Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KANKER menjadi penyakit yang paling banyak mengakibatkan kematian di seluruh dunia. Banyak penyebab dari penyakit ini, salah satunya makanan.
Menurut penelitian, pola makan yang sehat bergizi dapat mengurangi risiko kanker. Karenanya, Anda perlu mengetahui apa saja makanan pemicu kanker yang perlu diwaspadai. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Berikut ini berbagai macam makanan yang dapat meningkatkan risiko kanker, di antaranya:
Makanan bertepung yang dimasak pada suhu tinggi akan membentuk senyawa yang disebut akrilamida. Senyawa ini terbentuk saat menggoreng, memanggang, dan membakar. Makanan bertepung yang digoreng mengandung akrilamida yang sangat tinggi. Ini termasuk produk kentang, seperti kentang goreng dan keripik kentang.
Akrilamida ditemukan bersifat karsinogenik dalam penelitian yang dilakukan pada tikus. Ini mungkin bersifat karsinogenik bagi manusia. Akrilamida dapat merusak DNA dan menginduksi apoptosis, atau kematian sel.
Makan banyak gorengan juga meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas. Kondisi ini dapat meningkatkan stres oksidatif dan peradangan, yang selanjutnya meningkatkan risiko kanker.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan daging merah bersifat karsinogenik bagi manusia berdasarkan bukti yang menunjukkan hubungan antara konsumsi daging merah dan perkembangan kanker kolorektal. Daging olahan juga sebagai karsinogen yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC).
Makanan manis dan karbohidrat olahan secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Beberapa contoh makanan dan minuman memicu kanker, antara lain:
Mengonsumsi makanan manis dan bertepung dalam konsentrasi tinggi dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 dan obesitas. Kedua kondisi tersebut dapat memicu peradangan dan stres oksidatif. Hal ini dapat meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.
Sebagian besar kaleng makanan dilapisi dengan produk yang dikenal sebagai bisphenol A (BPA). Studi yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa bisphenol A terlibat dalam mengubah sel-sel otak.
Sebagian besar barang plastik, lembaran termal, saluran air yang kita temui sehari-hari juga dilapisi oleh BPA. Pada manusia, BPA diketahui meningkatkan risiko kanker payudara dan prostat. Untuk menjaga keluarga dari kanker, Anda aman dari risiko kanker apabila mengonsumsi sayuran segar atau beku.
Beberapa kantong popcorn microwave dilapisi dengan bahan kimia yang terurai menghasilkan asam perfluoroctanoic (PFOA). PFOA telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati, prostat, dan lainnya. Bahan kimia lain yang digunakan dalam perasa mentega buatan, diacetyl, dapat menyebabkan kerusakan paru-paru.
Untuk menghindari efek buruknya, sangat mudah untuk membuat popcorn microwave sendiri dengan kantong kertas dan sedikit minyak kelapa. Ketika makanan yang diasap dimasak pada suhu tinggi, nitrat yang ada diubah menjadi nitrit berbahaya, sehingga meningkatkan risiko kanker.
Asinan atau acar mengandung beberapa bahan pengawet dan nitrat yang dapat bersifat karsinogenik, Secara khusus, mengonsumsi makanan tersebut dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko kanker perut dan kerongkongan, serta kanker tiroid dan ovarium pada beberapa perempuan.
Ketika makanan yang diasap dimasak pada suhu tinggi, nitrat yang ada diubah menjadi nitrit berbahaya, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker. Misalnya ketika daging diasapi, dan cairan lemaknya menetes dan asap menyelimuti daging. Hal itu akan membentuk karsinogen. Dua jenis karsinogen tersebut adalah amina heterosiklik dan hidrokarbon aromatik polisiklik, yang berasal dari asap.
Meskipun meminumnya dalam jumlah sedang dapat menurunkan risiko penyakit jantung, konsumsi alkohol secara berlebihan adalah penyebab utama kanker. Sebuah meta-analisis tentang konsumsi alkohol dan risiko kanker menemukan adanya hubungan antara konsumsi alkohol berlebihan dan peningkatan risiko kanker mulut, usus besar, hati, dan kanker lainnya.
Itulah berbagai macam makanan yang dapat memicu kanker yang perlu Anda hindari. Apabila Anda gemas mengonsumsi makanan tersebut, sebaiknya dibatasi atau hindari jika tidak ingin terkena kanker. Selain itu, jangan lupa untuk mengimbanginya dengan olahraga, melakukan pemeriksaan rutin dan mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. (Farmaku/Siloamhospital/Z-3)
“Selama ini dia enggak mau ngerepotin, jadi selalu ngerahasiain kankernya,”
Penelitian terbaru tunjukkan olahraga aerobik 45 menit dapat mengatur hormon adipokina dan bantu melawan kanker serta penyebarannya.
Berbicara mengenai kanker, dikutip dari laman Alodokter kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan sel yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali di dalam tubuh.
BANYAK pasien kanker mengeluhkan rasa lelah luar biasa yang tak kunjung hilang, meski sudah cukup tidur dan beristirahat atau kelelahan akibat kanker
Berdasarkan data Indonesian Pediatric Cancer Registry, tercatat sebanyak 6.623 kasus kanker pada anak selama kurun waktu 2020 hingga 2024.
Perlunya kolaborasi menyeluruh dalam membangun ekosistem layanan kanker payudara yang lebih manusiawi, menyentuh aspek medis, dan psikososial.
Sejak berdiri, organisasi ini mampu menyalurkan lebih dari 4.000 porsi makanan kepada mereka yang membutuhkan.
Perusahaan pemrosesan serta pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak meresmikan fasilitas produksi material tahap kedua di Binh Duong, Vietnam.
Stroke merupakan penyakit tidak menular yang sangat berbahaya. Selain dapat mengancam nyawa, stroke sering kali meninggalkan dampak berupa kecacatan jangka panjang
Tak disangka, beberapa makanan dan minuman sehari-hari. Simak 6 jenis konsumsi yang perlu dihindari untuk melindungi kesehatan Anda.
PELATIHAN membuat makanan dan minuman Toffin Masterclass akan digelar mulai Juni hingga Agustus 2025. Tur lokakarya (roadshow workshop) ini akan berlangsung di 10 kota besar.
Musim hujan bukan halangan untuk diet. Temukan 5 makanan hangat rendah kalori namun bergizi tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved