Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
AKTRIS Brigitta Cynthia bercerita bahwa dirinya harus cukur alis untuk mendalami perannya sebagai Mei Hwa dalam film horror berjudul Pernikahan Arwah (The Butterfly House).
"Soal make up, aku itu beragam ya waktunya. Ada yang lama banget, mulai dari level I," kata perempuan yang akrab disapa Gigi itu dalam konferensi pers, Rabu (5/2).
Gigi mengatakan harus mengorbankan alisnya yang sedikit tebal untuk dicukur lebih tipis dan melengkung. Hal tersebut bertujuan agar lebih mendalami karakternya yang merupakan keturunan Tionghoa.
Untungnya, penata rias tidak mencukur alisnya hingga ke akar. Sehingga alisnya tidak botak dan tumbuh perlahan.
Selain mencukur alis, totalitas Gigi bermain peran juga dapat terlihat dari riasan yang mengharuskannya tampil dengan kulit yang amat putih.
Belum lagi adanya adegan yang mengharuskan badannya ditempel banyak bunga melati.
"Mungkin ada dua sampai dua setengah jam mereka (pemain lain) bolak balik, aku belum selesai make up. Tapi dengan melihat trailer ini,
aku yakin kerja keras semuanya akan terbayar," ucap dia.
Gigi mengaku para penata rias juga membantunya mengetahui lebih rinci penampilan dari seorang perempuan keturunan Tionghoa di tahun 1940-an.
Dalam kesempatan terpisah dengan tim produksi, mantan personel girl group Cherrybelle itu pun juga menghabiskan waktu hampir satu hari
penuh melakukan riset mengenai suasana kehidupan di Jawa Tengah pada saat itu di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) .
"Aku jadi bisa membayangkan visualnya seperti apa, apalagi yang di pelabuhan ya. Aku benar-benar baca bukunya, catat-catat yang penting,
karena aku juga suka membaca mungkin hampir seharian aku di sana," ucap dia.
Film Pernikahan Arwah bakal tayang pada 27 Februari 2025 di bioskop Indonesia.
Berkisah soal sepasang suami istri yakni Salim (Morgan Oey) dan Tasya (Zulfa Maharani) yang memutuskan untuk memindahkan sesi foto pre-wedding mereka ke rumah keluarga Salim setelah bibinya meninggal dunia.
Selain mengurus pemakaman sang bibi, Salim harus melanjutkan ritual keluarga untuk membakar dupa setiap hari di sebuah altar yang misterius. Kehadiran mereka dan tim foto prewedding membuat arwah leluhur Salim meneror mereka.
Film tersebut juga dibintangi Jourdy Pranata, Puty Sjahrul, Amagerald, Alam Setiawan, Verdi Soaliman, dan Bonita. (Ant/Z-1)
Melalui interaksi langsung dengan pasien ALS dan keluarga mereka, Vino G Bastian mendapatkan pemahaman mendalam tentang tantangan fisik dan emosional yang dihadapi pejuang ALS.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku menandai reuni akting Vino G Bastian dan Nirina Zubir setelah 21 tahun mereka berkolaborasi dalam film 30 Hari Mencari Cinta.
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Lagu Barasuara, Pancarona dan Terbuang Dalam Waktu, mengisi plot cerita baru dalam film Sore: Istri dari Masa Depan, yang disutradarai Yandy Laurens.
Cinta Laura menyebut meski terlihat percaya diri dan sempurna, karakter Jessica di film Agen +62 adalah perempuan yang kesepian dan tidak percaya diri.
Cho Yi Hyun mengungkapkan ketertarikannya pada dunia spiritual menjadi alasan kuat dirinya menerima peran ini.
Sunscreen menjadi perlindungan utama untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang, terutama saat menghadapi paparan sinar matahari dan faktor lingkungan lainnya.
Chelsea Islan menjajal menjadi produser dalam film biopik Rose Pandanwangi. Selain menjadi produser, ia juga memerankan tokoh utama yakni penyanyi seriosa.
Tissa Biani mencari wawasan langsung dari psikolog profesional. Langkah itu diambil untuk memastikan penggambaran karakternya tidak hanya akurat, tetapi juga penuh empati.
AKTRIS Davina Karamoy kini menjadi salah satu nama yang kian laris di industri perfilman Indonesia. Setelah melejit berperan sebagai ‘pelakor’ yang filmnya menjadi blockbuster
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved