Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Edukasi Manajemen Stres Bantu Kondisi Pasien Diabetes Lebih Terkontrol

Atalya Puspa    
16/8/2025 19:23
Edukasi Manajemen Stres Bantu Kondisi Pasien Diabetes Lebih Terkontrol
Ilustrasi manajemen stres.(Dok. Freepik)

SEBUAH penelitian yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menemukan bahwa promosi kesehatan yang menekankan pada manajemen stres dapat memberikan dampak nyata bagi pasien diabetes melitus (DM).

Riset tersebut digagas oleh Rini Listyowati, mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan. Ia menguji apakah edukasi singkat mengenai cara mengelola stres mampu menurunkan tingkat stres pasien DM yang tengah menjalani perawatan.

“Diabetes bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga mental. Rasa jenuh menjalani terapi, khawatir komplikasi, hingga frustrasi karena gula darah tak kunjung stabil sering kali menimbulkan stres. Padahal, stres yang tak terkendali bisa memperparah kondisi tubuh,” jelas Rini.

Dalam penelitian ini, 30 pasien DM dibagi menjadi dua kelompok: intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi diberi sesi promosi kesehatan selama 30 menit, yang berisi pengenalan stres, strategi coping, serta latihan relaksasi. Tingkat stres pasien kemudian diukur menggunakan Perceived Stress Scale (PSS-10) sebelum dan sesudah intervensi.

Hasilnya cukup mencolok. Pada kelompok intervensi, proporsi pasien dengan stres berat yang sebelumnya mencapai 26,7% berhasil turun menjadi 0%. Pasien dengan stres sedang menurun dari 60% menjadi 73,3%, sementara jumlah pasien dengan stres ringan meningkat menjadi 26,7%. Sebaliknya, kelompok kontrol tidak menunjukkan perubahan berarti. Analisis statistik membuktikan perbedaan tersebut signifikan (p < 0,05).

Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan non-obat dalam manajemen diabetes. Edukasi kesehatan, dukungan emosional, dan teknik relaksasi terbukti dapat membantu pasien merasa lebih tenang, sehingga lebih patuh menjalani pengobatan jangka panjang.

Rini merekomendasikan agar program promosi kesehatan berbasis manajemen stres dimasukkan ke dalam layanan rutin klinik maupun rumah sakit. “Selain membantu mengendalikan stres, langkah ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes secara menyeluruh,” ujarnya. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya