Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
DOKTER spesialis kandungan dari Universitas Padjajaran Boy Abidin mengatakan kenaikan berat badan yang berlebihan pada ibu hamil sangat berbahaya sebab dapat meningkatkan risiko kematian janin.
"Kalau ibu naik berat badan berlebihan, berisiko diabetes, dan diabetes itu cukup membahayakan bagi bayi, dapat menyebabkan kematian (janin) dalam kandungan," kata Boy, dikutip Senin (3/4).
Anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) itu menjelaskan, jika ibu mengalami diabetes akibat kenaikan berat badan berlebihan, janin akan berkembang sangat besar. Kemudian, terjadilah kerusakan kontrol insulin.
Baca juga : Warga Akui Rasa AMDK yang Segar dan Terjangkau
"Akibatnya, bayi mengalami hipoglikemia atau kekurangan gula. Ini karena gula darah (ibu) tinggi, insulinnya naik dan gula darah akan ditekan. Bayinya besar tapi tidak mendapat nutrisi yang cukup dan ini bisa terjadi kematian di dalam kandungan," jelasnya.
Di samping itu, ia menambahkan, kelebihan berat badan pada ibu hamil juga menimbulkan risiko tekanan darah tinggi dan preeklamsia.
"Preeklamsia menyebabkan kejang. Jantung kerjanya bertambah, pembuluh darah menyempit, akhirnya bayinya harus segera dilahirkan agar ibu selamat. Jadi kondisi ini memang kadang kita harus memilih antara ibu atau bayi yang diselamatkan," ujarnya.
Baca juga : Konsumsi Kedelai Berlebihan saat Hamil Picu Kelainan Genital pada Janin Laki-laki
Adapun rekomendasi kenaikan berat badan selama kehamilan, kata Boy, adalah tergantung berat badan ibu sebelum hamil.
Pada ibu kurang gizi atau kurus, diharapkan ada peningkatan berat badan lebih besar dari ibu dengan status gizi baik atau normal.
Jika indeks massa tubuh (IMT) ibu sebelum hamil kurang dari 18,5 atau kurus, rata-rata kenaikan berat badan di trimester dua dan tiga adalah 0,5 kg per minggu atau 12,5-18 kilogram selama kehamilan.
Baca juga : Setelah Libur Panjang, Saatnya Medical Check Up
Sedangkan jika IMT sebelum hamil adalah 18,5-24,9 atau normal, rata-rata kenaikan berat badan di trimester dua dan tiga sebaiknya 0,4 kg per minggu atau 11,5-16 kilogram selama kehamilan.
Sementara itu, jika IMT sebelum hamil 25-29,9 atau di atas normal, rata-rata kenaikan berat badan di trimester dua dan tiga adalah 0,3 kg per minggu atau 7-11,5 kg selama kehamilan.
"Kalau obesitas atau IMT-nya lebih dari 30, rata-rata kenaikan berat badannya lebih sedikit lagi yaitu 0,2 kg per minggu atau 5-9 kg selama kehamilan," imbuh Boy.
Baca juga : Mom Uung Gelar Roadshow Bahas Menyusui Bayi, Stunting, dan Support System
Untuk itu, Boy pun menyarankan ibu hamil untuk menjaga berat badan agar tidak naik berlebihan dengan menerapkan pola makan gizi seimbang.
Menurutnya, kunci gizi seimbang adalah variasi dan jumlah makanan yang dikonsumsi serta aktivitas fisik sesuai kondisi tubuh.
Ia juga mengatakan, kombinasi makanan dengan susu kehamilan bisa menjadi solusi bagi ibu hamil yang ingin memenuhi kesulitan asupan nutrisi dari makanan pokok karena merasakan mual dan tantangan lainnya.
Baca juga : FIK UI Dorong Kesejahteraan Janin di Sukabumi
"Susu kehamilan bisa menjadi pilihan dalam meyakinkan bahwa kebutuhan gizi tubuh ibu hamil dan janinnya dapat terpenuhi," katanya. (Ant/Z-1)
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Pajanan rokok pada ibu hamil berdampak risiko stunting seperti kelahiran bayi dengan berat badan rendah (BBLR) hingga zat berbahaya yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
Mengonsumsi makanan seperti ikan yang kaya omega-3 dapat membantu perkembangan otak dan mata janin.
Rokok tidak hanya berbahaya bagi kesehatan para perokok, tetapi juga bagi kesehatan orang-orang di sekeliling mereka.
Sebanyak 20% ibu hamil akan mengalami flek saat menginjak usia 12 minggu pertama akibat kelelahan berat, kurang istirahat, hingga aktivitas fisik yang terlalu intens
Adapun penyerahan paket PMT yang berisi telur, susu, buah, daging ayam, dan biskuit itu dikemas dalam kegiatan bertajuk ‘Menyapa dan Berbagi PMT’.
Three Layers menjadi representasi dari nilai-nilai bahwa tubuh tidak perlu dipaksa berubah secara ekstrem, tetapi dirawat dengan kasih dan pemahaman.
Hasil skrining kesehatan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi DKI Jakarta. Pada skrining itu salah satunya ditemukan 62,09% obesitas.
Baik kekurangan maupun kelebihan berat badan bisa menimbulkan risiko kesehatan tertentu, sehingga penting untuk menjaga berat badan dalam kisaran ideal sesuai tinggi dan usia.
Dalam film Tak Ingin Usai di Sini, Bryan Domani memerankan karakter bernama K yang sedang mengidap penyakit serius.
Berat badan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kesehatan fisik, karena dapat mencerminkan kondisi nutrisi, gaya hidup, dan risiko penyakit tertentu.
Usai liburan, banyak orang merasa bersalah karena pola makan tersebut dan berujung pada niat untuk detoks atau diet ketat untuk menurunkan berat badan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved