Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
KEBIASAAN hidup dengan perilaku bersih dan sehat menjadi salah satu kunci untuk mengatasi maraknya penyakit tidak menular, seperti halnya hipertensi, diabetes, hingga kanker.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan RI Cut Putri Arianie mengatakan faktor risiko penyakit tidak menular bisa dicegah dengan mengubah beberapa kebiasaan, seperti pola makan tidak sehat, kurang aktivitas fisik, merokok, berat badan berlebihan, dan prediabetes.
"Pertama merokok, memang sekarang sangat memprihatinkan karena banyak dijual dimana-mana, akses tidak dibatasi, ini menjadi keprihatinan kita dan terus kita perjuangkan di dalam kebajikan lintas kementerian lembaga yang mempunyai kewenangan ini untuk bisa betul- betul mengendalikan konsumsi tembakau, terutama untuk anak-anak," kata Cut Putri dalam Sarasehan PKAT RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dalam rangka HUT RSCM ke-101, Kamis (19/11).
Dalam kaitannya dalam pola makan tidak sehat, menurut Cut Putri bisa terjadi ketika seseorang mengonsumsi gula, garam dan lemak secara berlebihan. Begitupun dengan berat badan yang berlebih, Cut menyarankan lingkar perut pada perempuan tidak lebih dari 80cm dan laki-laki 90cm yang mana bisa juga dilakukan dengan beraktivitas fisik, suatu yang menggerakan otot rangka yang bisa mengeluarkan energi yang teratur dengan melakukan rutin 30 menit setiap harinya.
"Kurang aktivitas fisik mugkin terjadi saat awal pandemi karena tidak bisa keluar rumah, tapi itu bisa dilakukan dengan berbagai kegiatan misalnya naik turun tangga dan sebagainya," lanjut Cut Putri.
Tak hanya itu, ada beberapa faktor risiko lainnya seperti terpaparnya zat karsinogenik atau kimia seperti logam berat, pestisida, 4P (pewarna, pemanis, perasa dan pengawet), bukan tambahan pangan (formalin, borax, rhodamin dan lainnya), stres dan juga hubungan seksual multi pasangan.
Hal senada diungkapkan oleh Ketua Umum PB. PEROSI, Fiastuti Witjaksono bahwa beberapa makanan secara pasti merupakan faktor risiko penyakit tidak menular, termasuk kanker payudara. "Beberapa kondisi makanan maupun status gizi, ternyata secara pasti merupakan faktor risiko dari kanker payudara bahkan juga kegemukan, jadi yang harus kita jaga adalah pola makan sehat agar berat badan tetap normal atau ideal," katanya.
Namun ia menyarankan pada penderita kanker yang masih dalam tahap penyembuhan atau terapi, penurunan berat badan menjadi opsi selanjutnya setelah menjaga pola makan sehat.(H-1)
Hingga saat ini, layanan tes HIV tersedia di 514 kabupaten/kota, layanan IMS di 504 kabupaten.
Dari 356 ribu ODHIV tersebut, sekitar 67 persen atau 239.819 orang sedang dalam pengobatan dan sekitar 55 persen atau 132.575 virusnya tersupresi.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan di periode 2024, ada lebih dari 4.500 kasus IMS pada rentang kelompok muda.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berencana melanjutkan wacana standardisasi kemasan rokok untuk seluruh bungkus rokok yang beredar di pasaran.
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Gagal ginjal kini tidak lagi menjadi ancaman eksklusif bagi usia lanjut. Tren terbaru di tahun 2025 menunjukkan lonjakan signifikan kasus gagal ginjal pada remaja dan dewasa muda.
Jika melihat data nasional, tercatat jumlah kasus penyakit kritis pada 2023 meningkat 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu dari 23 juta menjadi hampir 30 juta kasus.
Batu ginjal, yang sebelumnya lebih sering terjadi pada orang dewasa usia paruh baya, kini semakin umum ditemukan pada generasi muda, termasuk Gen Z.
Kondisi ini diakibatkan oleh penumpukan kalsium di jaringan lunak sekitar sendi, yang dapat mengganggu kemampuan bergerak dan menyebabkan nyeri yang berkepanjangan.
Faktor risiko hipertensi mencakup berat badan berlebih dan obesitas, riwayat hipertensi dalam keluarga, serta kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Vaksinasi shingrix terbukti sangat efektif mencegah cacar api dan neuralgia pada pasien yang sudah terkena cacar api.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved