Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PULUHAN siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Lamekongga, Kecamatan Wundulako, di Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi
Tenggara (Sultra) diduga mengalami keracunan massal usai menyantap jajanan ayam geprek pada Rabu (30/8/2023) siang.
Sebanyak 22 siswa mulai dari kelas III, IV, V dan VI langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kolaka lantaran mengeluh pusing, mual hingga muntah-muntah.
"Berdasarkan data kami, jumlah siswa yang alami keracunan sebanyak 22 orang," ujar Kasubsi Penmas Polres Kolaka, Aipda Riswandi dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga : Puluhan Siswa SD di Garut Keracunan Jajanan Es Krim
Menurut dia, peristiwa nahas itu berawal, saat para korban membeli jajanan dan mengonsumsi berupa ayam geprek di sebuah rumah yang berada di belakang SDN 1 Lamekongga Kolaka.
Setelah itu, para siswa mulai mengalami keanehan dengan makanan yang mereka beli tersebut. "Saat para korban mengkomsusi makanan tersebut, salah satu korban mencium bau busuk pada ayam geprek dan pada saat mengunyah ayam tersebut korban merasakan seperti ada ulat," jelasnya
Baca juga : Keracunan Makanan di Bandung Barat Diduga Berasal dari Bakteri E Coli
Sehingga, para korban langsung memuntahkan makanan secara bersamaan hingga merasakan mual, muntah, pusing dan sesak.
"Para siswa tersebut dibawa puskesmas Wundulako oleh para guru untuk penanganan medis. Setelah korban di tangani oleh medis sebagian siswa korban keracunan sudah mulai berangsur membaik," bebernya
Kini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh aparat Polres Kolaka. Sementara pedagang ayam geprek berinisial EG telah dimintai keterangan.
"Ayam geprek yang diduga jadi penyebab keracunan itu sudah dibawa ke Laboratorium Dinkes Kolaka untuk dilakukan pemeriksaan," jelas Riswandi. (Z-4)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Untuk mempersiapkan kemandirian anak sebelum masuk SD, berikut tips dari Samanta Elsener yang bisa dilakuakn orangtua:
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Usia ideal untuk memulai pendidikan SD bervariasi bagi setiap anak, bergantung pada kesiapan kognitif, perilaku, dan psikososial mereka.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak masuk sekolah
Orangtua dapat mulai mengajarkan anak untuk memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan pergi ke kamar mandi bila ingin buang air sebelum mereka masuk SD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved