Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Orangtua Diingatkan Siapkan Cemilan Anda bukan Hanya Enak

Basuki Eka Purnama
13/6/2025 10:46
Orangtua Diingatkan Siapkan Cemilan Anda bukan Hanya Enak
Ilustrasi(Freepik)

AHLI gizi Lucy Widasari menyarankan orangtua tidak hanya menilai soal rasa lezat ketika menyajikan camilan, namun, camilan itu juga harus bergizi.

"Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini," kata dokter lulusan Universitas Hasanuddin itu, Kamis (12/6).

Camilan-camilan tersebut, kata Lucy, cenderung lebih mudah diterima anak, namun, tetap mengandung asupan serat, vitamin, serta mineral
yang penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan secara optimal.

Kandungan itu jauh bermanfaat dibandingkan dengan jajanan tinggi gula, garam, dan pewarna buatan yang berisiko mengganggu kesehatan.

Orangtua memiliki peran sebagai panutan utama bagi anak dalam memilih dan menikmati makanan sehat. Dalam hal ini, orangtua disarankan mendorong keterlibatan anak dalam proses pemilihan bahan dan persiapan makanan.

"Ini terbukti meningkatkan penerimaan anak terhadap jenis makanan baru. Misalnya anak yang ikut memilih dan menata buah di piringnya sendiri, akan lebih antusias memakannya," ujar dia.

Lucy juga menyarankan pangan lokal yang bergizi dan mudah diakses juga bisa dimanfaatkan sebagai penguatan ketahanan pangan keluarga. Semisal, sayuran daun seperti kelor dan bayam, sumber karbohidrat seperti singkong dan jagung, serta protein seperti tempe dan ikan tawar, bisa dioptimalkan dalam menu harian.

Kebiasaan makan sehat, menurut Lucy, tidak terbentuk secara instan, melainkan proses dari pola asuh gizi yang dilakukan penuh kesadaran dan keberlanjutan. Menanamkan kebiasaan makan bergizi pada anak dinilai sebagai bentuk investasi untuk generasi yang lebih kuat, cerdas, dan sehat.

"Gizi bukan hanya soal apa yang dimakan, tetapi, bagaimana nilai-nilai makan itu dihidupi, dikenalkan sejak dini, dan diteladankan
setiap hari," ungkap Lucy.

Kebiasaan kecil seperti makan bersama juga menjadi momen pembelajaran yang bernilai, anak-anak belajar memahami makna kehidupan, rasa syukur, serta mengenal tanggung jawab terhadap tubuh mereka sendiri.

Tidak hanya itu, anak juga perlu diajarkan mempraktikkan pola hidup bersih dan sehat seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah makan.

"Kebiasaan kecil ini, bila dilakukan secara konsisten dan dicontohkan oleh orangtua, akan menjadi pondasi kuat bagi tumbuh kembang
anak yang sehat, mandiri, dan sadar akan pentingnya menjaga diri dan lingkungannya," pungkas Lucy. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya