Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
BINTANG Indrianto berkolaborasi dengan musisi Freza Anhar meluncurkan album terbarunya bertajuk Ikrar Cinta, yang kental dengan nuansa musik pop jazz.
Menurut keterangan resmi, dikutip Kamis (2/1), album yang dirilis label rekaman Demajors ini terdiri dari tujuh lagu yang lirik serta musiknya ditulis dan diaransemen sendiri oleh Bintang dan dinyanyikan Freza.
Selain menyanyikan dengan penuh makna, Freza juga menyumbangkan kepiawaiannya merangkai nada untuk lagu Tak Tergantikan.
Dalam karyanya, Bintang menggabungkan beberapa jenis instrumen, yang jika disimak dengan seksama selalu menyelipkan nuansa jazz.
Unsur aransemen musik jazz yang sudah digeluti Bintang selama 40 tahun tidak pernah sepenuhnya lepas di saat ia berpetualang dengan gaya musik lain, dari mulai tradisional, fusion, pop, hingga dangdut.
Keseluruhan lagu dalam album ini diramu dengan musik jazz yang kental dengan lantunan instrumen string orchestra, contra bass, dan fretless bass.
"Ikrar Cinta menyiratkan fenomena dunia kehidupan saat ini, dengan banyaknya hal yang terjadi di luar kendali, di luar dugaan, di luar nalar berpikir orang normal. Banyak sekali gangguan serta cobaan yang tidak terkendali namun pada akhirnya harus dihadapi," kata Bintang.
Itu semua tergambarkan di dalam ketujuh lirik lagu pengisi album yang menggambarkan perjalanan emosional penuh penyesalan, kesabaran, cinta tak tergantikan, dan harapan untuk penyembuhan juga pengampunan.
Ada elemen yang mendalam tentang perjuangan dalam hubungan, ikrar cinta, serta perjalanan menuju penerimaan dan ketenangan batin.
Proses produksi album dikerjakan secara mandiri oleh Bintang. Desain artwork album ini dikerjakan Kevin Nikolas, seorang gitaris/pianis yang juga aktif sebagai creative director dan desainer.
"Semoga penikmat musik bisa mengapresiasi dengan mendengarkan setiap detail ornamen musik, detail lirik serta lagu pada album Ikrar Cinta," ujar Bintang.
Album Ikrar Cinta sudah tersedia dan bisa didengarkan di seluruh platform musik digital di antaranya Spotify, YouTube Music, Apple
Music, Tik Tok Music, dan Langit Musik. (Ant/Z-1)
Lagu ini menghadirkan warna musik dari Wijaya 80 yang lebih ringan dan enerjik sekaligus jadi komposisi dengan nuansa paling menyenangkan dalam karya-karya mereka sejauh ini.
Di awal kemunculannya, Berdiri Teman adalah katalis yang membesarkan nama Closehead dan menjadi entitas yang tidak terpisahkan dari Closehead itu sendiri, bahkan hingga saat ini.
Singel Tak Halu Lagi dari Maulana Ardiansyah menceritakan saat seseorang akhirnya menemukan cinta sejatinya dan tidak lagi berhalusinasi.
Vokalis CVIRO dan produser GXNXVS kembali menampilkan kemampuan mereka untuk memadukan gaya bermusik yang berbeda dalam lagu Were You Down?.
Hayley Williams menulis, memainkan, dan merekam berbagai instrumen di tiap lagu dengan sejumlah kontribusi dari dua rekan kolaboratornya Brian Robert Jones dan Joey Howard.
Mulai Jumat (1/8), Hiladies bersama dengan labelnya Hits Records merilis lagu Adilkah di toko musik digital dan radio di seluruh Indonesia.
Album Sidequest menjadi wadah bagi Michael Clifford untuk mengeksplorasi realitas barunya setelah pindah ke kota lain dan memasuki babak hidup sebagai seorang ayah.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved