Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Konsumsi Makanan Sehat Berawal dari Rumah

Basuki Eka Purnama
12/6/2025 04:17
Konsumsi Makanan Sehat Berawal dari Rumah
Ilustrasi(Freepik)

KONSULTAN Nutrisi Metabolik Anak Yoga Devaera mengingatkan orangtua bahwa konsumsi makanan sehat pada anak dimulai dari rumah atau keluarga.

"Tentu prinsipnya kita memberikan makan sebagian besar untuk memenuhi kebutuhan nutrisi," kata Yoga, dikutip Kamis (12/6).

Yoga, konsultan nutrisi metabolik anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, mengatakan pemberian makanan yang sehat dimulai dari keluarga. Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.

Misalnya, manfaat makanan yang mengandung protein hewani dan cara pengolahan yang bersih dan tepat sehingga tidak berisiko menimbulkan penyakit dalam keluarga. Orangtua perlu memerhatikan masa simpan daging dan memasaknya sampai matang.

Ketika membuat makanan pendamping ASI (MPASI) yang dibuat langsung untuk satu hari, orangtua harus benar-benar memperhatikan kebersihan dan suhu penyimpanan agar tidak memicu bakteri berkembang biak. 

Dia menganjurkan makanan MPASI diletakkan di dalam freezer (pembeku) dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius.

Dengan membuat MPASI menjadi beku, tekstur makanan tidak mudah rusak dan mencegahnya menjadi kering ketika dipanaskan. Makanan dapat dipanaskan di suhu sekitar 60-65 derajat Celcius agar bakteri mati.

Hal berikutnya yang perlu diperhatikan orangtua yakni berkaitan dengan kandungan gizi bahan-bahan makanan yang akan diolah dan kebutuhan anak.

Yoga mencontohkan jika anak mengalami kekurangan zat besi, orangtua dapat memberikan hati ayam yang kaya akan zat besi. Sedangkan bila anak memerlukan lemak bisa didapatkan dari ikan laut.

Namun, apabila keluarga tidak yakin untuk mengolahnya karena berbagai faktor seperti ikan tercemar merkuri, orangtua dapat melakukan rotasi makanan dengan menggunakan menu lain yang mengandung gizi yang sama ataupun menggunakan makanan yang telah difortifikasi.

"Kita enggak bisa terus-terusan hanya makan satu jenis makanan. Semakin banyak (makanan) yang dirotasi, akan makin lengkap, akan makin mampu memenuhi kebutuhan untuk beberapa (zat) yang susah seperti zat besi, vitamin D," pungkas Yoga. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya