Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Berapa Jumlah Zat Besi yang Disarankan untuk Anak? Ini Penjelasannya

Alya Putri Abi
27/11/2024 21:34
Berapa Jumlah Zat Besi yang Disarankan untuk Anak? Ini Penjelasannya
ilustrasi(freepik)

ANAK membutuhkan asupan gizi yang lengkap untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Salah satu nutrisi penting yang tidak boleh terlewatkan adalah zat besi,

Mineral ini memiliki peran utama dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui sel darah merah, sekaligus mendukung sistem kekebalan tubuh

Kekurangan zat besi dapat melemahkan kekebalan tubuh anak, meningkatkan risiko infeksi, dan menyebabkan kelelahan. Zat besi juga penting untuk pembentukan hormon, metabolisme, sintesis DNA, dan perkembangan kognitif.

Jumlah Zat Besi untuk Anak

Dokter anak ahli tumbuh kembang pediatri sosial, Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A (K) mengatakan bahwa zat besi merupakan salah satu mikronutrien yang sanga dibutuhkan untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. 

Menurutnya kecukupan zat besi yang baik akan membantu anak tumbuh dengan optimal, memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Zat besi juga berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh agar anak tidak mudah terinfeksi penyakit.

Dia juga menjelaskan bahwa zat besi harus di serap setiap hari oleh tubuh dengan seimbang “Keseimbangan zat besi positif sekitar 1 mg asupan zat besi per hari. Karena sekitar 10 persen zat besi makanan diserap, 8-10 mg zat besi makanan harus dikonsumsi setiap hari,” ujarnya

Berapa Kebutuhan Zat Besi untuk anak per hari?

Dalam standar Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak di atas satu tahun membutuhkan rata-rata asupan zat besi sebanyak 7-10 miligram per hari. Untuk lebih detailnya, mengacu pada Kementerian Kesehatan dan beberapa sumber lainnya, berikut kebutuhan zat besi yang dibutuhkan anak mulai usia balita hingga anak remaja:

  • Bayi usia 0–5 bulan: 0,3 mg/hari
  • Bayi usia 6–11 bulan: 11 mg/hari
  • Anak usia 1–3 tahun: 7 mg/hari
  • Anak usia 4–6 tahun: 10 mg/hari
  • Anak usia 7–9 tahun: 10 mg/hari
  • Anak usia 10–12 tahun: 8 mg/hari
  • Remaja laki-laki usia 13–18 tahun: 11 mg/hari
  • Remaja perempuan usia 13–18 tahun: 15 mg/hari

Kondisi yang Rentan Kekurangan Zat Besi

Beberapa kondisi dapat meningkatkan risiko kekurangan zat besi pada anak, yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan kesehatan mereka. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diwaspadai:

1. Bayi Lahir Prematur atau Berat Badan Lahir Rendah

Bayi yang lahir prematur atau dengan berat badan lahir rendah seringkali tidak memiliki cadangan zat besi yang cukup dalam tubuh mereka. Oleh karena itu, mereka memerlukan suplementasi zat besi tambahan untuk mendukung pertumbuhan.

2. Konsumsi Susu Sapi, Susu Kambing, atau Susu Kedelai Berlebihan

Anak yang mengonsumsi susu sapi, susu kambing, atau susu kedelai secara berlebihan sebelum usia 1 tahun berisiko kekurangan zat besi dan dapat menghambat pemenuhan kebutuhan nutrisi anak.

3. Pola Makan yang Tidak Mengandung Cukup Zat Besi

Anak yang tidak mendapatkan asupan makanan yang seimbang setiap hari juga berisiko mengalami defisiensi zat besi ini dan dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi.

4. Anak dengan Infeksi Kronis atau Kondisi Kesehatan Tertentu

Anak-anak yang mengalami infeksi kronis atau memiliki kondisi kesehatan tertentu membutuhkan lebih banyak zat besi untuk melawan infeksi dan mendukung proses pemulihan, sehingga kebutuhan zat besi mereka meningkat.

5. Remaja Putri yang Mengalami Menstruasi

Remaja putri lebih rentan kekurangan zat besi karena kehilangan darah saat menstruasi, yang dapat mengurangi cadangan zat besi secara signifikan. Oleh karena itu, mereka perlu memastikan asupan zat besi yang lebih tinggi untuk menggantikan kehilangan tersebut.

Cara Mengatasi Kekurangan Zat Besi pada Anak

Untuk mencegah dan mengatasi kekurangan zat besi, orang tua perlu memperhatikan pola makan anak. Agar penyerapan zat besi lebih optimal, sebaiknya makanan kaya zat besi dikombinasikan dengan sumber vitamin C. Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh, seperti jeruk, stroberi, atau tomat.

Ada juga beberapa pilihan makanan yang kaya zat besi antara lain daging merah tanpa lemak, ayam, kalkun, ikan, serta kacang-kacangan, lentil, tahu, dan kentang panggang.

Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli juga merupakan sumber zat besi yang baik. Selain itu, sereal dan makanan lain yang difortifikasi zat besi dapat membantu mencukupi kebutuhan gizi anak. (Ant/Kemenkes/alodokter/anakku/P-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akmal
Berita Lainnya