Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kopi Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Basuki Eka Purnama
13/10/2022 07:15
Kopi Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah?
Pengunjung menikmati sajian kopi dengan suasana alam hutan pinus di Kedai Sapta Wening, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.(ANTARA/Harviyan Perdana Putra)

KOPI mungkin berperan dalam meningkatkan metabolisme tubuh dan mengurangi nafsu makan seseorang, tetapi minuman itu ternyata belum tentu membantu menurunkan berat badan.

Pakar nutrisi di Perth, Australia, Shyamala Vishnumohan, seperti disiarkan LiveScience, akhir pekan lalu, mengatakan, manajemen berat badan jauh lebih kompleks daripada menyeruput secangkir kopi dan menghilangnya lemak dalam tubuh.

Penelitian menunjukkan kafein dapat mengurangi nafsu makan sehingga berpotensi mengakibatkan seseorang makan lebih sedikit kalori. Tetapi, meskipun kopi dapat sedikit mengurangi hormon ghrelin, Vishnumohan tidak yakin seberapa signifikan efek penekan nafsu makan itu.

Baca juga: Cara Seduh Kopi tanpa Kurangi Khasiatnya

Misalnya, satu studi di International Journal of Food Sciences and Nutrition menemukan minum kopi sebelum makan sedikit menurunkan asupan kalori. Tetapi efek penekan nafsu makan tidak bertahan lebih dari tiga sampai empat jam.

Satu studi di Obesity menunjukkan peserta dengan kelebihan berat badan yang mengonsumsi kopi mengurangi asupan kalori mereka saat makan berikutnya.

Namun, percobaan lain dalam Appetite menyimpulkan kopi tidak berpengaruh pada jumlah kalori yang dikonsumsi seseorang.

Para ahli tidak sepenuhnya memahami mekanisme di balik pengurangan ghrelin tetapi satu penelitian kecil di Journal of American College of Nutrition mengumumkan hasil yang mengejutkan.

Mereka menemukan kopi tanpa kafein lebih menekan nafsu makan ketimbang kopi berkafein. Walau begitu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya hal ini.

"Asupan kopi mempercepat metabolisme, kemungkinan karena kandungan kafeinnya. Ini meningkatkan pembakaran lemak melalui peningkatan thermogenesis (produksi panas) dan stimulasi neurotransmiter seperti adrenalin," kata pakar diet Lon Ben-Asher.

Satu percobaan kecil pada 2017 di Clinical Pysiology and Functional Imaging menemukan kombinasi kopi dan olahraga meningkatkan proses pemecahan lemak.

Namun, penelitian itu berskala kecil sehingga masih membutuhkan lebih banyak penelitian.

Peneliti mengingatkan, orang-orang jangan tergoda minum kopi berlebihan karena ada efek samping yang tidak diinginkan, termasuk kegelisahan dan detak jantung yang berdebar kencang. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya