Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Riset Terbaru: Konsumsi Mangga Terkendali Bisa Bermanfaat bagi Penderita Diabetes

Thalatie K Yani
16/8/2025 13:20
Riset Terbaru: Konsumsi Mangga Terkendali Bisa Bermanfaat bagi Penderita Diabetes
Ilustrasi(freepik)

SETIAP musim panas tiba di India, pertanyaan yang sering diajukan pasien diabetes kepada dokter adalah: "Bolehkah saya makan mangga?"

Mangga memang menjadi ikon musim panas India dengan rasa manis khas dan ragam varietasnya. Namun, buah ini kerap menimbulkan kebingungan: ada yang menganggapnya pantangan mutlak bagi penderita diabetes, sementara ada pula yang percaya berlebihan bahwa makan mangga justru bisa “menyembuhkan” penyakit tersebut.

Menurut dr Rahul Baxi, kenyataannya ada di tengah-tengah. “Banyak pasien yang setelah musim mangga berakhir kembali ke klinik dengan kadar gula darah tinggi, kadang akibat terlalu banyak mengonsumsi buah ini,” ujarnya.

Namun, penelitian terbaru di India memberikan kabar mengejutkan. Konsumsi mangga secara terkendali, dengan menggantikan sumber karbohidrat lain seperti roti, justru dapat memperbaiki kontrol gula darah dan kesehatan metabolik pada penderita diabetes tipe 2.

Di India, sekitar 77 juta orang hidup dengan diabetes tipe 2, sementara 25 juta lainnya berada pada tahap pradiabetes. Penyakit ini menyumbang lebih dari 90% kasus diabetes global dan menjadi salah satu penyebab utama beban penyakit dunia.

Sebuah studi pendahuluan yang segera terbit di European Journal of Clinical Nutrition melibatkan 95 partisipan dan menguji tiga varietas mangga populer, Safeda, Dasheri, dan Langra. Hasilnya, respon glikemik mangga sama atau bahkan lebih rendah dibandingkan roti putih. Pemantauan kadar gula secara kontinu menunjukkan pada penderita diabetes, fluktuasi gula darah setelah makan mangga lebih kecil, yang berpotensi menguntungkan kesehatan jangka panjang.

Penelitian kedua, yang dipublikasikan di Journal of Diabetes & Metabolic Disorders dan melibatkan 35 penderita diabetes tipe 2, menunjukkan mengganti sarapan roti dengan 250 gram mangga selama delapan minggu menghasilkan perbaikan signifikan pada kadar gula darah puasa, HbA1c, resistensi insulin, berat badan, lingkar pinggang, dan kolesterol HDL.

“Kuncinya adalah moderasi dan pengawasan medis, ini bukan izin untuk pesta mangga tanpa batas,” tegas Prof Anoop Misra, peneliti utama studi tersebut.

Dr Baxi juga menyarankan hal serupa kepada pasiennya: jika kadar gula terkontrol, mangga boleh dinikmati dalam porsi kecil (sekitar setengah buah, setara 15 gram karbohidrat) sekali atau dua kali sehari, dikonsumsi di antara waktu makan, bukan sebagai pencuci mulut, dan sebaiknya dipadukan dengan protein atau serat.

Lebih dari sekadar buah, mangga punya tempat istimewa dalam budaya India. Ia menjadi simbol sosial, alat diplomasi, hingga bagian dari festival tahunan di berbagai kota. Terdapat lebih dari 1.000 varietas mangga di India, masing-masing dengan cita rasa dan penggemar setianya.

Sejak berabad-abad lalu, mangga telah menginspirasi puisi, sejarah, hingga persaingan harga di pasar. Kini, berkat dukungan sains, “raja buah” itu mendapatkan pembelaan baru, bahwa dinikmati dengan bijak, ia bukan musuh, melainkan sahabat bagi penderita diabetes. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya