Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengaku kaget soal banyaknya kasus diabetes yang diderita anak. Ia menekankan pentingnya deteksi dini dan penanganan diabetes pada anak-anak, mengingat kekhawatiran terhadap peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak baik di Indonesia maupun dunia.
Di Indonesia, angka kasus diabetes pada anak meningkat hingga 70 kali lipat pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2010, dengan jumlah mencapai 1.645 anak.
Ada tiga jenis diabetes yang dapat dialami oleh anak-anak, yaitu Diabetes Mellitus (DM) tipe 1, tipe 2, dan Monogenic.
DM tipe 1 merupakan jenis yang paling banyak ditemukan pada anak. "Saya sangat kaget bahwa ternyata banyak anak-anak di dunia, termasuk Indonesia, yang terkena diabetes tipe 1 sejak kecil. Jika tidak diobati dengan cepat, diabetes tipe 1 ini bisa berakibat fatal,” ungkapnya seperti dikutip Antara, Senin (26/11).
Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya penanganan cepat untuk kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak. Ia menyebutkan bahwa jika penyakit ini tidak segera ditangani dengan baik, dampaknya bisa berujung fatal, bahkan menyebabkan kematian.
Selain itu, sebagai langkah strategis untuk menghadapi tantangan ini, Menkes mendukung inisiatif pemerintah pada program skrining kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk anak-anak.
Salah satu fokus program ini adalah peningkatan layanan kesehatan di puskesmas untuk membantu penderita diabetes, khususnya melalui pemberian insulin.
“Kami sedang mengkaji dan melakukan penelitian terkait kesiapan puskesmas untuk memberikan insulin kepada pasien diabetes. Jika penyakit ini dapat ditangani sejak dini, biaya pengobatannya jauh lebih murah, dan tingkat kesembuhannya lebih tinggi,” ujar Budi.
Menurutnya, penanganan diabetes yang terlambat sering kali berujung pada komplikasi serius, seperti Ketoasidosis Diabetik (KAD), yang ditemukan pada 70 persen pasien yang datang terlambat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan deteksi dini.
Dalam upayanya meningkatkan layanan kesehatan, Budi menyoroti pentingnya keterlibatan rumah sakit dalam membangun kapasitas puskesmas.
Budi meminta agar rumah sakit pengampu tidak hanya fokus pada layanan di tingkat rumah sakit, tetapi juga membantu memperkuat sarana dan tenaga kesehatan di puskesmas.
“RSCM sebagai pengampu diabetes tidak boleh hanya mendukung rumah sakit. Justru puskesmas harus menjadi perhatian utama,” tegasnya.
Selain itu, program deteksi dini diabetes akan mulai dijalankan secara nasional pada tahun depan, dengan puskesmas-puskesmas tertentu sebagai proyek percontohan. Jika program ini berhasil, distribusi insulin akan diperluas ke seluruh Indonesia.
Kemudian, Budi menjelaskan bahwa distribusi insulin memerlukan fasilitas penyimpanan khusus serta pelatihan bagi tenaga medis, sehingga menjadi tantangan tersendiri.
Namun, ia optimis langkah ini dapat memberikan pengobatan lebih cepat dan efektif bagi penderita diabetes dan menekan angka kematian akibat komplikasi yang terlambat ditangani. (Ant/Kemenkes/P-5)
dr Ika menghimbau untuk memperhatikan apakah ada luka gores pada kaki sebelum hendak melakukan terapi ikan.
Pola gaya hidup lebih penting untuk dikendalikan daripada hanya mengendalikan faktor genetik karena anak akan mengikuti kebiasaan aktivitas dan apa yang dikonsumsi orangtua.
Sebagai langkah konkret, Dinas Kesehatan Klungkung juga aktif melakukan edukasi ke sekolah-sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut masih bersifat awal karena dilakukan dengan metode cek gula darah sewaktu (tanpa puasa).
Diabetic foot dapat menyebabkan infeksi berat, gangren, hingga amputasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama pada malam hari, biasanya disebabkan oleh tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes.
Mengompol saat tidur merupakan hal yang biasa terjadi pada anak. Namun, jika anak sudah menjalani toilet training atau jarang mengompol tetapi tiba-tiba kembali sering mengompol, ada apa?
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit kronis yang prevalensinya terus meningkat secara global, tidak hanya menyerang orang dewasa tetapi juga anak-anak.
IDAI melaporkan lonjakan signifikan kasus diabetes pada anak, meningkat 70 kali lipat pada 2023 dibandingkan 2010.
Ketua Pelaksana CCC 2024 Kayla Athaya mengatakan kenaikan angka tersebut harus mendapat perhatian bersama
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) memperkirakan kasus (diabetes melitus) DM tipe 1 pada anak usia 12 hingga 18 tahun meningkat saat ini dengan kenaikan mencapai 70%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved