Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MELIHAT bayi yang menggemaskan seringkali membuat kita ingin menyentuh pipinya yang lembut atau bahkan menciumnya. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan ini sebenarnya kurang tepat?
Tindakan tersebut dapat meningkatkan risiko bayi terkena berbagai penyakit, terutama karena kulit mereka yang masih sangat sensitif dan sistem kekebalan tubuh yang belum berkembang sepenuhnya. Bayi rentan terhadap infeksi yang dapat ditularkan melalui sentuhan atau kontak langsung, sehingga penting untuk selalu menjaga kebersihan saat berada di dekat mereka.
Sistem kekebalan tubuh bayi yang baru lahir belum sepenuhnya matang, sehingga mereka lebih rentan terhadap infeksi. Selama tiga bulan pertama kehidupannya, bayi memiliki lebih sedikit sel imun bawaan seperti neutrofil dan monosit dibandingkan orang dewasa. Akibatnya, infeksi yang hanya menimbulkan gejala ringan pada orang dewasa atau anak-anak dapat menjadi ancaman serius bagi bayi.
Salah satu contohnya adalah infeksi virus herpes. Pada orang dewasa, herpes biasanya hanya menyebabkan luka, tetapi pada bayi, virus ini dapat dengan cepat menyebabkan penyakit parah jika menyerang mata, mulut, atau kulit. Kebanyakan bayi yang terinfeksi herpes akan pulih setelah mendapatkan pengobatan antivirus.
Namun, jika virus menyebar ke organ-organ tubuh, infeksinya menjadi jauh lebih serius dan berpotensi fatal. Bayi yang lebih muda, terutama dalam empat minggu pertama setelah lahir, memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi herpes.
Bayi memiliki kerentanan yang lebih tinggi terhadap bakteri menular dibandingkan anak-anak yang lebih besar atau orang dewasa, terutama terhadap patogen intraseluler, yaitu bakteri yang dapat masuk dan bertahan hidup di dalam sel tubuh. Salah satu contohnya adalah streptokokus grup B (GBS), bakteri yang biasanya ditemukan di saluran pencernaan tanpa menimbulkan penyakit. Namun, pada bayi, infeksi GBS dapat menyebabkan kondisi serius seperti sepsis, pneumonia, meningitis, dan infeksi darah.
Orang tua bayi sering merasa tidak nyaman ketika ada orang lain yang ingin memegang atau mencium bayi mereka. Jika benar-benar peduli terhadap bayi, sebaiknya kita menghormati perasaan tersebut dan tidak tersinggung dengan permintaan orang tua. Cara terbaik untuk menunjukkan kasih sayang kepada bayi adalah dengan menghindari tindakan yang dapat membahayakan kesehatannya, seperti mencium atau menyentuh kulitnya secara langsung.
Namun, jika ada alasan tertentu yang membuat kita harus berdekatan atau mencium bayi, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan agar bayi terhindar dari infeksi. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Langkah-langkah ini dapat membantu melindungi kesehatan bayi yang masih sangat rentan. (Theconversation/P-5)
Mitos seputar pemberian MPASI itu mulai dari pemberian madu untuk anak yang baru lahir, hingga larangan pemberian MPASI bertekstur hingga anak tumbuh gigi.
Studi terbaru ungkap lebih dari 17 juta bayi lahir dari fertilisasi in vitro (IVF) sejak 1978.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Penyakit Respiratory Syncytial Virus (RSV) kini menjadi perhatian utama dunia kesehatan. Walau sering dianggap sebagai flu biasa, RSV menyimpan potensi bahaya serius.
Lonjakan kasus Respiratory Syncytial Virus (RSV) memicu kekhawatiran di kalangan medis, khususnya karena virus ini menyerang kelompok paling rentan: bayi dan lansia.
Bingung puting bisa berpotensi menyebabkan masalah termasuk salah satunya menurunkan produksi ASI yang padahal masih dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan.
Mencium bayi memang menggoda, tetapi kebiasaan ini bisa berisiko bagi kesehatan mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved