Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
PARA pengunjuk rasa yang marah melempar telur dan meneriakkan umpatan saat seorang predator anak paling kejam di Korea Selatan, Cho Doo-soon, dibebaskan dari penjara di Seoul selatan pada Sabtu (12/12), usai menjalani hukuman selama 12 tahun.
Para pengunjuk rasa melemparkan telur dan benda-benda lainnya seperti kipas. Cho dibawa dan diapit oleh petugas keluar dari gerbang penjara sekitar pukul 6.45 pagi waktu setempat.
Otoritas penegak hukum mengikat pria berusia 69 tahun itu dengan gelang kaki elektronik dan mengantarnya ke kediamannya di dekat Ansan. Pihak berwenang telah menambahkan dan meningkatkan kamera keamanan di daerah tersebut serta berjanji akan terus memantau Cho karena masih dianggap sebagai risiko bagi warga sekitar.
Cho dihukum karena menculik dan memperkosa seorang gadis berusia delapan tahun di kamar mandi gereja di Ansan pada 2008 hingga membuat gadis tersebut menderita luka parah berkepanjangan. Kasus ini mengejutkan dan memicu simpati publik hingga menginspirasi film berjudul Hope yang tayang pada 2018 lalu.
Sejak 2017 lalu, sekitar 1 juta orang telah menandatangani beberapa petisi online kepada presiden untuk menentang pembebasan Cho, yang ditakuti oleh penduduk di Ansan selama bertahun-tahun.
Lusinan pengunjuk rasa memegang tanda bertuliskan "Cho Doo-soon ke neraka" dan meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan pengebirian atau eksekusi. Mereka berunjuk rasa selama berjam-jam di depan penjara pada Sabtu pagi di tengah banyaknya kehadiran polisi.
Petugas membubarkan beberapa pengunjuk rasa yang memblokir jalur ke penjara dengan berbaring dan mengunci senjata, yang menunda pembebasan Cho sekitar setengah jam.
Cho keluar dari penjara dengan mengenakan topi dan masker wajah putih. Dia kemudian tiba di kantor percobaan di Ansan di tengah rentetan lampu kilat kamera tempat petugas mendaftarkan alat pelacaknya. Dia tidak menjawab pertanyaan dari wartawan, tetapi hanya membungkuk dua kali sebelum diantar pulang.
Kementerian Kehakiman sebelumnya menolak permohonan dari walikota Ansan agar Cho diisolasi di fasilitas perlindungan setelah masa hukumannya berakhir. Kementerian tersebut mengatakan memutuskan untuk mengangkut Cho dengan kendaraan pemerintah, karena jika dia menggunakan mobilnya sendiri atau transportasi umum dapat berisiko bentrokan fisik dengan warga lain.
Papan pesan online dan media sosial telah dipenuhi dengan komentar yang mengancamnya dengan hukuman.
“Hampir semua orang yang saya kenal sibuk berselancar di Internet untuk mencari tahu lokasi rumahnya dan saya juga melakukannya,” kata Lee Do-hyung, seorang karyawan kedai kopi.
“Ada isu yang beredar bahwa hukuman penjara tidak mengubahnya, dan bahwa dia masih pria yang kejam. Anda tidak ingin pria itu berkeliaraan di jalanan. Para pasangan dan orang tua sangat khawatir," lanjutnya.
Seorang pekerja kantoran di Ansan, J A Nah mengaku takut jika bertemu dengan Cho di mana saja dan kapan saja. "Saya berharap dia sekarang akan hidup sebagai warga negara normal yang tidak merugikan orang lain, tapi saya masih takut dengannya," katanya.
Untuk meredakan kecemasan publik, pihak berwenang baru-baru ini meningkatkan patroli dan keamanan di sekitar lingkungan Cho.
Pemerintah kota Ansan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim yang terdiri dari 12 penjaga keamanan yang sebelumnya merupakan tentara pasukan khusus atau spesialis seni bela diri, telah ditempatkan secara bergiliran untuk berpatroli di daerah sekitar rumah Cho 24 jam sehari. Pejabat juga menambahkan 20 kamera keamanan serta lampu jalan baru.
Mo Youngshin, seorang petugas polisi di Ansan, mengatakan 30 petugas lainnya telah dimobilisasi secara terpisah untuk berpatroli di lingkungan itu. Dia mengatakan polisi dan Kementerian Kehakiman baru-baru ini mengadakan pelatihan bersama untuk segera memobilisasi staf mereka untuk menanggapi jika Cho melakukan kejahatan.
Keluarga korban mengatakan kepada media lokal bulan lalu bahwa mereka akan pindah dari Ansan karena kepulangan Cho. Sang ayah mengungkapkan bahwa putrinya menangis karena kabar Cho akan kembali ke Ansan. “Ini pertama kalinya terjadi sejak dia diserang 12 tahun lalu. Kami semua menangis bersamanya,” kata pria itu. (CNA/OL-13)
Baca Juga: Darurat Pedofilia?
Presiden Trump kirim surat ke 14 negara umumkan tarif baru hingga 40% mulai 1 Agustus. Indonesia termasuk yang dikirim surat.
Kedua Korea dipisahkan oleh DMZ--zona penyangga selebar 4 kilometer, yang dijaga ketat di kedua sisi. Perbatasan dipenuhi dengan pagar kawat berduri, ranjau darat, dan penghalang lainnya.
Goal to Seoul menjadi kesempatan bagi pencinta bb.q Chicken untuk menyaksikan langsung pertandingan FC Barcelona vs FC Seoul di Seoul World Cup Stadium pada 31 Juli 2025.
KGBC menyambut baik kolaborasi dengan GBCI, yang telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong adopsi bangunan hijau di Asia Tenggara.
Ketahui bagaimana kepulangan BTS dari wamil akan membawa dampak ekonomi besar bagi Korea Selatan, meningkatkan sektor hiburan, pariwisata, dan ekspor.
Lee Jae-myung menyampaikan harapannya untuk segera melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Kedua kepala negara juga sempat bertukar pandangan terhadap isu global.
PENGUATAN langkah koordinasi dan sinergi antarpara pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah serta masyarakat harus mampu melahirkan gerakan antikekerasan.
Ketika anak mengalami kecemasan saat dijauhkan dari gawainya, itu menjadi salah satu gejala adiksi atau kecanduan.
Upaya untuk mewujudkan peningkatan kualitas anak, perempuan, dan remaja masih banyak menghadapi tantangan.
Pada anak usia dini—yang masih berada pada tahap praoperasional menurut teori Piaget—, konten absurd berisiko mengacaukan pemahaman terhadap realitas.
Musik bisa merangsang area otak seperti lobus temporal untuk pendengaran, lobus frontal untuk emosi, cerebellum untuk koneksi motorik.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved