Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Gereja Spanyol Terima 506 Laporan Pelecehan Anak

Mediaindonesia.com
12/3/2022 22:24
Gereja Spanyol Terima 506 Laporan Pelecehan Anak
Gereja Sant Roma yang terendam sebagian, terlihat karena rendahnya permukaan air waduk Sau, Vilanova de Sau, Catalonia, Spanyol.(AFP/Aitor De Iturria.)

GEREJA Spanyol mengatakan pada Jumat (11/3) bahwa mereka menemukan 506 kasus pelecehan seks anak melalui prosedur pengaduan yang diluncurkan pada 2020. Gereja menekankan keinginannya untuk kebenaran ketika negara itu membuka penyelidikan resmi pertamanya.

Tidak seperti di banyak negara lain yang pemerintah atau Gereja sendiri telah membuka penyelidikan terhadap skala pelanggaran semacam itu, hal ini tidak pernah terjadi di Spanyol. Namun minggu ini, anggota parlemen mendukung pembentukan komite ahli independen untuk menyelidiki pelanggaran tersebut. 

Gereja pada Jumat menawarkan pembaruan baru tentang jumlah kasus. "Dalam dua tahun terakhir kami telah menerima informasi atau keluhan tentang 506 kasus," kata Luis Arguello, sekretaris jenderal Konferensi Waligereja CEE yang beranggotakan para uskup terkemuka Spanyol, mengatakan pada konferensi pers.

Baca juga: Arab Saudi Eksekusi 81 Orang dalam Sehari terkait Terorisme

Pada 2020, Spanyol membuka 202 kantor perlindungan anak dan pencegahan pelecehan mengikuti perintah dari Vatikan yang mengharuskan setiap keuskupan Katolik di seluruh dunia memiliki kantor atau sistem untuk melaporkan pelecehan. Dari laporan baru, "Sebagian besar, 300 di antaranya, berhubungan dengan insiden yang terjadi lebih dari 30 tahun yang lalu," jelasnya.

Dalam 103 kasus, tersangka pelaku telah telah meninggal. Arguello menekankan pihaknya akan terus menyelidiki kasus-kasus seperti itu serta kasus-kasus terkait undang-undang pembatasan telah berakhir untuk memahami yang terjadi.

Lama dituduh oleh para korban sebagai penghalang dan penyangkalan, Gereja Spanyol mengatakan setahun yang lalu mereka mendaftarkan hanya 220 kasus setelah dua dekade penyelidikan oleh Kongregasi untuk Doktrin Iman (CDF) Vatikan, yang menyelidiki pelecehan seksual. Pada akhir 2021, angka itu meningkat dari 14 menjadi 234, kata Arguello, menjelaskan itu hanya mencakup tuduhan yang melibatkan imam dan tidak termasuk kasus yang berkaitan dengan anggota klerus atau awam lain.

Baca juga: Vatikan Ungkapkan Malu dan Penyesalan atas Kasus Pelecehan Anak

CDF hanya menangani kasus-kasus yang melibatkan para imam diosesan. "Kasus-kasus yang melibatkan ordo religius lain ditangani melalui mekanisme terpisah di bawah Kongregasi Institut Kehidupan Bakti Vatikan," katanya. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya