Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEBUAH bintang aneh yang muncul di langit 840 tahun lalu dan kemudian menghilang, baru-baru ini menunjukkan aktivitas baru. Hal ini memberikan para astronom wawasan berharga tentang fenomena bintang dalam ilmu astronomi.
Bintang itu adalah bintang tamu yang tercatat dalam dokumen sejarah dari Jepang dan Asia Lainnya pada tahun 1181, dan ditemukan kembali pada tahun 2021. Penelitian baru kini mengungkap karakteristik unik bintang dan proses di balik pembentukannya.
Pada tahun 1181, sebuah bintang baru yang terang muncul di konstelasi Cassiopeia. Dikenal sebagai 'bintang tamu', objek tersebut terlihat selama sekitar 180 hari sebelum menghilang dari pandangan. Objek ini dijelaskan dalam catatan dari periode Perang Genpei di Jepang, serta dalam dokumen sejarah Tiongkok dan Korea.
Baca juga : Sebuah Ledakan Kosmik Supermasif Bikin Bingung Para Astronom
Kecerahan bintang itu setara dengan kecerahan Saturnus pada puncaknya. Ini merupakan sebuah fenomena penting yang tercatat selama periode penuh gejolak yang ditandai dengan berdirinya keshogunan di Jepang.
Meski demikian, lokasi dan sifat pasti bintang tersebut tetap menjadi misteri selama berabad-abad hingga para astronom menemukan lokasinya pada 2021 dengan menggunakan catatan sejarah dan teknik observasi modern.
Di samping itu, Takatoshi Ko, seorang mahasiswa doktoral di Departemen Astronomi di Universitas Tokyo menjelaskan "Bintang ini tetap terlihat dengan mata telanjang selama sekitar 180 hari, hingga secara bertahap menjadi gelap dan menghilang."
Baca juga : Begini Cara Kerja Teleskop James Webb Melihat Masa Lalu Alam Semesta
Penemuan ini tidak hanya memberikan hubungan menarik antara pengamatan kuno dan ilmu pengetahuan kontemporer, tetapi juga menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai asal usul dan karakteristik bintang ini.
Bintang tamu yang kini dikenal dengan nama sisa supernova (SNR) 1181 ini merupakan hasil dari tabrakan antara dua katai putih. Supernova jenis ini, yang diklasifikasikan sebagai tipe Iax, tergolong langka dan melibatkan penggabungan dua bintang padat seukuran Bumi.
Berbeda dengan supernova biasa yang menghancurkan bintang-bintang yang bertabrakan, peristiwa ini meninggalkan satu katai putih yang berputar cepat. Penemuan SNR 1181 memungkinkan para peneliti mempelajari sisa-sisa supernova ini dan memahami hasil yang tidak biasa dari tabrakan dengan bintang tersebut.
Baca juga : Bagaimana Nasib Bumi jika Matahari Mati?
"Katai putih adalah inti bintang yang terbuka seperti Matahari yang telah mencapai akhir hidupnya. Tabrakan tersebut seharusnya memusnahkan keduanya, mengubah segalanya menjadi energi, tetapi sebaliknya, hal itu menghasilkan katai putih baru yang aneh, yang berputar sangat cepat pada porosnya," jelas penelitian tersebut.
Oleh karena itu, wawasan ini penting bagi para astronom karena menantang pemahaman konvensional tentang mekanisme supernova dan nasib katai putih. Dengan memeriksa sisa-sisa SNR 1181, para ilmuwan dapat mengumpulkan data berharga tentang proses fisik yang terjadi selama dan setelah peristiwa bintang langka ini.
Pengamatan baru menunjukkan bahwa angin bintang berkecepatan tinggi mulai bertiup dari permukaan sisa katai putih dalam 20 hingga 30 tahun terakhir. Fenomena ini tidak terduga karena angin bintang tidak langsung terlihat setelah peristiwa supernova.
Baca juga : Fenomenal, Astronom Temukan Bintang Gigantik Terjauh dan Tertua dari Bumi
“Jika angin mulai bertiup segera setelah SNR 1181 terbentuk, kami tidak akan mampu mereproduksi ukuran zona guncangan dalam yang diamati,” kata Ko.
“Namun, dengan mempertimbangkan timbulnya angin sebagai variabel, kami berhasil menjelaskan semua fitur yang diamati dari SNR 1181 dan mengungkap sifat misterius dari angin berkecepatan tinggi ini."
Simulasi komputer menunjukkan bahwa material yang jatuh ke katai putih mungkin telah meningkatkan suhu dan kepadatannya, sehingga menyebabkan angin bintang baru. Penemuan ini didukung oleh perhitungan numerik dari evolusi waktu wilayah di sekitar katai putih yang baru aktif.
Aktivitas ini menunjukkan bahwa katai putih mungkin bangkit kembali karena akumulasi material di permukaannya, yang mengaktifkan kembali proses pembakaran nuklir yang menghasilkan angin bintang yang diamati.
(dailygalaxy/Z-9)
Strawberry Moon mungkin salah satu fenomena bulan yang paling populer, tapi tahukah kamu bahwa ada banyak fenomena bulan lainnya selain Strawberry Moon yang terjadi sepanjang tahun
Di pusat galaksi ini, terdapat lubang hitam supermasif yang tak hanya mengonsumsi materi, tetapi juga melemparkan angin gas dengan kecepatan tinggi
Jelajahi keindahan tersembunyi Matahari! Temukan lapisan-lapisannya yang menakjubkan, dari fotosfer hingga korona, dan ungkap misteri energi dahsyatnya.
Awan Oort, cangkang luas yang terdiri dari benda-benda es di tepi tata surya, mungkin memiliki sepasang lengan spiral yang membuatnya menyerupai galaksi miniatur
Pada Jumat, 28 Februari 2025, esok hari dunia akan menyaksikan fenomena astronomi langka yang dikenal sebagai parade planet.
Sejak 2021, pemerintah dan ormas Islam di Indonesia telah memperbarui kriteria penentuan hilal, yakni tinggi minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
Luar angkasa masih terlihat gelap, padahal ada miliaran bintang yang bersinar. Simak penjelasan ilmiahnya berikut.
Antara 2021 hingga 2023, Basant dan timnya melakukan pengamatan terhadap Bintang Barnard sebanyak 112 kali dengan menggunakan spektrograf MAROON-X.
Dengan bantuan JWST, ilmuwan mengetahui planet seukuran Jupiter tidak ditelan bintang yang mengembang, melainkan jatuh ke arah bintang.
Pada 27 Maret 2025, teleskop SPHEREx menangkap gambar pertama yang menakjubkan berisi lebih dari 100.000 galaksi, bintang, dan nebula.
Para astronom menemukan bukti kuat keberadaan lubang hitam supermasif tersembunyi di Awan Magellan Besar (LMC), galaksi tetangga terdekat Bima Sakti.
Sebuah simulasi terbaru ungkap lebih dari 1 juta objek antar bintang seukuran Patung Liberty, mungkin sedang melintas di sistem tata surya bagian luar saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved