Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya memastikan keamanan pangan, yang meliputi persiapan produksi (preparation), penyimpanan (storage), hingga penyajian (serving) untuk mencegah penyakit pada anak-anak.
"Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI Moretta Damayanti dalam diskusi daring, Selasa (4/6).
Moretta menjelaskan, setiap bahan makanan wajib dipastikan bersih dan terhindar dari bakteri, virus, parasit, hingga protozoa sebelum diolah menjadi makanan jadi.
Baca juga : Pengenalan Aneka Ragam Makanan Lewat MPASI akan Penuhi Kebutuhan Gizi Anak
Selanjutnya, penyimpanan makanan perlu diperhatikan terkait bahan-bahan yang digunakan agar terhindar dari racun, pestisida, logam berat, dan suhu penyimpanan.
Kemudian dari aspek penyajian, perlu dipastikan bahwa peralatan yang digunakan ketika memasak terbebas dari kotoran maupun kontaminasi kuman, serta terbuat dari bahan-bahan yang aman (food grade).
"Selain memastikan kebersihan bahan makanan, juga perhatikan alat-alat makan yang kita gunakan supaya tetap aman. Perilaku seseorang yang memberikan makanan kepada anak-anak juga harus aman, misalnya jangan sampai tersedak," ujarnya.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Perhatikan Komposisi Gizi Bekal Anak
Lebih lanjut, Moretta menyampaikan diare merupakan penyakit yang paling sering dialami anak-anak akibat penanganan makanan yang tidak aman.
Secara global, terdapat sekitar 1,7 miliar kasus diare pada anak setiap tahun. IDAI mencatat, jutaan anak di seluruh dunia meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit diare yang berhubungan erat dengan makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit seperti daging, ayam, ikan, hingga susu.
Oleh karena itu, edukasi tentang keamanan pangan penting diketahui oleh orangtua agar anak-anaknya tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit.
"Kontaminasi makanan ini memiliki peranan yang sangat besar sekali terhadap terjadi penyakit diare. Bahkan orangtua yang tidak cuci tangan kemudian memberi makan anak itu tetap memiliki risiko kontaminasi bakteri secara langsung," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
Di Jakarta Fair 2025, produk makanan masih menjadi primadona bagi para pengunjung.
Pola makan sehat berperan penting dalam mendukung pemulihan pasien kemoterapi. Temukan 7 jenis makanan terbaik berikut.
Menjaga suhu minyak tetap pada kisaran ideal 175-190°C dapat membantu mencegah gorengan menyerap terlalu banyak minyak.
HIJRIAH Food Festival 2025 digelar dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Menurut sejumlah penelitian, musik bisa dikenalkan kepada anak dari usia di bawah enam tahun.
Menurut Director Learning Development JMAkademi, Coach A Ricky Suroso, orangtua perlu membekali anak-anaknya di usia golden untuk tangguh dalam karakter dan punya daya juang tinggi.
Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.
FENOMENA masalah komunikasi antara orangtua dan anak sudah terjadi sejak lama, dan bukan menjadi hal yang asing lagi.
Membangun rutinitas yang konsisten mulai dari bangun tidur hingga kemandirian anak untuk mengurus dirinya sendiri sudah harus menjadi perhatian orangtua sebelum anak masuk sekolah.
Setiap anak memiliki potensi luar biasa dan peran orangtua sangat menentukan bagaimana potensi itu tumbuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved