Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jikustik Rayakan 29 Tahun Perjalanan Karier Mereka

Basuki Eka Purnama
20/3/2025 04:45
Jikustik Rayakan 29 Tahun Perjalanan Karier Mereka
Perayaan 29 tahun Jikustik(MI/HO)

HAMPIR tiga dekade berkarya di industri musik Indonesia, Jikustik merayakan 29 tahun perjalanan mereka. Perayaan ini menjadi momen refleksi bagi para personel dan penggemar untuk mengenang perjalanan panjang yang telah mereka tempuh bersama.

Sejak pertama kali menggebrak industri musik Indonesia pada 1996, Jikustik telah merilis lebih dari 14 album yang menyimpan beragam kisah. 

Dikenal dengan lagu-lagu bernuansa romantis, karya mereka ternyata tidak hanya menggambarkan kisah cinta antara dua insan, tetapi juga menyiratkan perjalanan spiritual dan hubungan manusia dengan Tuhan, sesuatu yang mungkin belum banyak disadari oleh para pendengar.

Salah satu lagu Jikustik yang sering disalahartikan oleh pendengar adalah Puisi, yang selama ini dianggap sebagai lagu tentang cinta sepasang kekasih. 

Ardi Nurdin, sebagai pencipta lagu tersebut, justru menuangkan perenungan mendalam tentang hubungan manusia dengan Tuhan. 

Liriknya yang puitis mencerminkan ketulusan, pengharapan, serta kerinduan seorang hamba kepada Penciptanya, dibalut dengan nuansa cinta yang lebih universal.

Hal serupa juga terlihat dalam lagu Takkan Berpaling Dari-Mu, yang diciptakan Aji Mirza Hakim, atau lebih dikenal sebagai Icha Jikustik. 

Lagu ini secara eksplisit dan lugas menggambarkan harapan seorang hamba untuk tetap teguh di jalan-Nya, karena kasih dan anugerah-Nya yang tak pernah berhenti menerangi setiap langkah perjalanan hidup.

Dalam perayaan ulang tahun ke-29, ratusan Jikustikan—sebutan bagi penggemar Jikustik—hadir untuk mendengarkan langsung kisah di balik lagu-lagu yang banyak menggambarkan hubungan antara manusia dan Tuhan. 

Para personel berbagi pengalaman tentang proses kreatif mereka serta bagaimana lagu-lagu yang mereka ciptakan ternyata dapat memiliki beragam interpretasi bagi para pendengarnya.

"Kami meyakini puncak tertinggi dari cinta seorang insan adalah ketulusan cintanya kepada Tuhan Semesta Alam. Itulah yang mendasari banyak karya kami, saat kecintaan tersebut menjadi inspirasi utama. Namun, pada akhirnya, lagu-lagu kami sering kali ditafsirkan secara beragam oleh para pendengar, termasuk sebagai kisah cinta antara dua sejoli," ujar Icha Jikustik, yang saat ini berperan sebagai vokalis sekaligus pemain bass Jikustik.

Sementara itu, Ardi Nurdin, gitaris Jikustik, menambahkan, "Bagi Jikustik, setiap karya bukan sekadar rangkaian nada dan lirik, tetapi juga cerminan perjalanan hidup kami sebagai pelaku seni. Ketika lagu-lagu kami memiliki relevansi yang kuat dengan perjalanan hidup banyak orang, itulah pencapaian terbesar bagi seorang musisi."

"Terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya kepada seluruh Jikustikan yang selalu mendukung kami serta menjadikan setiap karya kami bagian dari perjalanan hidup mereka. Semoga di perayaan tiga dasawarsa tahun depan, semakin banyak lagu kami yang tidak hanya terdengar di telinga, tetapi juga hadir dan bermakna dalam kehidupan mereka," pungkas Icha Jikustik. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya