Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

14 Dampak Terlalu Sering Ngemil

Reynaldi Andrian Pamungkas
15/1/2025 22:30
14 Dampak Terlalu Sering Ngemil
Berikut Dampak Terlalu Sering Ngemil(freepik)

NGEMIL adalah kebiasaan makan atau mengonsumsi camilan dalam jumlah kecil di antara waktu makan utama. Biasanya, ngemil dilakukan saat perut terasa lapar atau untuk sekadar memenuhi keinginan makan tanpa alasan kenyang yang signifikan.

Camilan yang dikonsumsi bisa berupa makanan ringan seperti keripik, cokelat, buah-buahan, kacang-kacangan, atau makanan lainnya. Ngemil bisa menjadi kebiasaan yang positif atau negatif tergantung pada jenis camilan yang dipilih dan frekuensinya.

Jika camilan yang dipilih sehat dan dikonsumsi dengan bijak, ngemil bisa mendukung pola makan yang seimbang. Namun, jika ngemil berlebihan dengan camilan yang tidak sehat seperti makanan tinggi gula, lemak, atau garam, ini dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kenaikan berat badan, gangguan metabolisme, dan penyakit lainnya.

Terlalu sering ngemil atau makan camilan dalam jumlah berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh.

Berikut 14 Dampak Terlalu Sering Ngemil

1. Kenaikan Berat Badan

Ngemil yang tidak terkontrol dapat menyebabkan asupan kalori berlebih, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

2. Meningkatkan Risiko Obesitas

Kebiasaan ngemil yang sering dapat menyebabkan akumulasi lemak tubuh, berkontribusi pada obesitas jika tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

3. Peningkatan Risiko Penyakit Jantung

Banyak camilan, terutama yang tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, dapat meningkatkan kolesterol dan tekanan darah, yang pada akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung.

4. Gangguan Pencernaan

Makan camilan secara terus-menerus, terutama yang kaya lemak dan gula, bisa membuat sistem pencernaan tidak bisa berfungsi dengan baik, menyebabkan gastritis atau masalah pencernaan lainnya.

5. Kadar Gula Darah Tidak Stabil

Makan camilan manis atau makanan tinggi karbohidrat sederhana bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti dengan penurunan yang tajam, memicu rasa lapar dan keinginan ngemil lebih sering.

6. Risiko Diabetes Tipe 2

Kebiasaan ngemil makanan tinggi gula dan karbohidrat sederhana dapat menyebabkan penurunan sensitivitas insulin, yang meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

7. Masalah Gigi dan Mulut

Ngemil makanan manis dan lengket dapat menyebabkan penumpukan plak gigi, yang meningkatkan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.

8. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Camilan yang mengandung banyak lemak jenuh dan garam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, hipertensi, dan stroke.

9. Penurunan Kualitas Tidur

Ngemil terlalu sering, terutama sebelum tidur, dapat menyebabkan gangguan tidur, seperti insomnia, karena tubuh terpaksa mencerna makanan saat beristirahat.

10. Menurunnya Kualitas Nutrisi

Sering ngemil camilan yang tidak bernutrisi dapat mengurangi asupan makanan sehat dan menurunkan kualitas pola makan secara keseluruhan.

11. Mengganggu Proses Metabolisme

Ngemil yang berlebihan bisa menyebabkan gangguan pada metabolisme tubuh, termasuk peningkatan kadar lemak dalam tubuh dan penurunan kemampuan tubuh untuk membakar kalori.

12. Meningkatkan Stres dan Kecemasan

Makanan tertentu yang dipilih saat ngemil, seperti makanan yang kaya gula atau lemak, dapat memengaruhi kadar hormon stres, seperti kortisol, yang bisa memperburuk kondisi mental.

13. Penyakit Liver (Hati)

Mengonsumsi camilan tinggi gula dan lemak jenuh secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati, yang berpotensi menyebabkan fatty liver atau penyakit hati berlemak.

14. Mengurangi Nafsu Makan Utama

Kebiasaan ngemil berlebihan dapat mengurangi nafsu makan saat waktu makan utama, sehingga menghambat tubuh dalam memperoleh gizi yang seimbang dari makanan utama.

Ngemil sesekali tidak masalah, namun terlalu sering ngemil tanpa memperhatikan jenis camilan dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan.

Untuk menjaga keseimbangan, sebaiknya pilih camilan sehat, seperti buah, kacang-kacangan, atau yoghurt rendah lemak, dan pastikan tetap menjaga pola makan yang seimbang serta melakukan aktivitas fisik secara teratur. (Z-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya