Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
POLA makan dapat berperan penting dalam perkembangan kanker usus besar. Pasalnya, terdapat beberapa makanan yang menyebabkan peradangan pada usus besar sehingga meningkatkan risiko kanker.
Dikutip dari Ciputra Hospital, kanker usus besar adalah jenis kanker ganas yang terjadi dan berkembang di usus.
Kanker usus biasanya menyerang orang dewasa yang lebih tua. Namun, dapat juga terjadi pada segala usia.
Baca juga : Daftar 10 Makanan Pemicu Kanker dalam Jangka Panjang, Hindari Ya Bun!
Makanan dan minuman tertentu dipercaya bisa menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mengalami kanker usus besar.
Menurut penelitian, pola makan yang sehat bergizi dapat mengurangi risiko kanker usus besar.
Karenanya, Anda perlu mengetahui apa saja makanan apa saja yang harus dihindari untuk mencegah picunya kanker usus besar yang perlu diwaspadai.
Baca juga : Guru Besar Esa Unggul Bicara Tentang Hari Kanker Dunia 2023
Lantas, makanan apa sajakah itu? Dilansir dari Today dan beberapa sumber lainnya, berikut ini beberapa makanan yang harus dihindari untuk mengurangi risiko kanker usus besar.
Sejumlah penelitian telah mengaitkan konsumsi daging merah dan daging olahan dengan kanker usus besar, dan sebuah penelitian baru dari Klinik Cleveland memperkuat kaitan tersebut.
Ditemukan bahwa metabolit (zat yang diproduksi tubuh saat memecah makanan) dari jenis daging ini, serta perubahan mikrobioma setelah memakannya, dapat meningkatkan risiko kanker usus besar di bawah usia 60 tahun.
Baca juga : Waspada, Sembelit Ternyata Bisa Sebabkan Kanker Usus
Pasien yang lebih muda yang mengonsumsi banyak daging merah dan daging olahan merah memiliki kadar metabolit berbahaya yang lebih tinggi di dalam usus yang sering terlihat pada pasien yang lebih tua.
Penelitian sebelumnya juga telah mengaitkan perubahan mikrobioma akibat pola makan ala Barat (banyak daging merah dan daging olahan) dengan peningkatan risiko kanker usus besar.
Hal ini mungkin sebagian disebabkan oleh kerusakan pada penghalang usus dan pertumbuhan pada lapisan usus yang mungkin terjadi akibat konsumsi berlebihan.
Baca juga : Ayo Kenali Faktor Risiko Kanker Usus Besar
Studi Klinik Cleveland mengidentifikasi konsumsi minuman manis bergula sebagai faktor risiko kanker usus besar, dan studi lain mengonfirmasi hubungan ini.
Sebuah studi tahun 2020 dalam jurnal Gut menganalisis 96.000 wanita dan menemukan bahwa wanita yang minum dua atau lebih minuman manis bergula sehari memiliki risiko dua kali lipat terkena kanker usus besar dini dibandingkan dengan wanita yang minum dua atau kurang per hari.
Setiap minuman 8 ons per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 16%.
Makanan yang mengandung gula sederhana seperti permen, makanan penutup, dan permen hanya memberikan sedikit nutrisi dan dapat menggantikan makanan yang lebih bergizi seperti buah, sayur, dan daging tanpa lemak.
Mengonsumsi makanan yang mengandung gula tinggi juga berkontribusi terhadap obesitas yang merupakan faktor risiko signifikan untuk kanker usus besar.
Sebuah studi tahun 2023 menemukan bahwa mengonsumsi makanan ultraproses meningkatkan risiko berkembangnya prekursor kanker usus besar, seperti polip, tumor, dan lesi. Contoh makanan ultraproses meliputi:
Menurut sebuah studi tahun 2023, semakin banyak Anda minum, semakin besar peluang Anda terkena kanker usus besar.
Ditemukan bahwa minum satu hingga dua, tiga hingga empat, atau lebih dari lima minuman seminggu meningkatkan risiko kanker usus besar masing-masing sebesar 7%, 14%, dan 27% dibandingkan dengan mereka yang tidak minum.
Makanan yang digoreng dan cepat saji dapat memperburuk gejala kanker usus besar dan memperburuk efek samping seperti mual, muntah, dan diare yang terkait dengan kemoterapi. Makanan berlemak tinggi ini sulit dicerna dan dapat bertahan lama di perut sehingga meningkatkan risiko refluks asam yang menyakitkan. (Z-10)
KANKER hati merupakan salah satu penyakit yang membahayakan organ hati dan perlu diperhatikan secara serius, mengingat hati termasuk organ yang memiliki peran penting bagi tubuh.
BEBERAPA makanan ketika dikonsumsi dalam jumlah besar, maka hal ini bisa menjadi masalah. Salah satunya adalah meningkatkan risiko seseorang untuk terserang jenis kanker tertentu.
Isu mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kemandulan hingga menopause dini merupakan kabar yang tidak benar atau hoaks.
Data Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) 2022 mencatat kematian akibat kanker hati di Indonesia mencapai 23.383 kasus, meningkat dibandingkan 2020 yang mencatat 19.721 kematian.
Terapi proton adalah radioterapi yang menggunakan partikel bermuatan positif (proton) untuk menghancurkan sel kanker dengan lebih tepat.
Putri Wales, Catherine, batal menghadiri ajang balap kuda bergengsi Royal Ascot untuk pemulihan usai diagnosis kanker.
Proses menggoreng menghasilkan senyawa berbahaya, termasuk senyawa karsinogenik yang berpotensi meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Pada makanan yang dimasak di rumah, setiap porsinya dapat ditakar sesuai kebutuhan. Hal ini berbeda dengan langsung menggunakan bumbu cepat saji.
Oat dan gandum utuh terbukti secara ilmiah bisa membantu menurunkan kolesterol karena tinggi serat larut yang dapat mengikat kolesterol dalam usus.
Sarapan adalah bagian penting dari rutinitas harian yang tidak boleh dilewatkan, baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Faktanya, sarapan menyumbang sekitar 20% energi harian
Jaja Mihardja mengalami sejumlah penyakit seperti infeksi pernapasan, infeksi ginjal, dan diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved