Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AKTRIS Demi Moore, 61, mengenang bagaimana dia dulu terjebak pada citra tubuh negatif (negative body image). Ia juga berbagi beberapa kebiasaan tidak sehat untuk menurunkan berat badan.
Pada sebuah segmen di acara CBS Sunday Morning, Minggu (22/9) lalu, Moore berbicara tentang hal-hal “gila” yang dia lakukan pada tubuhnya untuk memenuhi standar kecantikan pada saat itu.
“Saya memberikan banyak tekanan pada diri saya sendiri. Saya memang punya pengalaman disuruh menurunkan berat badan dan sebagainya, meski mungkin memalukan, itulah yang saya lakukan pada diri saya sendiri,” kata Moore kepada pembawa acara Tracy Smith seperti dilansir dari People, Selasa (24/9).
Baca juga : Caitlin Halderman Riset ke Tim-Tim Judo untuk Film My Annoying Brother
Moore mengungkapkan dia mulai syuting Indecent Proposal (1993) tidak lama setelah putrinya, Scout Willis, lahir pada 1991. Untuk menurunkan berat badan pascakehamilan, dia mengendarai sepeda bolak-balik ke tempat kerja setiap hari sejauh sekitar 60 mil atau sekitar 97 kilometer.
“Saya pikir (Scout) berusia lima atau enam bulan ketika kami syuting. Saya memberinya makan sepanjang malam, bangun dalam kegelapan dibantu seorang pelatih yang dilengkapi lampu depan, bersepeda sampai ke Paramount, bahkan ke lokasi pengambilan gambar, lalu syuting seharian penuh, biasanya 12 jam sehari, begitu terus,” ungkapnya.
“Bahkan membayangkan apa yang saya lakukan pada tubuh saya rasanya sangat gila, sangat konyol. Ketika Anda melihat ke belakang dan berpikir, 'Apakah itu benar-benar penting?' Mungkin tidak, tetapi pada saat itu saya menjadikannya berarti segalanya,” kata Moore.
Baca juga : Bermain di Film Perdana, Fita Anggraini Mengaku Jauh Berbeda dari Karakter yang Dimainkannya
Ia menambahkan, saat ini, citra dirinya berfluktuasi tetapi mentalnya jauh lebih baik.
“Bedanya sekarang, saya bisa menahan diri. Saya bisa berkata, 'Ya, saya tidak suka kulit kendur itu, tapi tahukah Anda, memang begitulah adanya. Jadi saya akan memanfaatkan apa yang ada sebaik-baiknya dibandingkan mengejar apa yang tidak ada,” ungkapnya.
Awal September lalu, saat wawancara dengan The Guardian, Moore berterus terang tentang citra tubuh dan penilaian diri sendiri yang dieksplorasi dalam film barunya The Substance.
Baca juga : Risty Tagor Kembali Berakting Setelah 15 Tahun Hiatus dari Dunia Perfilman
Menanggapi ekspektasi terhadap tubuh perempuan di tahun 90-an, aktris ini mengatakan bahwa perempuan tidak dianggap menarik kecuali mereka kurus pada saat itu.
“Apa yang saya lakukan pada diri saya sendiri, apa yang saya maksudkan tentang saya, melihat pada ‘kekerasan’ itu, betapa kejamnya kita terhadap diri kita sendiri, betapa brutalnya,” kata dia.
Menurutnya, menilai diri sendiri, mengejar kesempurnaan, berusaha melepaskan diri dari kekurangan, juga merasa ditolak dan putus asa, semua itu tidak eksklusif untuk perempuan.
Baca juga : Atiqah Hasiholan Bertransformasi Total untuk Tulang Belulang Tulang
“Kita semua, jika kita mulai berpikir bahwa nilai kita hanya ditentukan oleh penampilan kita, maka pada akhirnya kita akan hancur,” kata dia.
Moore mengungkapkan, saat ini, masyarakat hidup di masa penghakiman besar ketika orang-orang dapat secara anonim menghakimi satu sama lain dengan cara yang kejam.
Di film terbarunya, The Substance, yang dirilis Mei lalu, Moore berperan sebagai Elisabeth, yang mencoba obat pasar gelap untuk menciptakan versi dirinya yang lebih muda.
Disutradarai oleh Coralie Fargeat, film yang juga dibintangi Margaret Qualley ini mengeksplorasi topik-topik termasuk citra tubuh dan ekspektasi masyarakat terhadap wanita dan penuaan.
Film tersebut memenangkan penghargaan skenario terbaik di Festival Film Cannes pada Mei 2024. (Z-1)
Erika Carlina juga menyebutkan dirinya tidak pernah meminta pertanggungjawaban DJ Panda atas kehamilannya, laporannya ke Polda Metro Jaya dibuat karena dirinya merasa terancam.
Menurut laporan otopsi dari Dokter Bedah Kepolisian Karachi, Dr. Summaiya Syed, tubuh Humaira telah membusuk lebih dari sebulan.
Nirina berperan sebagai Hanggini, istri tokoh utama Arga (Vino G Bastian), yang didiagnosis mengidap ALS dan hanya memiliki kesempatan hidup dua sampai lima tahun.
Cinta Laura menyebut meski terlihat percaya diri dan sempurna, karakter Jessica di film Agen +62 adalah perempuan yang kesepian dan tidak percaya diri.
Cho Yi Hyun mengungkapkan ketertarikannya pada dunia spiritual menjadi alasan kuat dirinya menerima peran ini.
Sunscreen menjadi perlindungan utama untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang, terutama saat menghadapi paparan sinar matahari dan faktor lingkungan lainnya.
Sutradara Joko Anwar kembali menggarap genre komedi yang dibalut elemen horor bertajuk Ghost in The Cell (Hantu di Penjara).
Film animasi Panji Tengkorak menggabungkan elemen laga, mitologi, dan drama emosional dengan visual animasi yang modern dan dinamis.
Magistus Miftah berhasil membuat Joko Anwar terkesan dengan kemampuan menari yang unik, dilakukan menggunakan sepasang sepatu hak tinggi atau heels.
Bagi para pemirsa di Rusia, sinema Indonesia masih eksotis, meskipun film-film dari negara ini kerap hadir di festival film internasional dan memenangkan penghargaan.
Tayangnya film Jurassic World: Rebirth, awal Juli ini, semakin menarik perhatian wisatawan akan Pulau Krabi di Thailand.
Ari Irham tidak memungkiri bahwa menjaga emosi tetap konsisten sepanjang proses syuting tetap menjadi tantangan besar untuk dirinya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved