Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan orangtua untuk tidak memberi anak makanan yang mengandung kadar gula tinggi dan karbohidrat cepat serap karena dapat memengaruhi kondisi kesehatan saat perjalanan mudik.
"Seperti yang kita tahu perjalanan mudik seringkali membuat orangtua lebih permisif terhadap makanan anak, termasuk memberikan camilan manis dan minuman tinggi gula agar anak anteng," kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso, dikutip Rabu (26/3).
Piprim menyoroti orangtua seringkali memilih camilan kemasan sebagai bekal anak di perjalanan. Kebiasaan itu disayangkan karena dapat berpengaruh terhadap imunitas anak.
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menurunkan imunitas anak selama perjalanan karena fungsi sel imun (neutrofil) dapat menurun hingga 40% dalam beberapa jam setelah konsumsi.
Jenis makanan lain yang turut dijadikan bekal biasanya berupa roti tawar putih, biskuit, dan nasi putih dalam porsi yang berlebihan.
Semua makanan tersebut mengandung karbohidrat cepat serap yang dapat meningkatkan kadar gula darah yang akan menurunkan daya tahan tubuh anak dan memicu gangguan pencernaan serta perilaku hiperaktif.
"Kalau kadar gula darah tinggi, itu akan memicu lonjakan energi sesaat, kemudian anak akan cepat lapar lagi akhirnya nanti jadi tantrum dan rewel. Jadi intinya, camilan kemasan tinggi gula dan karbohidrat olahan bisa memicu sindrom metabolik sejak dini jika dikonsumsi terus-menerus," katanya.
Piprim menyarankan bagi orangtua yang ingin membawakan anaknya bekal selama perjalanan untuk memilih makanan yang mengandung banyak protein hewani seperti telur, ayam, ikan, dan daging.
Orangtua dapat mengolahnya menjadi bekal makanan sehat yang bergizi dan awet dibawa selama perjalanan. Contohnya seperti telur rebus, ikan goreng atau daging rendang.
Protein hewani juga dapat diolah menjadi masakan tradisional berupa lemper atau arem-arem yang mudah dimakan dan disukai anak-anak.
Piprim menjelaskan bekal makanan yang mengandung protein hewani itu lebih baik karena membantu menstabilkan kadar gula dalam darah, memperbaiki jaringan tubuh, dan memperkuat sistem imun anak hingga dapat memberikan rasa kenyang yang lebih lama di perjalanan.
"Jadi, mohon pastikan hindari jajanan sembarangan, jangan mengonsumsi banyak gula dan lebih baik bawa makanan sehat dari rumah," pungkas Piprim. (Ant/Z-1)
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved