Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Masih Mengompol Usai Toilet Training, Benarkah Tanda Anak Diabetes?

Gemma R Zaneta
27/12/2024 15:19
Masih Mengompol Usai Toilet Training, Benarkah Tanda Anak Diabetes?
Toilet training anak(Ilustrasi)

MENGOMPOL saat tidur merupakan hal yang biasa terjadi pada anak. Namun, jika anak sudah menjalani toilet training atau jarang mengompol tetapi tiba-tiba kembali sering mengompol, hal ini dapat menjadi perhatian bagi orang tua.

Sebab, kebiasaan mengompol tersebut mungkin saja menjadi tanda adanya penyakit diabetes.

Kaitan Diabetes dengan Mengompol pada Anak

Diabetes, atau diabetes mellitus, adalah kondisi di mana tubuh tidak mampu memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi secara optimal.

Pada anak-anak, jenis diabetes yang paling sering terjadi adalah diabetes tipe 1.

Pada diabetes tipe ini, pankreas anak tidak dapat memproduksi insulin, hormon yang berfungsi mengubah glukosa menjadi energi.

Akibatnya, kadar glukosa dalam darah meningkat. Menurut laman Diabetes.co.uk, ketika kadar glukosa terlalu tinggi, tubuh berusaha membuang kelebihan glukosa melalui urine.

Hal ini menyebabkan volume urine anak meningkat karena adanya kandungan gula di dalamnya. Cairan dari sel-sel tubuh juga keluar karena keberadaan glukosa, yang membuat anak lebih sering buang air kecil.

Jika anak tidak mampu menahannya, terutama saat tidur, ia bisa mengalami ngompol meskipun sudah diajarkan toilet training. Selain itu, kebiasaan mengompol yang disebabkan oleh diabetes juga dapat dikaitkan dengan kerusakan pada ginjal atau kandung kemih.

Gejala Diabetes pada Anak

Mengompol akibat diabetes pada anak, khususnya diabetes tipe 1, sering kali disertai gejala lain yang menunjukkan peningkatan kadar gula dalam tubuh. Berikut adalah beberapa gejala yang biasanya terkait dengan diabetes pada anak:

1. Poliuria:

Anak sering buang air kecil, termasuk di malam hari, yang dapat menyebabkan ngompol meskipun sebelumnya sudah berhenti.

2. Haus berlebihan (polidipsia):

Anak cenderung merasa sangat haus, sehingga meningkatkan konsumsi cairan dan frekuensi buang air kecil.

3. Kelelahan:

Anak sering merasa lelah karena tubuhnya tidak mampu mengolah glukosa menjadi energi dengan baik.

Jika anak yang sebelumnya jarang atau tidak pernah ngompol kembali mengalami hal ini, terutama disertai gejala-gejala tersebut, bisa jadi itu adalah tanda diabetes yang belum terdeteksi.

Kapan Orang Tua Perlu Khawatir Saat Anak Mengompol?

Sebagian besar kasus anak mengompol tergolong normal. Namun, orang tua perlu mewaspadai kondisi tertentu yang bisa menjadi indikasi adanya penyakit, seperti diabetes. Berikut tanda-tanda mengompol yang mungkin berhubungan dengan diabetes:

  1. Anak masih sering mengompol setelah usia 7 tahun, meskipun sudah menjalani toilet training.

  2. Anak tiba-tiba kembali mengompol, baik saat tidur maupun beraktivitas di siang hari, setelah setidaknya enam bulan tidak mengalaminya.

  3. Gejala lain yang muncul meliputi rasa haus dan lapar berlebihan, penurunan berat badan tanpa sebab, kelelahan, serta perubahan perilaku yang tidak sesuai dengan usianya.

Mengompol pada anak umumnya normal, namun bisa menjadi tanda diabetes jika terjadi kembali setelah toilet training dan disertai gejala seperti haus berlebihan, kelelahan, atau penurunan berat badan.

Oleh karena itu, jika anak Anda mengompol disertai faktor risiko dan gejala yang telah disebutkan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Dokter akan membantu mengidentifikasi penyebab di balik kebiasaan mengompol tersebut. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya