Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SETIAP musim panas tiba di India, pertanyaan yang sering diajukan pasien diabetes kepada dokter adalah: "Bolehkah saya makan mangga?"
Mangga memang menjadi ikon musim panas India dengan rasa manis khas dan ragam varietasnya. Namun, buah ini kerap menimbulkan kebingungan: ada yang menganggapnya pantangan mutlak bagi penderita diabetes, sementara ada pula yang percaya berlebihan bahwa makan mangga justru bisa “menyembuhkan” penyakit tersebut.
Menurut dr Rahul Baxi, kenyataannya ada di tengah-tengah. “Banyak pasien yang setelah musim mangga berakhir kembali ke klinik dengan kadar gula darah tinggi, kadang akibat terlalu banyak mengonsumsi buah ini,” ujarnya.
Namun, penelitian terbaru di India memberikan kabar mengejutkan. Konsumsi mangga secara terkendali, dengan menggantikan sumber karbohidrat lain seperti roti, justru dapat memperbaiki kontrol gula darah dan kesehatan metabolik pada penderita diabetes tipe 2.
Di India, sekitar 77 juta orang hidup dengan diabetes tipe 2, sementara 25 juta lainnya berada pada tahap pradiabetes. Penyakit ini menyumbang lebih dari 90% kasus diabetes global dan menjadi salah satu penyebab utama beban penyakit dunia.
Sebuah studi pendahuluan yang segera terbit di European Journal of Clinical Nutrition melibatkan 95 partisipan dan menguji tiga varietas mangga populer, Safeda, Dasheri, dan Langra. Hasilnya, respon glikemik mangga sama atau bahkan lebih rendah dibandingkan roti putih. Pemantauan kadar gula secara kontinu menunjukkan pada penderita diabetes, fluktuasi gula darah setelah makan mangga lebih kecil, yang berpotensi menguntungkan kesehatan jangka panjang.
Penelitian kedua, yang dipublikasikan di Journal of Diabetes & Metabolic Disorders dan melibatkan 35 penderita diabetes tipe 2, menunjukkan mengganti sarapan roti dengan 250 gram mangga selama delapan minggu menghasilkan perbaikan signifikan pada kadar gula darah puasa, HbA1c, resistensi insulin, berat badan, lingkar pinggang, dan kolesterol HDL.
“Kuncinya adalah moderasi dan pengawasan medis, ini bukan izin untuk pesta mangga tanpa batas,” tegas Prof Anoop Misra, peneliti utama studi tersebut.
Dr Baxi juga menyarankan hal serupa kepada pasiennya: jika kadar gula terkontrol, mangga boleh dinikmati dalam porsi kecil (sekitar setengah buah, setara 15 gram karbohidrat) sekali atau dua kali sehari, dikonsumsi di antara waktu makan, bukan sebagai pencuci mulut, dan sebaiknya dipadukan dengan protein atau serat.
Lebih dari sekadar buah, mangga punya tempat istimewa dalam budaya India. Ia menjadi simbol sosial, alat diplomasi, hingga bagian dari festival tahunan di berbagai kota. Terdapat lebih dari 1.000 varietas mangga di India, masing-masing dengan cita rasa dan penggemar setianya.
Sejak berabad-abad lalu, mangga telah menginspirasi puisi, sejarah, hingga persaingan harga di pasar. Kini, berkat dukungan sains, “raja buah” itu mendapatkan pembelaan baru, bahwa dinikmati dengan bijak, ia bukan musuh, melainkan sahabat bagi penderita diabetes. (BBC/Z-2)
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Asam jawa tak hanya bumbu dapur khas Nusantara, tapi juga kaya manfaat kesehatan. Pelajari 5 manfaat asam jawa berikut.
Buah kering melalui proses pengeringan yang mengurangi kadar air, tetapi meningkatkan konsentrasi gula yang ada.
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Saat ini, penjualan alat kesehatan rumah tangga di Indonesia tumbuh pesat dengan laju 13,6% per tahun, dengan glucometer menguasai lebih dari 40% pasar.
Hormon GLP-1 memiliki peran penting dalam tubuh yang berdampak pada kadar gula darah, rasa lapar, dan produksi insulin.
Salmon, sarden, cod, dan tuna adalah ikan kaya omega-3 yang aman untuk penderita gula darah tinggi. Bantu stabilkan glukosa dan jaga kesehatan jantung.
Madu memang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi konsumsi berlebihan bisa memicu masalah. Kenali risikonya agar tetap aman dan sehat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved