Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEMBELIT atau yang juga dikenal sebagai konstipasi bisa menyebabkan penyakit yang lebih serius seperti kanker usus jika dibiarkan terus menerus. Hal itu diungkapkan dokter Shannia Tritama dalam siaran pers, dikutip Selasa (27/9).
"Jika dibiarkan berlarut-larut dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti kanker usus," kata Shannia.
Sembelit merupakan gangguan buang air besar (BAB) sehingga frekuensi BAB kurang dari hitungan normal. Frekuensi BAB normal adalah setiap hari atau setidaknya tiga kali dalam seminggu.
Baca juga: Penyebab Sembelit dan Tips Menghilangkan Sembelit Tanpa Berbelit
Konstipasi ini berpotensi membuat sakit perut melilit atau tidak nyaman.
Sembelit dapat terjadi karena berbagai sebab, mulai dari makanan yang kurang serat, stres, kurang olahraga, dehidrasi perubahan rutinitas, hingga kondisi kesehatan tertentu yang mengurangi kontraksi pada kolon dan menghambat keinginan untuk buang air besar.
Gejala yang menandai sembelit biasanya adalah frekuensi BAB kurang dari tiga kali dalam seminggu, feses yang terasa keras dan kering, proses BAB yang harus mengejan, dan rasa tidak tuntas walaupun sudah selesai buang air besar.
"Walaupun kedengarannya sepele, namun jangan pernah mengabaikan gangguan sembelit," ujarnya.
Untuk mengatasinya, Shannia Tritama menganjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup dan memperbanyak konsumsi makanan berserat, seperti buah dan sayur.
Pastikan untuk minum air putih yang cukup sebanyak 1,5 sampai 2 liter dalam satu hari, batasi konsumsi kopi atau teh yang mengandung kafein, serta berolahraga teratur dalam seminggu sekitar dua sampai tiga kali. (Ant/OL-1)
Saat ini terdapat 160 kasus Multiple Sclerosis di Indonesia pada 2020, sementara prevalensi MS di Indonesia diperkirakan antara 1-5 penyintas per 100.000 penduduk.
MiR-23a memengaruhi gen FOXO3a yang berperan penting mengatur pertumbuhan sel dan melindunginya dari kerusakan.
Risiko zoonosis penyakit yang menular dari hewan ke manusia dari kelelawar sangat nyata.
saat ini dunia sedang memberikan perhatian serius pada virus Lujo (LUJV) dan virus Oropouche (OROV). Untuk itu, pemerintah dan masyarakat perlu mewaspadai hal ini.
Segala sesuatu yang merusak jantung juga bisa menimbulkan masalah hati, seperti virus, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
Ketika sudah makan serat, tapi asupan cairan kurang, serat tidak dapat bekerja optimal dalam melancarkan pencernaan.
Pepaya dikenal luas sebagai buah yang menyegarkan dan kaya manfaat, namun tak banyak yang tahu bahwa biji dan daun pepaya juga menyimpan khasiat luar biasa untuk kesehatan.
Perut begah atau perut kembung adalah kondisi di mana perut terasa penuh, keras, dan sering disertai dengan rasa tidak nyaman.
Petugas pemantauan akan diterjunkan agar hewan kurban yang nantinya dikonsumsi masyarakat aman.
Minuman terbaik untuk pencernaan adalah air putih. Namun, baik juga mengonsumsi beberapa jenis minuman sehat lain ini.
Ahli Gastrohepatologi Anak Muzal Kadim mengajak orang tua untuk memahami tanda-tanda anak takut untuk buang air besar (BAB) guna mencegah terjadinya konstipasi atau sembelit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved