Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KANKER merupakan salah satu penyakit yang mematikan dan telah menjadi masalah kesehatan global yang serius. Selain faktor genetik, gaya hidup dan pola makan juga memiliki peran yang signifikan dalam risiko terkena kanker.
Beberapa makanan telah diketahui memiliki potensi untuk meningkatkan risiko terkena kanker dalam jangka panjang. Berikut ini adalah daftar 10 makanan yang wajib dihindari untuk mengurangi risiko tersebut:
Makanan Olahan Berlemak Tinggi: Makanan olahan yang tinggi lemak, seperti daging olahan (sosis, ham, bacon), nugget, dan makanan cepat saji, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker usus besar dan kanker lambung.
Baca juga : Kasus Kanker di Usia Muda Meningkat karena Gaya Hidup Kebaratan
Makanan Gorengan: Makanan yang digoreng dalam minyak yang dipanaskan berulang kali menghasilkan senyawa karsinogenik seperti acrylamide dan heterosiklik amina (HCA), yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Makanan dengan Kadar Gula Tinggi: Konsumsi makanan dengan kadar gula tinggi, seperti minuman bersoda, kue-kue manis, dan makanan ringan, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker payudara, kanker prostat, dan kanker pankreas.
Daging Merah dan Daging Olahan: Daging merah, seperti daging sapi, babi, dan domba, serta daging olahan, seperti sosis dan ham, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus besar, kanker pankreas, dan kanker lambung.
Baca juga : 11 Gejala Umum Kanker yang Perlu Diwaspadai
Makanan yang Mengandung Nitrat dan Nitrit: Makanan yang mengandung bahan pengawet nitrat dan nitrit, seperti daging asap dan daging olahan, dapat menghasilkan senyawa nitrosamin yang berpotensi karsinogenik.
Makanan Panggang Berlebihan: Paparan makanan pada suhu tinggi saat dipanggang atau dipanggang dapat menyebabkan terbentuknya senyawa karsinogenik seperti polisiklik aromatik hidrokarbon (PAH) dan HCA.
Makanan yang Digoreng dalam Minyak Trans: Minyak trans, yang sering digunakan dalam makanan olahan dan makanan cepat saji, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker payudara dan kanker usus besar.
Baca juga : 3 Langkah Mencegah Penyakit Kanker Prostat
Makanan Prosesed: Makanan yang mengandung bahan tambahan kimia dan pengawet, seperti makanan kaleng, makanan beku, dan makanan instan, dapat mengandung senyawa karsinogenik yang meningkatkan risiko kanker.
Makanan Berwarna Terang: Pewarna makanan yang sering digunakan dalam makanan dan minuman berwarna terang, seperti tartrazine dan sunset yellow, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, terutama kanker lambung dan kanker hati.
Makanan yang Mengandung Asap: Makanan yang diproses dengan menggunakan asap, seperti daging asap dan ikan asin, mengandung senyawa karsinogenik yang dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker paru-paru dan kanker usus besar.
Baca juga : Cara Penggunaan Bawang Merah Beserta 9 Manfaatnya
Meskipun makanan-makanan tersebut memiliki potensi untuk meningkatkan risiko kanker dalam jangka panjang, penting untuk diingat bahwa faktor-faktor lain, seperti pola makan secara keseluruhan, gaya hidup, dan faktor genetik juga memainkan peran penting dalam risiko kanker seseorang. (Z-10)
Sumber:
Para ilmuwan mengembangkan sistem kecerdasan buatan yang merevolusi imunoterapi kanker.
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Penelitian terbaru menunjukkan kombinasi radioterapi dan imunoterapi dapat “membangunkan” tumor paru-paru yang sebelumnya kebal pengobatan.
Banyak tantangan yang dihadapi pasien kanker anak dan keluarga, terutama yang berasal dari latar belakang keluarga prasejahtera.
MENILAI prevalensi gangguan tidur di antara pasien kanker sangat penting untuk memahami gejala dan mengidentifikasi strategi manajemen yang tepat.
Louis Van Gaal pertama kali didiagnosis menderita kanker prostat pada 2020, tetapi memilih merahasiakan kondisinya itu dari publik dan pemain saat masih melatih Belanda pada Piala Dunia 2022.
Etape 19 Tour de France yang semula berjarak 129,9 km menjadi 95 km, akibat ditemukannya wabah penyakit kulit nodular menular pada kawanan sapi di Col des Saisies.
Jika keluhan rasa lelah tak kunjung membaik, hal tersebut dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Konsumsi sekedar satu potong daging olahan atau sekaleng soda sehari sudah dikaitkan dengan lonjakan resiko penyakit serius.
Herpes zoster biasanya diidentifikasi dengan munculnya rasa nyeri di kulit yang diikuti kemunculan ruam dan lepuhan berisi cairan.
TERAPAN stem cell therapy diklaim mampu mengobati penyakit yang sulit diobati dengan obat-obatan konvensional. Ada sejumlah terapi stem cell yang berkembang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved