Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan orangtua untuk tidak memberi anak makanan yang mengandung kadar gula tinggi dan karbohidrat cepat serap karena dapat memengaruhi kondisi kesehatan saat perjalanan mudik.
"Seperti yang kita tahu perjalanan mudik seringkali membuat orangtua lebih permisif terhadap makanan anak, termasuk memberikan camilan manis dan minuman tinggi gula agar anak anteng," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso, dikutip Rabu (26/3).
Piprim menyoroti orangtua seringkali memilih camilan kemasan sebagai bekal anak di perjalanan. Kebiasaan itu disayangkan karena dapat berpengaruh terhadap imunitas anak.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menurunkan imunitas anak selama perjalanan karena fungsi sel imun (neutrofil) dapat menurun hingga 40% dalam beberapa jam setelah konsumsi.
Jenis makanan lain yang turut dijadikan bekal biasanya berupa roti tawar putih, biskuit, dan nasi putih dalam porsi yang berlebihan.
Semua makanan tersebut mengandung karbohidrat cepat serap yang dapat meningkatkan kadar gula darah yang akan menurunkan daya tahan tubuh anak dan memicu gangguan pencernaan serta perilaku hiperaktif.
"Kalau kadar gula darah tinggi, itu akan memicu lonjakan energi sesaat, kemudian anak akan cepat lapar lagi akhirnya nanti jadi tantrum dan rewel. Jadi intinya, camilan kemasan tinggi gula dan karbohidrat olahan bisa memicu sindrom metabolik sejak dini jika dikonsumsi terus-menerus," katanya.
Piprim menyarankan bagi orangtua yang ingin membawakan anaknya bekal selama perjalanan untuk memilih makanan yang mengandung banyak protein hewani seperti telur, ayam, ikan, dan daging.
Orangtua dapat mengolahnya menjadi bekal makanan sehat yang bergizi dan awet dibawa selama perjalanan. Contohnya seperti telur rebus, ikan goreng atau daging rendang.
Protein hewani juga dapat diolah menjadi masakan tradisional berupa lemper atau arem-arem yang mudah dimakan dan disukai anak-anak.
Piprim menjelaskan bekal makanan yang mengandung protein hewani itu lebih baik karena membantu menstabilkan kadar gula dalam darah, memperbaiki jaringan tubuh, dan memperkuat sistem imun anak hingga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama di perjalanan.
"Jadi, mohon pastikan hindari jajanan sembarangan, jangan mengonsumsi banyak gula dan lebih baik bawa makanan sehat dari rumah," pungkas Piprim. (Ant/Z-1)
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved