Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MELANJUTKAN perjalanan sebagai musisi independen dari album New Stage yang dirilis pada 2021 lalu, Jesse McCartney merilis EP terbarunya, All's Well, yang menjadi langkah baru Jesse dalam mengekspresikan dirinya yang sesungguhnya seraya mengesampingkan segala ekspektasi dan melawan status quo .
Menampilkan lima buah lagu, EP All's Well disetir oleh warna vokal McCartney yang kita semua kenal, namun suara khasnya tersebut terdengar lebih dewasa dan soulful.
Gaya musik pop klasik di era 70-an seperti Hall and Oates yang dipadukan dengan gaya musik postmodern dihadirkan sepanjang EP terbarunya. Single pertama dari EP ini, Faux Fur, yang turut diproduseri Morgan Taylor Reid dan Andrew Dixon, merupakan contoh nyata dari perspektif Jesse yang telah tumbuh dewasa sebagai seorang musisi dan dapat disandingkan dengan lagu-lagu retro R&B dari DeBarge dan juga Bruno Mars.
Baca juga : Elijah Woods Proses Duka Kehilangan Teman Lewat EP Silver Lining
"Some things can't buy / Your heart your time / Your hand in mine" nyanyi McCartney, di atas suara siulan yang menggema, iringan gitar akustik, dan juga suara bass yang lezat.
Nuansa di lagu Faux Fur, yang kemudian berevolusi menjadi groove serba lembut dan memikat merupakan gambaran suasana dari keseluruhan EP ini.
McCartney bekerja sama dengan produser Morgan Taylor Reid – yang pernah berkolaborasi dengan Backstreet Boys – untuk tiga lagu di EP All's Well.
Baca juga : Crumb Rilis Single Amama Saat Umumkan Album Baru
Sketsa awal dari lagu-lagu tersebut lalu dibawa ke tingkat yang lebih tinggi dengan memaksimalkan elemen-elemen yang mewarnai lagu-lagu itu mulai dari instrumen angin, gitar, sampai synth. Semuanya dapat direalisasikan berkat format live band yang mereka pilih.
"Bagiku, dengan mencoba mendorong metode seperti ini bisa menjadi sebuah terobosan besar untuk gaya musikku yang selama ini orang-orang ketahui. Selain itu dengan kehadiran live band pada proses rekaman bisa menentukan suasana atau pun tema besar secara musik dalam proyek EP ini," ungkap McCartney.
Nuansa musik dekade 1970-an di 'All's Well' dipastikan akan menggugah semua pendengarnya saat disandingkan dengan lirisisme McCartney yang cerdik.
Baca juga : Glass Beams Rilis EP Mahal
Tidak ada lagu yang lebih baik untuk mencerminkan EP ini selain lagu Make a Baby. Diproduseri trio The Elev3n, yang telah berkolaborasi dengan Meghan Trainor dan Sean Kingston, Make a Baby merupakan lagu yang memadukan gaya produksi musik R&B dekade 2000-an ala Timbaland dan musik pop/R&B modern generasi hari ini.
Sisi McCartney yang paling menggoda dapat terdengar dengan jelas di Make A Baby dengan rapper Yung Gravy turut dihadirkan untuk membuka lagu ini dan turut menyumbangkan baitnya sendiri.
Jika didengarkan baik-baik, setiap lirik penuh hasrat yang dinyanyikan McCartney dipasangkan dengan lirik terkait penjadwalan jam-jam bercinta untuk membuat bayi sungguhan.
Baca juga : Cigarettes After Sex Umumkan Album Baru dan Tur Dunia
Sementara itu, lirik-lirik yang dibawakan oleh Yung Gravy terdengar seperti seakan ia butuh diyakinkan bahwa "membuat bayi" adalah ide yang bagus.
"Yung Gravy dan aku telah berbicara selama beberapa bulan tentang melakukan sebuah proyek bersama, namun tidak pernah terwujud karena jadwal kita selalu bentrok," ungkap McCartney. "Kemudian, suatu hari ketika aku sedang ada sesi workshop di LA, aku membuat sebuah chorus lagu yang aku pikir sangat cocok untuk Gravy.
"Aku langsung mengirimkan rekaman chorus tersebut dan ia langsung menyukainya. Tidak lama setelah itu Gravy langsung merekam bagian verse yang ia akan nyanyikan," lanjutnya.
Baca juga : Beyonce Jadi Perempuan Kulit Hitam Pertama yang Puncaki Tangga Lagu Musik Country
Tentang pengalamannya bekerja sama dengan McCartney, Gravy menambahkan "Jesse adalah seorang legenda. Ia sangat berbakat, dan kami sangat cocok dengan satu sama lain. Ketika ia mengirimkan chorus lagu itu, aku tahu lagu ini akan menjadi sebuah hit!"
Make a Baby merupakan lagu yang memiliki arti yang lebih besar dari judulnya karena McCartney dan istrinya Katie memang ingin memulai membangun keluarga kecil mereka sendiri.
"Proses sesungguhnya dalam membangun sebuah keluarga bukanlah hal yang seksi. Banyak sekali momen di mana semua itu harus dijadwalkan," ungkap McCartney sembari tertawa. "Aku ingin membuat semua ini tetap asyik dan juga seru, namun aku juga ingin memberikan gambaran di mana ada sebuah perkembangan di aspek kehidupanku. Kini aku bernyanyi tentang membuat sebuah bayi dibandingkan leaving on a G5."
Baca juga : Fryda Lucyana Ajak Medoakan Indonesia Lewat Single Doa Untuk Negeri
Dengan dua single yang sudah dirilis dan EP terbarunya All's Well yang akan rilis bulan depan, para penggemar McCartney bisa menantikan lagu-lagu yang serba seksi, lucu, hingga romantis.
Tema-tema seputar kesehatan mental dan ruang emosional seseorang juga akan hadir, semuanya sekaligus mencakup evolusi McCartney sebagai seorang musisi.
Dengan lebih dari 2.4 miliar stream secara global dan juga hampir 800 juta view di YouTube, McCartney siap untuk kembali mengguncang dunia musik. (RO/Z-1)
Lepaskan dari Joanna Andrea adalah sebuah lagu yang membahas tema yang sangat relevan: red flags dan hubungan toxic dalam hubungan percintaan.
Kental dengan melodi serta alunan musik yang groovy, All In menjadi ajang James Vickery untuk menunjukkan kapasitas vokal dia yang mengesankan.
Lagu terbaru Jessia adalah sebuah anthem serba upbeat yang merayakan diri kita sendiri seraya kita meninggalkan hal-hal yang tidak baik dalam kehidupan ini.
Karya Seni Favorit adalah balada cinta yang menampilkan sisi baru Govinda yang lebih tenang, lebih dewasa, dan lebih jujur secara emosional.
Stepper dari Good Charlotte dirilis pada Jumat (18/7), diproduseri oleh Zakk Cervini dan Jordan Fish, dengan lirik dan melodi ditulis langsung oleh Benji dan Joel Madden.
Lagu baru Elijah Woods, Ghost On The Radio, itu dibagikan bersamaan dengan pengumuman tentang album perdananya, Can We Talk?, yang akan hadir pada 14 Oktober 2025.
Penyanyi, penulis lagu, dan sensasi Gen-Z asal Amerika Serikat (AS), Alex Warren, telah merilis album baru, You'll Be Alright, Kid, lewat Atlantic Records, Jumat (18/7) lalu.
Tiga lagu baru masuk di dalam tracklist versi deluxe album Grentperez tersebut yaitu Girl at the Station (feat. Jeremy Passion), Peace of Mind, dan Might Not Be.
Lagu utama Terbang Tinggi ciptaan Haris The Brother yang dibawakan Evolette menjadi anthem perpisahan yang penuh semangat dan harapan, diciptakan untuk merayakan momen kelulusan sekolah.
Dirilis secara independen, EP Hatred dari Threatened memuat empat lagu penuh energi, yaitu Aimless Hatred, We Are Threatened, Untamable, dan Lawan.
Sepenuhnya diproduseri oleh Jackson Wang, album ini menjadi evolusi berani dari sosok Magicman, alter ego yang dulu diciptakan untuk menyembunyikan emosi tergelapnya.
Lagu Awaken sekaligus menandai akhir dari perjalanan panjang menuju album debut Abirama, The Story Unfolds, yang akan dirilis pada 25 Juli 2025 mendatang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved