Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KASUS keracunan jajanan anak kembali terulang. 34 anak di Kabupaten Bandung Barat keracunan jajanan anak dan salah satunya hingga meninggal dunia.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mengungkapkan keprihatinan karena kejadinan keracunan jajanan anak terus terjadi.
Menurut Kurniasih, jajanan anak wajib diperhatikan karena turut menyumbang kasus keracunan cukup banyak.
Baca juga: 22 Siswa SD Keracunan Usai Jajan Ayam Geprek di Sekolah, Cium Bau Busuk dan Ada Ulat
Laporan tahunan Badan Pengawas Obat dan Makanan menunjukkan jajanan selalu masuk tiga besar penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan tahun 2017-2021.
"Semua pihak harus memainkan peranannya untuk menjaga jajanan anak kita aman. Sekolah lebih selektif mengelola kantin atau saat memberikan izin jajanan yg boleh dijual di sekitar sekolah," jelasnya.
"BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) melakukan komunikasi, edukasi dan sosialisasi keamanan pangan serta orang tua memilih jajanan anak yang aman dikonsumsi," ungkap Kurniasih dalam keterangannya, Senin (9/10).
Baca juga: Polisi Cimahi Periksa Saksi terkait Keracunan Massal
Kurniasih menegaskan, higienitas jajanan anak memang menjadi tantangan dalam penyediaan jajanan anak yang aman.
Jajanan anak harus terbebas dari cemaran zat lain yang membahayakan. Menurutnya, edukasi dan sosialisasi harus dibarengi tindakan untuk menjaga keamanan pangan, khususnya di sekolah.
Sebab ada aksi nyata untuk memastikan jajanan anak yang ada di sekolah benar-benar aman.
"Ini tanggung jawab kita bersama, karena anak-anak biasa mengakses jajanan anak di sekolah maupun saat di rumah. Pastikan mendapatkan jajanan anak yang higienis baik dari bahan maupun alat makannya," kata Anggota DPR RI Dapil DKI Jakarta II ini.
Baca juga: Puluhan Santri di Cikalongwetan Keracunan Usai Menyantap Sarapan
Kurniasih meminta agar BPOM terus menguatkan pencegahan, edukasi dan penindakan terhadap kasus jajanan anak. Apalagi BPOM memiliki program nasional keamanan pangan yang salah satunya adalah pengawasan Panganan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).
"Jajanan anak menjadi salah satu prioritas program nasional BPOM sehingga kita minta lebih serius untuk kembali mengawasi keamanan jajanan anak baik di sekolah maupun lingkungan rumah," ujar Kurniasih. (RO/S-4)
Generasi Beta: Pahlawan atau korban revolusi teknologi? Mari kita bahas.
Dalam dekade terakhir, masyarakat Indonesia mulai akrab dengan dunia digital. Mulai dari kakek-nenek hingga cucu telah melek teknologi informasi.
Di era digital yang terus berkembang, transformasi digital bukan hanya sekadar tren. Itu telah menjadi kebutuhan mendesak dalam berbagai bidang, termasuk di bidang kesehatan.
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) adalah sebuah sistem digital yang dirancang khusus untuk membantu Puskesmas dalam mengelola berbagai informasi kesehatan.
Kalian harus perbanyak minum air putih. Air putih bermanfaat baik untuk kesehatan kulit. Dengan asupan cairan tubuh yang baik maka badan dan kulit menjadi terwat.
Putri Catherine dari Wales mengumumkan sedang menjalani kemoterapi pencegahan untuk mengobati kanker. Tapi apa itu kemoterapi pencegahan?
Edukasi untuk memilih jajanan yang sehat ke anak sangat penting dilakukan
Orangtua tidak bisa mendampingi anak jajan di sekolah, sehingga baiknya biasakan anak membawa bekal makanan atau camilan
Untuk momen Ramadhan dan buka puasa lebih istimewa dan penuh berkah, Luminor Hotel Metro Indah Bandung menawarkan pengalaman buka puasa bersama All You Can Eat
Jika Anda berkunjung ke Yogyakarta, jangan lewatkan kesempatan untuk membawa pulang beberapa oleh-oleh berikut ini
PEDAGANG jagung susu keju (Jasuke) berinisial A 40, diamankan oleh pihak Kepolisian setelah mencabuli dua anak perempuan berusia 7 tahun di kawasan Palmerah, Jakarta Barat (Jakbar).
Kepala Dinas Kesehatan DKI Ani Ruspitawati membenarkan adanya resistensi jajanan di sekolah terhadap kesehatan anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved