Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
SEBUAH studi baru-baru ini mengatakan meski semua orang menyadari manfaat olahraga bagi kekebalan tubuh, tiap individu harus menyesuaikan dengan aktivitas sehari-hari yang padat.
Dilansir dari Medical Daily, Selasa (9/4), pedoman Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan orang dewasa untuk setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang per minggu atau 75 menit aktivitas fisik berat untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Namun, dari studi baru yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan utama American Physiological Society di Long Beach, California tersebut membawa harapan baru bagi orang-orang yang ingin membentuk kekebalan tubuh, namun tidak punya waktu yang cukup lama untuk berolahraga.
Baca juga : Aktif Bergerak Sejak Dini Bermanfaat di Kemudian Hari
Ternyata olahraga ringan selama 15 menit per hari dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK), sejenis sel darah putih yang berfungsi sebagai garis pertahanan awal sistem kekebalan.
Dijelaskan bahwa sel itu dapat menargetkan dan membunuh sel-sel berbahaya, bahkan tanpa paparan patogen sebelumnya. Ibaratnya, mereka mencari dan menghancurkan sel-sel yang terinfeksi, termasuk sel-sel kanker di dalam tubuh.
Hal tersebut sudah diketahui dalam studi sebelumnya yang menunjukkan bahwa olahraga betul dapat meningkatkan kadar sel pembunuh alami dalam aliran darah, sehingga meningkatkan kekebalan tubuh.
Baca juga : Penderita Diabetes bakal Naik Dua Kali Lipat ke 1,3 Miliar
"Memobilisasi lebih banyak sel-sel ini dapat melindungi tubuh terhadap infeksi, mengurangi kemungkinan berkembangnya penyakit tertentu, dan membantu meningkatkan hasil penyakit dengan mengendalikan infeksi secara lebih efektif," kata penulis utama studi Rebekah Hunt dalam sebuah rilis berita.
Menurutnya, para peneliti perlu mengevaluasi 10 sukarelawan berusia 18 hingga 40 tahun, yang bersepeda intensitas sedang selama 30 menit dengan sepeda stasioner. Sebelum memulai setiap sesi dan dengan interval 15 dan 30 menit selama sesi, sampel darah diambil dari para sukarelawan.
Hasil pemeriksaan darah mereka menunjukkan sel pembunuh itu meningkat setelah 15 menit berolahraga, tetapi tidak meningkat lebih lanjut setelah 30 menit bersepeda.
"Potensi peningkatan sistem kekebalan tubuh ini mungkin sangat penting bagi penderita kanker, karena sel pembunuh alami diketahui dapat membunuh sel tumor. Berolahraga hanya beberapa menit sebelum melihat
peningkatan tersebut, dapat memberikan semangat bagi orang yang kesulitan menemukan waktu untuk berolahraga atau lebih memilih latihan yang lebih pendek," pungkas para peneliti. (Ant/Z-1)
Penelitian di India ungkap, mangga bisa aman untuk penderita diabetes tipe 2 jika dikonsumsi terkontrol. Simak manfaat, riset, dan tips aman makannya.
Peneliti menemukan 6% burung liar di Australia memiliki kromosom satu jenis kelamin, tapi organ reproduksi milik jenis kelamin lain.
Kemdiktisaintek menegaskan komitmennya untuk memperkuat perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual (KI) dari hasil riset dan inovasi perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Dialog kebijakan antara Australia dan Indonesia merupakan langkah penting menuju pembangunan kemitraan yang lebih dinamis dan saling menguntungkan.
KELELAWAR vampir punya cara yang sangat aneh untuk mendapatkan energi. Hal itu diungkapkan para ilmuwan setelah menempatkan mereka di atas treadmill.
Pola makan nabati yang kaya buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan biji-bijian menyediakan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan optimal.
NBA secara resmi menyetujui penjualan Boston Celtics kepada kelompok investor yang dipimpin Bill Chisholm dengan nilai mencapai US$6,1 miliar atau sekitar Rp99 triliun.
berolahraga 45 menit dengan latihan interval intensitas tinggi, dapat memicu lonjakan myokine dan menekan pertumbuhan sel kanker payudara hingga 30 persen.
Berlari adalah salah satu olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh, mulai dari menurunkan tekanan darah hingga menjaga berat badan ideal.
Ajang ini diikuti 335 atlet terdiri dari 128 atlet disabilitas dari 13 provinsi dan lebih dari 200 peserta umum.
Olahraga selama ini identik dengan tubuh bugar dan sehat. Namun, manfaatnya melampaui aspek fisik — kesehatan mental juga ikut terjaga.
Langkah ini merupakan bentuk investasi jangka panjang untuk mencetak atlet profesional yang dapat mengharumkan nama Kabupaten Tangerang di kancah nasional dan internasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved