Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBUAH penelitian terbaru menemukan bahwa beberapa jenis makanan, termasuk pisang, gandum, dan yoghurt, dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 1 pada anak-anak yang rentan terhadap penyakit ini.
Sebaliknya, buah beri seperti stroberi dan blueberry justru bisa membantu menurunkan risiko tersebut.
Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa gandum adalah salah satu makanan yang bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 1, sementara sayuran seperti brokoli, kembang kol, dan kubis bisa melindungi dari penyakit ini.
Baca juga : Vegetarian Bukan Berarti Mengurangi Porsi Makan, Bagaimana Faktanya?
Peneliti dari Finnish Institute for Health and Welfare Suvi Virtanen mengatakan bahwa kandungan pestisida pada beberapa buah mungkin menjadi alasan mengapa beberapa jenis buah dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 1. Sedangkan buah lainnya bisa mengurangi risiko.
Penelitian ini melibatkan 5.674 anak di Finlandia yang memiliki kecenderungan genetik untuk terkena diabetes tipe 1.
Para peneliti mengamati mereka sejak lahir hingga usia enam tahun. Dari semua anak yang dipantau, 94 anak didiagnosis menderita diabetes tipe 1, sementara 206 lainnya memiliki tanda-tanda awal penyakit ini.
Dalam penelitian ini, para peneliti menganalisis pola makan anak-anak tersebut, termasuk 34 kelompok makanan berbeda. Mereka menemukan bahwa anak-anak yang sering makan pisang, gandum, atau gandum hitam memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 1.
"Hal ini mungkin membingungkan banyak orang tua karena makanan tersebut biasanya dianggap sehat," kata Virtanen.
Namun, penelitian juga menemukan bahwa konsumsi buah beri seperti stroberi, blueberry, raspberry, dan blackcurrant dapat melindungi anak-anak dari diabetes tipe 1.
Baca juga : Penderita Diabetes Diingatkan tidak Berlebihan Konsumsi Buah
Semakin banyak mereka mengonsumsi buah beri, semakin rendah risiko terkena penyakit tersebut.
"Buah beri kaya akan polifenol, senyawa yang bisa mengurangi peradangan, yang mungkin membantu melindungi dari perkembangan diabetes tipe 1," jelas Virtanen.
Dia juga menambahkan bahwa buah beri cenderung bebas dari pestisida yang sering ditemukan pada buah lain.
Baca juga : Awas, Kenali Gejala Diabetes pada Anak
Meskipun hasil penelitian ini menarik, Virtanen menegaskan bahwa masih terlalu dini untuk membuat rekomendasi diet bagi bayi dan anak-anak.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami faktor-faktor dalam makanan yang memengaruhi risiko diabetes tipe 1.
Organisasi Diabetes UK menekankan bahwa penyebab diabetes tipe 1 masih belum sepenuhnya dipahami. Mereka menyatakan bahwa penyakit ini kemungkinan disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan, bukan oleh apa yang dimakan atau diminum.
Selain itu, penelitian terpisah yang disajikan dalam konferensi yang sama menemukan bahwa orang yang sering begadang memiliki risiko hampir 50% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidur lebih awal. (Z-10)
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Setiap aspek memiliki bobot penilaian sebesar 20%, yang mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dan kolaborasi antarwarga.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Bukannya membantu tubuh menjadi lebih sehat, konsumsi sayuran ini malah bisa menurunkan kondisi Anda.
Penderita diabetes sebaiknya membatasi konsumsi sayuran bertepung seperti kentang, jagung, dan kacang polong, serta sayuran kalengan atau yang diolah dengan banyak garam.
Dari sayuran hijau hingga kacang-kacangan dan biji-bijian, berikut 21 makanan kaya magnesium untuk secara alami mendukung sistem kardiovaskular yang sehat.
dr Ika menghimbau untuk memperhatikan apakah ada luka gores pada kaki sebelum hendak melakukan terapi ikan.
Pola gaya hidup lebih penting untuk dikendalikan daripada hanya mengendalikan faktor genetik karena anak akan mengikuti kebiasaan aktivitas dan apa yang dikonsumsi orangtua.
Sebagai langkah konkret, Dinas Kesehatan Klungkung juga aktif melakukan edukasi ke sekolah-sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut masih bersifat awal karena dilakukan dengan metode cek gula darah sewaktu (tanpa puasa).
Diabetic foot dapat menyebabkan infeksi berat, gangren, hingga amputasi jika tidak ditangani dengan tepat.
Frekuensi buang air kecil yang meningkat, terutama pada malam hari, biasanya disebabkan oleh tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved