Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cuaca Panas Ektrem Melanda Thailand, Apa Penyebanya?

M. Iqbal Al Machmudi
01/5/2024 19:45
Cuaca Panas Ektrem Melanda Thailand, Apa Penyebanya?
Suhu panas ektrem di Thailand(AFP)

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menjelaskan gelombang panas ekstrem yang terjadi di Thailand. Kondisi ini juga melanda Asia Selatan dan Asia Tenggara bagian utara akibat terbentuknya pusat tekanan tinggi di atmosfer atas yang membuat udara panas terdiam di titik itu dalam waktu lama, harian hingga mingguan.

"Udara panas bertekanan tinggi ini pun kemudian turun, memanaskan udara di permukaan secara adiabatik. Kejadian ini jamak dikontrol oleh pola arus jet (jetstream) dan gelombang Rossby," kata Guswanto saat dihubungi, Rabu (1/5).

Dalam sistem tekanan tinggi tersebut, pergerakan udara dari atmosfer bagian atas menekan udara permukaan (subsidensi) sehingga termampatkan dan suhu permukaan meningkat karena umpan balik positif antara massa daratan dan atmosfer.

Baca juga : Capai 40 Derajat Celcius, Panas Ekstrem di Thailand Cetak Rekor Suhu Tertinggi

Dengan begitu pusat tekanan atmosfer tinggi ini menyulitkan aliran udara dari daerah lain mengalir masuk ke area tersebut.

"Kemudian posisi matahari yang berada di bagian bumi utara, menyebabkan wilayah-wilayah Asia khususnya Asia Selatan mendapatkan penyinaran matahari yang maskimal, sehingga suhu di wilayah tersebut akan terus meningkat," ujar Guswanto.

Selain itu, ketika suhu air laut meningkat secara signifikan, itu bisa mempengaruhi iklim daratan di sekitarnya. Perubahan suhu air laut dapat mempengaruhi pola angin, menyeret massa udara hangat ke daratan, yang kemudian menyebabkan peningkatan suhu di wilayah tersebut.

Baca juga : Kawasan ASEAN Dilanda Cuaca Ekstrem, Sejumlah Sekolah Diliburkan

"Suhu air laut yang lebih tinggi juga dapat menyebabkan penguapan yang lebih besar, meningkatkan kelembaban udara, yang pada gilirannya dapat memperkuat efek panas di daratan," jelasnya.

Diketahui secara indikator statistik suhu kejadian, heat wave atau gelombang panas dalam ilmu cuaca dan iklim didefinisikan sebagai periode cuaca dengan kenaikan suhu panas yang tidak biasa yang berlangsung setidaknya lima hari berturut-turut atau lebih (sesuai batasan Badan Meteorologi Dunia atau WMO).

Selain itu untuk fenomena cuaca termasuk sebagai kategori gelombang panas, suatu lokasi harus mencatat suhu maksimum harian melebihi ambang batas statistik, misalnya 5 derajat celcius lebih panas, dari rata-rata klimatologis suhu maksimum. Apabila suhu maksimum tersebut terjadi dalam rentang rata ratanya dan tidak berlangsung lama maka tidak dikategorikan sebagai gelombang panas. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya