Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER spesialis anak lulusan Universitas Gadjah Mada Fitria Mahrunnisa mengemukakan pentingnya orangtua mengenalkan beragam makanan sejak dini kepada anak untuk mencegah kebiasaan pilih-pilih makanan.
"Cara utama tetap mengenalkan beragam makanan dari mulai awal MPASI dengan menetapkan feeding rules (aturan makan) dan responsive feeding (pemberian makan responsif) untuk anak," kata Fitria, Rabu (18/9).
Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan penerapan aturan makan dan pengenalan pilihan jenis makanan sejak masa pemberian makanan pendamping ASI atau MPASI akan membiasakan anak mengonsumsi beragam makanan.
Baca juga : Orangtua Diingatkan tidak Beri Anak Makanan Olahan Ultra
"Anak dapat diberikan makanan padat kalori seperti gadon sapi, perkedel kentang daging dan telur, puding jagung susu keju. Perhatikan
tekstur MPASI anak sesuai usia. Keterlambatan menaikkan tekstur dapat menyebabkan GTM (gerakan tutup mulut) pada anak," ujar Fitria.
Dia menyampaikan kebiasaan memilih makanan yang disukai saja biasanya muncul ketika anak memasuki usia satu tahun dan merasa sudah mandiri.
Jika anak sudah terlanjur punya kebiasaan memilih makanan, orangtua bisa membangun kembali kebiasaan makan anak dengan mencampurkan makanan kesukaan mereka dengan jenis makanan yang lain.
Baca juga : Keamanan Pangan Bisa Cegah Anak Anda Sakit
Fitria mengatakan anak-anak perlu dikenalkan pada beragam sumber karbohidrat selain nasi, seperti kentang dan jagung, agar tidak bosan.
Upaya untuk mengenalkan jenis makanan baru membutuhkan waktu. Anak yang semula menolak diberi jenis makanan baru mungkin bisa menerimanya setelah 10 sampai 12 kali pemberian.
Menurut Fitria, orangtua juga bisa mencoba mengubah rasa, tekstur, dan bentuk makanan agar anak secara bertahap bisa menerimanya.
"Contohnya, anak yang suka buah dapat mencampurkan makanan dengan sensasi buah seperti (membuat) mango sticky rice, ayam nanas, dan lainnya," ungkapnya.
Selain itu, menurut dia, orangtua bisa menghadirkan suasana makan yang menyenangkan dan menu makanan yang bervariasi untuk melatih anak mengonsumsi beragam makanan agar tidak hanya memilih makanan yang disukai. (Ant/Z-1)
Studi menunjukkan semakin banyak waktu yang dihabiskan remaja di media sosial, semakin besar kemungkinan mereka mengalami perundungan terkait berat badan.
Hasil survei baru menunjukkan banyak orangtua merasa stres saat menghadapi waktu makan anak-anak mereka.
Survei Ohio State University Wexner Medical Center menemukan sekitar 66% dari 1.005 orangtua merasa tuntutan menjadi orangtua membuat mereka merasa kesepian.
Untuk mencegah perilaku tantrum pada anak, perlu diterapkan komunikasi yang baik sejak dini dan orangtua harus menjadi contoh yang baik pada anak.
Yuks mengenal lebih dekat apa itu helicopter parenting dan dampaknya.
alah satu alasan anak mengalami tantrum yakni kesulitan mengekspresikan keinginannya
Untuk іtu, bаgі ibu hаmіl, mеnjаgа kondisi kеѕеhаtаn ѕаngаt реntіng dіlаkukаn. Sаlаh ѕаtunуа dengan tіdаk ѕеmbаrаngаn mеmіlіh jеnіѕ mаkаnаn.
Kerutan pada wajah seringkali menjadi masalah bagi banyak perempuan, tetapi ada beberapa makanan yang dapat membantu mengurangi kerutan dan melawan penuaan dini.
Diet kaya akan antioksidan, karotenoid, flavonoid, dan folat dapat membantu melawan infeksi HPV dan mengurangi risiko kanker serviks.
Dalam kandungannya, ikan salmon memiliki banyak protein dan nutrisi. Dari kandungan tersebut bisa meningkatkan kesuburan pada perempuan.
Makanan yang memiliki protein dan vitamin tinggi sangat baik untuk kesehatan ibu hamil dan si buah hati. Janin yang ada di dalam kandungan pastinya juga akan mejadi sehat dan kuat.
Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved