Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Dua Dasawarsa Kiprah Lazismu Wujudkan Kesejahteraan untuk Semua

Media Indonesia
24/7/2025 18:57
Dua Dasawarsa Kiprah Lazismu Wujudkan Kesejahteraan untuk Semua
(Dok Lazismu.)

PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025. Pada Rabu (23/7) menandai dan memperingati dua dasawarsa kiprahnya dalam berkontribusi memberi untuk negeri. Kematangan gerakannya dalam gerakan filantropi Islam tidak bisa dipisahkan dari organisasi Muhammadiyah dengan gerakan al-Maun-nya.

Tema yang diusung adalah Lazismu Untuk Kesejahteraan Semua. Suatu tema yang memancarkan semangat bahwa melalui gerakan filantropi Islam, Lazismu memperkuat harapan dengan pilar-pilar programnya yang dibuktikan dengan pertumbuhan penghimpunan dan penyaluran nilai manfaat kepada Masyarakat luas. 

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat, Ahmad Imam Mujadid Rais, dalam sambutannya mengatakan bahwa perjalanan panjang Lazismu tidak akan bermakna tanpa kolaborasi dan dukungan masyarakat. Tema yang Lazismu hadirkan dalam milad ini sebagai upaya mengejawantahkan Tanwir Muhammadiyah di Kupang, yaitu Menghadirkan Kemakmuran Untuk Semua. 

Dalam konteks ini, Lazismu harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya kepada penerima manfaat. "Kita ingin semua dapatkan nilai manfaat itu dan hak-haknya secara proporsional," katanya. 

Mujadid Rais menyebutkan bahwa Lazismu dengan jaringan kantor layanannya yang tersebar di seluruh Indonesia, ada 1.200 lebih kantor layanan di 33 provinsi, berusaha untuk berkontribusi.

Misalnya, untuk tahun ini, Lazismu telah menyalurkan program Save Our School untuk renovasi sekolah sebanyak 300 unit. "Angka 300 masih kecil, tetapi kita ingin sesuatu yang berdampak dari yang paling kecil," jelasnya.
 
Ia berharap kawan-kawan Lazismu wilayah terus mendukung program ini selain untuk meningkatkan penghimpunan dan berkontribusi dengan hal sekecil apa pun. Tetapi istikamah memberikan dampak dan menjadi Lembaga amil zakat terpercaya. 

"Alhamdulillah selama tujuh tahun berturut-turut Lazismu mendapat opini WTP. Ini tantangan kami dalam menjaga amanah untuk meningkatkan peran Lazismu di masa yang akan datang," pungkasnya sekaligus mengucapkan terima kasih kepada mitra Lazismu yang hadir. 

Mewakili Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Izzul Muslimin, bersyukur bahwa bersama-sama dapat mengikuti acara peringatan milad Lazismu ke-23. "Alhamdulillah kita menyaksikan perkembangan Lazismu yang luar biasa dan pencapaian-pencapaiannya." 

"Pimpinan usat Muhammadiyah mendorong agar Lazismu tetap profesional dan amanah," pungkasnya. Muhammadiyah turut merasakan betul manfaat dari program-program Lazismu terutama program-program yang dilaksanakan di luar negeri dan program-program lain. 
 
Kita berharap bisa terus meningkatkan dan memperbaiki kinerja serta memperkuat akuntabilitas sehingga akan berdampak pada semakin percayanya masyarakat dalam menyalurkan donasi berupa zakat, infak, dan sedekah melalui Lazismu.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menyampaikan selamat atas milad Lazismu yang ke-23. Semoga menjadi lembaga amil zakat yang sesuai taglinenya senantiasa memberi untuk negeri. 

Lazismu sebagai lembaga filantropi Islam, menurutnya, lahir dari DNA Muhammadiyah melalui spirit berderma (charity). "Kelahiran Muhammadiyah melakukan gerakan amal nyata untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, salah satunya mewujud dalam pelembagaan Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKO)," jelasnya.

Poinnya, lanjut Abdul Mu'ti, Muhammadiyah dengan perkembangannya sebetulnya memberi kesempatan kepada para jemaahnya untuk bisa berderma untuk memberikan yang terbaik.   

Sekarang ia melihat bahwa ada realitas baru bahkan menjadi tren gerakan baru dalam aktivitas memberi. "Membangun Gerakan zakat tidak lagi sebagai panggilan iman tetapi gerakan kebudayaan," paparnya.

Karena itu, sambungnya, gerakan berderma melalui lembaga resmi masih menjadi tantangan kultural yang tidak sepenuhnya mudah, karena orang tidak cukup memberi dan yang diberi tidak kelihatan. Ini soal psikologis dan kultur.  

"Tantangan kultural ini harus dijawab dan tantangan kelembagaan berupa kepercayaan adalah pilihan kita. Jadi harus amanah dan terus membangun kepercayaan itu sampai akhirnya selamat bagi Lazismu yang mendapat WTP," tandasnya.

Jauh lebih penting lagi, menurutnya, adalah tafsir delapan asnaf perlu dipertajam kembali. Misalnya beasiswa untuk murid banyak, tetapi perlu juga beasiswa untuk guru yang masih terbatas. 

Jadi akuntabilitas ini terus diperkuat yang diiringi dengan kepercayaan sehingga hasilnya terlihat. Apalagi ia mengetahui Lazismu menyalurkan program pendidikan melalui Save our School untuk renovasi 300 sekolah di seluruh Indonesia.

Yang dilakukan Lazismu luar biasa, sehingga ia menyampaikan terima kasih kepada Lazismu atas kepeduliannya memperbaiki sekolah-sekolah yang ada. "Masih banyak program lain yang berdampak besar bagi kebermanfaatan untuk masyarakat," kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.

Dalam kesempatan itu, Lazismu juga meluncurkan program Save Our School sebagai salah satu pilar program pendidikan dengan merenovasi 300 sekolah di tanah air di momentum usianya yang ke-32.

Selain itu, Lazismu melakukan penyaluran program peduli kesehatan berupa bantuan kursi roda dan alat bantu dengar kepada penerima manfaat, serah terima Al-Qur'an untuk pelosok negeri kolaborasi bersama Gramedia, santunan untuk anak binaan panti asuhan Aisyiyah, simbolis kerja sama program peduli kesehatan mental bersama Rumah Cahaya, dan simbolis kerja sama program pendidikan, sosial dakwah, ekonomi, dan lingkungan antara Lazismu dan Tokio Marine.   

Di penghujung acara Lazismu menggelar talkshow menghadirkan Habib Husein Ja'far Al-Hadar sebagai pendakwah dan kreator konten Islam bersama Amelia Fauzia selaku Guru Besar Filantropi Islam UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang dipandu oleh moderator Ibnu Tsani. (RO/I-2)     



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya