Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DUA pria Israel yang kehilangan kerabat dekat dalam kekerasan massa sektarian, satu orang Yahudi dan satu orang Arab, telah terikat dalam kesedihan. Akan tetapi pencarian keadilan mereka yang kontras menyoroti perbedaan yang dalam.
Keduanya berduka atas orang-orang terkasih yang tewas di kota Lod, Israel, selama kerusuhan antarkelompok yang merobek negeri itu selama perang Gaza, Palestina, lalu. Malek Hassuna, seorang Arab, mengatakan putranya yang berusia 31 tahun, Mussa, seorang pedagang besi tua, ditembak mati oleh warga Yahudi pada 10 Mei, meninggalkan seorang istri dan tiga anak.
Effi Yehoshua, seorang Yahudi, mengatakan saudara laki-lakinya yang berusia 56 tahun, Yigal, seorang tukang listrik, tewas sehari kemudian ketika hujan batu menghantam mobilnya. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anaknya.
Tujuh tersangka Arab telah didakwa dalam pembunuhan Yigal. Empat tersangka Yahudi ditangkap dalam kematian Mussa, tetapi kemudian dibebaskan, tanpa dakwaan yang diajukan.
"Ini bukan keadilan," kata Hassuna, 62, yang menceritakan duka mendalam atas putranya ketika dia mendengar bahwa Yigal, rekan kerjanya, telah meninggal. "Yigal ialah temanku," kata Hassuna kepada AFP.
Dia mengatakan dia mengunjungi keluarga Yigal yang berduka dan mengatakan kepada mereka, "Rasa sakitmu merupakan rasa sakitku." Kedua pria yang berduka itu mulai bertukar pesan dan catatan suara.
Baca juga: Enam Warga Palestina Kabur dari Penjara Israel
Beberapa bulan kemudian, duduk di sofa Hassuna, Yehoshua, 58, mengatakan kepada AFP, "Setiap kali luka terbuka, itu menyakitkan. Itu mencoba untuk sembuh dan terbuka lagi, dan untuk Malek, lukanya juga tidak sembuh."
Kedua pria itu mengatakan bahwa orang yang mereka cintai berpindah dengan mudah antara komunitas Yahudi dan Arab di Lod, kota kelas pekerja yang berpenduduk sekitar 80.000 orang. Sekitar sepertiga penduduknya ialah warga Arab Israel, keturunan Palestina yang tetap tinggal setelah Israel berdiri pada 1948.
Selama bertahun-tahun, orang Yahudi dan Arab berbagi di Lod, meskipun penduduk Arab mengeluhkan perlakuan yang tidak setara dalam perumahan dan tanah. Ketenangan itu hancur pada Mei ketika kekerasan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh perusuh Arab dan warga Yahudi meninggalkan sinagoga-sinagoga membara, batu nisan Muslim dihancurkan, dan mobil hangus di sepanjang jalan kota.
Ketegangan berkobar di seluruh negeri setelah polisi Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa Yerusalem sebagai tanggapan atas pelemparan batu dan bahan peledak kepada para jemaah. Pertempuran meledak ketika penguasa Islamis Gaza, Hamas, menembakkan roket dan Israel menggempur daerah kantong yang diblokade dengan serangan udara yang intens.
"Lod tidak pernah mengalami hal seperti ini dalam 70 tahun," kata Yehoshua. Para tersangka Arab yang didakwa atas kematian Yigal, termasuk dua warga Tepi Barat dan lima warga Israel, kata polisi. Menurut dakwaan, para terdakwa melemparkan batu melalui jendela mobil Yigal, memecahkan tengkoraknya, dan menyebabkan kerusakan otak yang fatal.
Effi Yehoshua mengatakan dia menghadiri setiap sidang pengadilan untuk tersangka pembunuh saudaranya.
"Saya percaya pada sistem hukum, percaya pada pasukan keamanan, bahwa mereka akan menangkap orang-orang ini dan memberi mereka yang pantas mereka dapatkan," katanya.
Baca juga: Israel Minta Mesir Tekan Hamas untuk Akhiri Kekerasan di Perbatasan
Dalam kasus penembakan Mussa, polisi menanyai empat tersangka Yahudi tetapi kemudian membebaskan mereka.
"Israel membuat perbedaan bahwa sangat normal bagi orang Arab untuk mati dengan darah dingin," kata Hassuna.
Polisi Israel mengatakan kepada AFP bahwa mereka menangkap 154 orang, termasuk 120 orang Arab, terkait dengan gangguan di Lod. Polisi mengatakan petugas menyelidiki setiap kasus kekerasan dan pembunuhan tanpa ikatan dengan latar belakang tersangka atau korban dalam kejahatan.
Namun, Jafar Farah, direktur kelompok hak asasi Mossawa Center untuk warga Palestina Israel, mengatakan kepada AFP bahwa ada penerapan penegakan hukum yang selektif ketika menyangkut warga negara Arab. Organisasinya mengatakan polisi telah menangkap lebih dari 2.300 warga Arab sejak Mei, dibandingkan dengan 180 warga Yahudi.
Kementerian kehakiman tidak mengonfirmasi angka penangkapan, tetapi mengatakan pihaknya mengeluarkan 515 dakwaan untuk berbagai pelanggaran, dengan terdakwa Yahudi terdiri dari sekitar 13%. Di antara mereka yang ditangkap, pada Juni, ialah saudara laki-laki Mussa, Ayoub, 29, yang tetap di penjara atas sesuatu yang menurut ayahnya merupakan tuduhan palsu.
Pada Juli, Hassuna berbicara di parlemen Israel dan memohon keadilan bagi Mussa. Dia menyalahkan kerusuhan Lod kepada wali kotanya, Yair Revivo, yang telah meminta orang-orang Yahudi Israel untuk datang dengan senjata untuk, "Membela kami. Jika tidak ada Yair Revivo, semua akan tenang," kata Hassuna kepada anggota parlemen.
Baca juga: Israel Minta Pengadilan Tunda Pembongkaran Desa Badui di Tepi Barat
Dalam perjalanan pulang, Hassuna menerima telepon dari Revivo yang mengancam akan menuntutnya dan menyita propertinya. "Hati-hati dengan saya," Revivo memperingatkan, dalam rekaman panggilan yang diperoleh AFP.
Effi Yehoshua mengatakan dia menghabiskan enam hari di samping tempat tidur Yigal di rumah sakit. Keluarganya menyumbangkan organ Yigal; seorang wanita Palestina dari Jerusalem timur menerima ginjal.
Sejak itu, Yehoshua telah kembali ke pekerjaan kantornya di suatu perusahaan air. Dia mengatakan satu saluran TV komersial sedang membuat film dokumenter tentang saudaranya.
Malek Hassuna mengatakan dia membesarkan anak-anak Mussa, bersama enam lainnya dari dua putra di penjara. Pekerjaannya sebagai operator traktor tidak menutupi pengeluarannya.
"Tidak ada yang membantu saya," katanya. "Saya berumur 62. Saya memiliki penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi. Saya khawatir saya akan pingsan dan keluarga saya akan mendapat masalah."
Di tengah krisis, Hassuna mengatakan dia menemukan penghiburan kepada teman barunya. "Ketika saya melihat Effi, saya ingat Yigal dan saya merasa aman. Hati saya tenang," kata Hassuna.
Baca juga: Hamas: Runtuhnya Terowongan Gaza-Mesir Tewaskan Tiga Warga
Effi Yehoshua mengatakan dia juga diperkaya oleh hubungan itu. "Aku menjadi pria yang lebih baik sejak kita bertemu," kata Yehoshua tentang Hassuna. "Jika saya bisa bersamanya serta semua rasa sakitnya dan saya tidak pergi, itu menjadi pesan yang baik untuk semua agar tidak saling membenci." (AFP/OL-14)
Resolusi tersebut mendapat dukungan dari 149 negara anggota PBB, sementara 12 negara anggota, termasuk Amerika Serikat (AS), menolak dan 19 lainnya abstain.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
HAMAS dilaporkan telah menewaskan lebih dari 50 anggota kelompok bersenjata Palestina di Jalur Gaza. Kelompok tersebut ditengarai mendapat dukungan dari Israel.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PBB mengatakan bahwa otoritas Israel menolak 11 dari 18 permintaan koordinasi bantuan di Jalur Gaza, Palestina, saat situasi kemanusiaan di wilayah kantung tersebut semakin buruk.
KELOMPOK Den Haag yang diketuai bersama oleh Kolombia dan Afrika Selatan akan menggelar pertemuan darurat tingkat menteri di ibu kota Kolombia, Bogota, pada 15-16 Juli mendatang.
Mehdi Taremi dipastikan tidak akan bisa mengikuti rekan-rekan di Inter Milan tampil di Piala Dunia Antarklub menyusul eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel.
13 warga Palestina yang kelaparan terbunuh saat mereka mencoba mendapatkan makanan di dekat Koridor Netzarim dan di daerah al-Mawasi Rafah.
Serangan Israel terhadap negaranya tidak mungkin terjadi tanpa dukungan dan persetujuan Amerika Serikat. Menlu Iran menyebut memiliki bukti kuat yang mengarah keterlibatan AS.
ISRAEL dan Iran saling serang dengan rudal pada Minggu (15/6) malam. Ini meningkatkan ketegangan dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik regional yang lebih luas.
AMERIKA Serikat (AS) dan Israel melakukan modifikasi terhadap pesawat tempur F-35 Israel untuk memperluas jangkauannya tanpa perlu mengisi ulang bahan bakar atau mengorbankan fitur siluman.
INGGRIS sedang memindahkan jet tempur dan perangkat keras militer lain ke Timur Tengah. Alasannya, untuk memberikan dukungan darurat terkait perang Israel versus Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved