Headline

Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.

Lebih dari 17 Juta Bayi Lahir dari Program IVF di Seluruh Dunia

Thalatie K Yani
11/8/2025 10:35
Lebih dari 17 Juta Bayi Lahir dari Program IVF di Seluruh Dunia
Ilustrasi(freepik)

SEIRING semakin banyak orang yang memilih program fertilisasi in vitro (IVF) untuk membantu membangun keluarga, sebuah laporan terbaru mengungkap betapa luasnya penggunaan metode ini. Studi dari International Committee Monitoring Assisted Reproductive Technologies (ICMART) memperkirakan lebih dari 13 juta bayi telah lahir melalui IVF secara global sejak pertama kali teknologi ini digunakan pada 1978.

Namun angka tersebut sebenarnya belum mencerminkan jumlah sebenarnya. Para peneliti yang menganalisis data kelahiran dari tahun 1978 hingga 2018 mengindikasikan, berdasarkan data awal, ada tambahan tiga hingga empat juta bayi yang lahir dari IVF sejak 2018 hingga sekarang. Ini berarti jumlah total bayi yang lahir dari IVF sudah mendekati 17 juta di seluruh dunia.

Bagaimana Data Ini Diperoleh?

Tim riset mengumpulkan data kelahiran dari 101 negara. Beberapa negara seperti Australia memiliki registri khusus untuk mencatat kelahiran melalui IVF, sementara negara lain tidak. Di negara-negara tanpa registri, peneliti menggunakan jumlah klinik IVF sebagai pendekatan untuk memperkirakan angka kelahiran.

“Setiap tahun kami memperkirakan berapa banyak bayi yang lahir dari IVF dalam 12 bulan sebelumnya, namun, baru kali ini kami menggunakan metode yang konsisten dan extrapolasi data yang hilang untuk menghitung total bayi yang lahir dari IVF secara global,” kata Profesor Georgina Chambers dari UNSW Sydney, salah satu penulis utama studi tersebut. Ia juga menambahkan bahwa kelahiran melalui IVF tumbuh secara eksponensial sepanjang waktu.

Tantangan Akses IVF di Seluruh Dunia

Meskipun angka kelahiran melalui IVF meningkat pesat, akses terhadap prosedur ini masih jauh dari merata. “IVF adalah prosedur yang mahal dan kompleks,” jelas Profesor David Adamson, Ketua ICMART. “Proses ini membutuhkan tenaga ahli terlatih, obat-obatan khusus, dan laboratorium berteknologi tinggi. Tanpa pendanaan publik atau subsidi, banyak orang di berbagai wilayah dunia tidak bisa mengakses layanan ini.”

Para peneliti dan ahli kesehatan berharap akses ke reproduksi berbantuan bisa lebih merata dan inklusif. IVF tidak hanya membantu pasangan yang mengalami infertilitas, tetapi juga memberikan pilihan bagi orang tua tunggal, pasangan LGBTQ+, dan berbagai kelompok lain di seluruh dunia.

“Dengan semakin banyak bayi yang lahir melalui IVF, kami berharap akses perawatan yang aman dan berkualitas tinggi dapat menjadi lebih adil dan berlandaskan hak asasi manusia di seluruh dunia,” tambah Chambers.

Apakah IVF Cocok untuk Anda?

Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan IVF, langkah awal terbaik adalah berdiskusi dengan tenaga kesehatan yang bisa merujuk ke spesialis kesuburan. Beberapa kondisi yang mungkin menjadikan IVF pilihan yang tepat antara lain:

  • Mengalami infertilitas yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya
  • Salah satu pasangan memiliki gangguan sperma
  • Mengidap endometriosis berat
  • Membutuhkan skrining terhadap kondisi genetik tertentu

Selain itu, IVF juga merupakan opsi bagi orang tua tunggal dan pasangan LGBTQ+ yang ingin memulai keluarga. Tentunya, penting untuk mempertimbangkan tingkat keberhasilan, biaya, dan potensi efek samping bersama tenaga medis agar dapat menentukan langkah terbaik dalam perjalanan kesuburan Anda. (Parents/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya