ISRAEL menyerang Jalur Gaza, Palestina, dua kali pada Kamis (21/4) pagi sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan oleh gerilyawan Palestina. Ketika itu polisi Israel di Jerusalem memblokade pengunjuk rasa ultranasionalis Yahudi mendekati kawasan Muslim Kota Tua untuk menghentikan mereka memperburuk ketegangan.
Serangan menghantam Gaza tengah setelah tengah malam, kata saksi dan sumber keamanan. Kejadian ini setelah hampir satu bulan kekerasan mematikan di Israel dan Wilayah Palestina.
Roket Gaza tidak menyebabkan cedera. Hanya satu pecahan jatuh di halaman suatu rumah di kota Sderot, Israel selatan, kata polisi. Namun itu yang kedua minggu ini ditembakkan dari Gaza dan yang pertama menghantam Israel dalam beberapa bulan.
Sayap bersenjata gerakan Islam Hamas yang menguasai Gaza menembakkan beberapa roket darat-ke-udara ke pesawat-pesawat Israel sebagai tanggapan, kata para pejabat Hamas. Serangan Israel lain menghantam selatan kota Gaza, kata saksi mata.
Baca juga: PM Israel Larang Anggota Parlemen Sayap Kanan Turun Demonstrasi Jerusalem
Beberapa jam sebelumnya, polisi Israel telah memblokade kerumunan pemprotes ultranasionalis Yahudi mendekati kawasan Muslim di Kota Tua di Jerusalem timur. Ini untuk mencegah lebih banyak kekerasan Israel-Palestina setelah berminggu-minggu pertumpahan darah.
Tahun lalu, demonstrasi ultranasionalis serupa akan dimulai di Kota Tua ketika gerakan Islam Hamas--penguasa daerah kantong Palestina di Gaza--meluncurkan rentetan roket ke Israel, memicu perang 11 hari. Lebih dari 1.000 demonstran ultranasionalis yang mengibarkan bendera Israel berkumpul pada sore hari, tetapi polisi menghalangi massa untuk mencapai Gerbang Damaskus, pintu masuk utama ke kawasan Muslim.
Para demonstran menyuarakan dukungan untuk anggota parlemen sayap kanan Itamar Ben Gvir, seorang politikus oposisi yang kontroversial. Beberapa orang di antara kerumunan itu meneriakkan, "Matilah orang Arab."
Ben Gvir dilarang dari area Gerbang Damaskus pada hari sebelumnya oleh Perdana Menteri Naftali Bennett. "Saya akan mengatakannya dengan jelas, saya tidak akan berkedip, tidak akan melipat," kata Ben Gvir kepada AFP. "Saya tidak diperbolehkan memasuki gerbang Damaskus. Berdasarkan hukum apa?"
Baca juga: Gereja-Gereja Jerusalem Menentang Kelompok Radikal Yahudi Israel
Ketegangan tinggi itu saat perayaan Paskah Yahudi yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Pada Selasa, Israel melakukan serangan udara pertamanya di Jalur Gaza dalam beberapa bulan sebagai tanggapan atas roket yang ditembakkan dari daerah kantong Palestina setelah kekerasan akhir pekan di sekitar situs suci Jerusalem yang melukai 170 orang, sebagian besar demonstran Palestina.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia sangat prihatin dengan situasi yang memburuk di Jerusalem.
Dia menambahkan bahwa dia berhubungan dengan pihak-pihak untuk menekan mereka, "Demi melakukan semua yang mereka bisa untuk menurunkan ketegangan, menghindari tindakan inflamasi, dan retorika," menurut pernyataan oleh juru bicaranya di New York. (AFP/OL-14)