Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
MASYARAKAT kehilangan dengan meninggalnya Kwik Kian Gie, seorang tokoh dan guru bangsa yang sangat patut menjadi suri tauladan. Ketua PP Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI Anwar abbas sangat berduka atas meninggalnya politikus dan negarawan Kwik Kian Gie.
Semasa hidupnya Kwik Kian Gie, ujarnya, menjadi tokoh yang tidak gila jabatan walaupun dia pernah menduduki berbagai jabatan strategis di negeri ini. Dirinya pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin) serta Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas di era pemerintahan Presiden Gus Dur. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
"Dia adalah sosok politisi yang negarawan dimana lewat dunia politik yang dijalaninya ia ingin berbuat hal-hal yang terbaik bukan untuk dirinya dan keluarga serta partai dan kelompoknya tapi adalah untuk bangsa dan negara yang dicintainya," kata Anwar, Selasa (29/7).
Sosok yang lahir pada 11 Januari 1935, Anwar menyebut Kwiek Kian Gie seorang nasionalis tulen yang tidak pernah berhenti berfikir dan berbicara dengan kritis terhadap persoalan-persoalan yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negaranya karena dia ingin bangsa dan negaranya menjadi negara dan bangsa yang hebat dan maju.
"Oleh karena itu dia benar-benar terusik dengan kehadiran dari para pejabat yang telah melakukan praktek korupsi yang telah banyak merugikan rakyat, bangsa dan negaranya. Sebagai seorang ekonom dia sangat sering menyampaikan kritik terhadap berbagai kebijakan yang dibuat oleh pemerintah karena banyak sekali dari kebijakan-kebijakan yang mereka buat dan lahirkan tersebut yang tidak sesuai semangat dan jiwanya dengan amanat konstitusi sehingga akhirnya negara dan rakyat sangat banyak dirugikan," ungkapnya.
Di samping itu, kata dia, Kwik Kian Gie juga sangat terganggu dengan kehadiran pihak asing yang masuk dan campur tangan terlalu jauh dalam mempengaruhi kebijakan ekonomi dan politik dalam negeri indonesia sehingga telah mengakibatkan kerugian besar bagi bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai ini. (H-4)
Ekonom dari Universitas Andalas Syafruddin Karimi mengungkapkan kepergian Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia.
Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengenang Kwik sebagai sosok teguh yang selalu memperjuangkan kemakmuran rakyat.
Wafatnya Kwik Kian Gie bukan hanya kehilangan bagi dunia politik dan ekonomi Indonesia, melainkan juga hilangnya sosok langka yang memadukan intelektualitas, integritas, dan keberanian.
Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Ekonom senior dan mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Kwik Kian Gie, wafat pada Senin malam, 28 Juli 2025.
BAZNAS RI terus memperkuat sinergi dengan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan
PERJALANAN Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional memasuki usianya yang ke-23, tepatnya jatuh pada 4 Juli 2025.
KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyebut perbankan syariah perlu melakukan penguatan sistem dan ekosistem bank syariah di masa depan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan alasan di balik belum diberikannya konsesi lahan tambang kepada Muhammadiyah.
Salah satu tokoh yang menekankan pentingnya sikap keterbukaan umat Islam terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dari Barat ialah Buya Hamka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved