritas Serangan Rusia di Ukraina
Putin mengatakan dia menganggap penggunaan bom curah sebagai kejahatan dan bahwa Rusia sejauh ini tidak perlu menggunakannya. Pasalnya Moskow pernah mengalami dampak amunisi ini akibat perang dunia II.
Rusia, Ukraina, dan AS belum menandatangani Konvensi Munisi Curah, yang melarang produksi, penimbunan, penggunaan, dan transfer senjata. Putin juga mengatakan tidak ada yang salah dengan Rusia yang memeriksa peralatan dan rudal militer Barat yang dilumpuhkan.
Itu seperti rudal Storm Shadow yang dipasok Inggris ke Ukraina. Tujuannya untuk mempelajari perangkat yang dapat digunakan untuk militer Rusia. (CNA/Z-3)
Rusia menyerang Ukraina dengan 60 Shahed buatan Iran dan peswat nirawak (drone) lainnya, serta sebuah rudal Iskander, sementara Kyiv meluncurkan 46 pesawat nirawak ke negara itu.
Steve Witkoff, utusan kepercayaan Presiden Donald Trump, bertolak ke Moskow untuk bertemu pejabat
ISTANA kepresidenan Rusia, Kremlin, pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa Moskow berharap putaran perundingan damai antara Rusia-Ukraina berikutnya akan berlangsung pekan ini.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mendukung tanpa syarat terhadap Rusia dalam perang di Ukraina.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
Ledakan dilaporkan terjadi di Kota Kremenchuk ketika Rusia meluncurkan rudal balistik yang menghantam wilayah tengah Ukraina itu.
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
HUBUNGAN Hungaria dan Ukraina kembali menegang setelah serangan Ukraina menghantam jaringan pipa minyak utama Druzhba yang menyalurkan pasokan dari Rusia ke Hungaria.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menegaskan bahwa Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO sebagai bagian dari kesepakatan damai dengan Rusia.
Presiden AS Donald Trump menggelar pertemuan darurat dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan pemimpin Eropa di Gedung Putih.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, kemarin sore waktu setempat, di Gedung Putih.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved