Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DIABETES melitus, meskipun masih dianggap jarang oleh sebagian masyarakat, merupakan penyakit kronis yang dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan tepat.
Data dari Kementerian Kesehatan dan berbagai lembaga kesehatan menunjukkan bahwa prevalensi diabetes di Indonesia terus meningkat dan menimbulkan risiko komplikasi serius yang mengancam jiwa.
Menurut data International Diabetes Federation (IDF) pada 2021, Indonesia menempati peringkat kelima dunia dengan jumlah penderita diabetes sebanyak 19,5 juta orang.
Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045 jika tidak ada upaya pencegahan dan penanganan yang efektif. Prevalensi diabetes di Indonesia pada 2023 tercatat sebesar 11,7 persen dan terus bertambah.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, sebagian besar penderita diabetes tidak menyadari kondisi mereka dan hanya sedikit yang mendapatkan penanganan yang tepat. Hal ini memperbesar risiko komplikasi fatal, hingga sebabkan kematian.
Kementerian Kesehatan Indonesia berencana melaksanakan program skrining ulang tahun yang akan memeriksa kesehatan setiap individu secara berkala, dimulai dari usia sekolah dasar, untuk mendeteksi diabetes sejak dini dan mencegah komplikasi.
“Kita akan mulai di SD (Sekolah Dasar) untuk mendeteksi terutama ya mungkin DM tipe 2 tapi DM tipe 1 juga kita upayakan disini sambil meningkatkan awareness dari petugas kesehatan kita jangan sampai nanti anak-anak hadir pada saat kegawatdaruratan baru diketahui bahwa dia terkena DM tipe 1,” papar Siti Nadia.
Sumber: Vitameal.co.id, VOA Indonesia, Eka Hospital
Kerusakan saraf yang terjadi di kaki, yang dikenal sebagai neuropati diabetik, seringkali membuat penderita tidak menyadari adanya luka atau cedera. Hal ini meningkatkan peluang luka
Peningkatan kadar gula darah pada penderita diabetes setelah mengonsumsi madu lebih lambat daripada gula pasir.
DIABETES Mellitus Tipe 1 sering ditemukan pada anak-anak. Diabetes Melitus tipe 1 adalah suatu kondisi autoimun yang menyebabkan kerusakan sel beta pankreas.
Dengan LumiraDX, pengujian HbA1c yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di dalam laboratorium dapat dilakukan dekat pasien, termasuk di area terpencil.
Gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak adalah banyak makan, banyak minum, berat badannya turun, dan pada pemeriksaan gula darah yang didapatkan tinggi lebih dari 200.
Diabetes terbagi menjadi dua jenis, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Penderita diabetes tipe 1 perlu menjalani pengobatan dengan suntikan insulin, sedangkan individu dengan diabetes tipe 2
dr Ika menghimbau untuk memperhatikan apakah ada luka gores pada kaki sebelum hendak melakukan terapi ikan.
Pola gaya hidup lebih penting untuk dikendalikan daripada hanya mengendalikan faktor genetik karena anak akan mengikuti kebiasaan aktivitas dan apa yang dikonsumsi orangtua.
Sebagai langkah konkret, Dinas Kesehatan Klungkung juga aktif melakukan edukasi ke sekolah-sekolah melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pemeriksaan tersebut masih bersifat awal karena dilakukan dengan metode cek gula darah sewaktu (tanpa puasa).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved