Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MELANJUTKAN perjalanan sebagai musisi independen dari album New Stage yang dirilis pada 2021 lalu, Jesse McCartney merilis EP terbarunya, All's Well, yang menjadi langkah baru Jesse dalam mengekspresikan dirinya yang sesungguhnya seraya mengesampingkan segala ekspektasi dan melawan status quo .
Menampilkan lima buah lagu, EP All's Well disetir oleh warna vokal McCartney yang kita semua kenal, namun suara khasnya tersebut terdengar lebih dewasa dan soulful.
Gaya musik pop klasik di era 70-an seperti Hall and Oates yang dipadukan dengan gaya musik postmodern dihadirkan sepanjang EP terbarunya. Single pertama dari EP ini, Faux Fur, yang turut diproduseri Morgan Taylor Reid dan Andrew Dixon, merupakan contoh nyata dari perspektif Jesse yang telah tumbuh dewasa sebagai seorang musisi dan dapat disandingkan dengan lagu-lagu retro R&B dari DeBarge dan juga Bruno Mars.
Baca juga : Elijah Woods Proses Duka Kehilangan Teman Lewat EP Silver Lining
"Some things can't buy / Your heart your time / Your hand in mine" nyanyi McCartney, di atas suara siulan yang menggema, iringan gitar akustik, dan juga suara bass yang lezat.
Nuansa di lagu Faux Fur, yang kemudian berevolusi menjadi groove serba lembut dan memikat merupakan gambaran suasana dari keseluruhan EP ini.
McCartney bekerja sama dengan produser Morgan Taylor Reid – yang pernah berkolaborasi dengan Backstreet Boys – untuk tiga lagu di EP All's Well.
Baca juga : Crumb Rilis Single Amama Saat Umumkan Album Baru
Sketsa awal dari lagu-lagu tersebut lalu dibawa ke tingkat yang lebih tinggi dengan memaksimalkan elemen-elemen yang mewarnai lagu-lagu itu mulai dari instrumen angin, gitar, sampai synth. Semuanya dapat direalisasikan berkat format live band yang mereka pilih.
"Bagiku, dengan mencoba mendorong metode seperti ini bisa menjadi sebuah terobosan besar untuk gaya musikku yang selama ini orang-orang ketahui. Selain itu dengan kehadiran live band pada proses rekaman bisa menentukan suasana atau pun tema besar secara musik dalam proyek EP ini," ungkap McCartney.
Nuansa musik dekade 1970-an di 'All's Well' dipastikan akan menggugah semua pendengarnya saat disandingkan dengan lirisisme McCartney yang cerdik.
Baca juga : Glass Beams Rilis EP Mahal
Tidak ada lagu yang lebih baik untuk mencerminkan EP ini selain lagu Make a Baby. Diproduseri trio The Elev3n, yang telah berkolaborasi dengan Meghan Trainor dan Sean Kingston, Make a Baby merupakan lagu yang memadukan gaya produksi musik R&B dekade 2000-an ala Timbaland dan musik pop/R&B modern generasi hari ini.
Sisi McCartney yang paling menggoda dapat terdengar dengan jelas di Make A Baby dengan rapper Yung Gravy turut dihadirkan untuk membuka lagu ini dan turut menyumbangkan baitnya sendiri.
Jika didengarkan baik-baik, setiap lirik penuh hasrat yang dinyanyikan McCartney dipasangkan dengan lirik terkait penjadwalan jam-jam bercinta untuk membuat bayi sungguhan.
Baca juga : Cigarettes After Sex Umumkan Album Baru dan Tur Dunia
Sementara itu, lirik-lirik yang dibawakan oleh Yung Gravy terdengar seperti seakan ia butuh diyakinkan bahwa "membuat bayi" adalah ide yang bagus.
"Yung Gravy dan aku telah berbicara selama beberapa bulan tentang melakukan sebuah proyek bersama, namun tidak pernah terwujud karena jadwal kita selalu bentrok," ungkap McCartney. "Kemudian, suatu hari ketika aku sedang ada sesi workshop di LA, aku membuat sebuah chorus lagu yang aku pikir sangat cocok untuk Gravy.
"Aku langsung mengirimkan rekaman chorus tersebut dan ia langsung menyukainya. Tidak lama setelah itu Gravy langsung merekam bagian verse yang ia akan nyanyikan," lanjutnya.
Baca juga : Beyonce Jadi Perempuan Kulit Hitam Pertama yang Puncaki Tangga Lagu Musik Country
Tentang pengalamannya bekerja sama dengan McCartney, Gravy menambahkan "Jesse adalah seorang legenda. Ia sangat berbakat, dan kami sangat cocok dengan satu sama lain. Ketika ia mengirimkan chorus lagu itu, aku tahu lagu ini akan menjadi sebuah hit!"
Make a Baby merupakan lagu yang memiliki arti yang lebih besar dari judulnya karena McCartney dan istrinya Katie memang ingin memulai membangun keluarga kecil mereka sendiri.
"Proses sesungguhnya dalam membangun sebuah keluarga bukanlah hal yang seksi. Banyak sekali momen di mana semua itu harus dijadwalkan," ungkap McCartney sembari tertawa. "Aku ingin membuat semua ini tetap asyik dan juga seru, namun aku juga ingin memberikan gambaran di mana ada sebuah perkembangan di aspek kehidupanku. Kini aku bernyanyi tentang membuat sebuah bayi dibandingkan leaving on a G5."
Baca juga : Fryda Lucyana Ajak Medoakan Indonesia Lewat Single Doa Untuk Negeri
Dengan dua single yang sudah dirilis dan EP terbarunya All's Well yang akan rilis bulan depan, para penggemar McCartney bisa menantikan lagu-lagu yang serba seksi, lucu, hingga romantis.
Tema-tema seputar kesehatan mental dan ruang emosional seseorang juga akan hadir, semuanya sekaligus mencakup evolusi McCartney sebagai seorang musisi.
Dengan lebih dari 2.4 miliar stream secara global dan juga hampir 800 juta view di YouTube, McCartney siap untuk kembali mengguncang dunia musik. (RO/Z-1)
Ara Grace telah jatuh cinta pada dunia bisnis, tapi katanya musik tetap menjadi bagian tak terpisahkan, dia tetap akan kembali ke musik.
Lewat lagu Menarilah dengan Jiwamu, Isyana Sarasvati mengajak pendengarnya untuk merayakan keberadaan dan pencapaian diri sendiri, sekecil apapun langkah yang berhasil diambil.
Running Home dari Jade LeMac adalah lagu pop dengan hook yang dengan mudah menyangkut di kepala para pendengarnya, membuat mereka ingin mendengarkan lebih lanjut.
Mayoritas lagu dalam album milik Se So Neon dibawakan dalam bahasa Korea dan mengangkat tema yang berakar pada masa kini serta alam.
Album ini menjadi rilisan penuh pertama Rich Brian sejak 2019, sebuah karya yang jujur, reflektif dan penuh emosi sebagai cerminan perjalanan pendewasaannya.
Setiap tanggal 17 Agustus, Dere biasanya mengikuti acara-acara perayaan hari kemerdekaan Indonesia.
Mayoritas lagu dalam album milik Se So Neon dibawakan dalam bahasa Korea dan mengangkat tema yang berakar pada masa kini serta alam.
Album ini menjadi rilisan penuh pertama Rich Brian sejak 2019, sebuah karya yang jujur, reflektif dan penuh emosi sebagai cerminan perjalanan pendewasaannya.
Vokalis Megadeth, Dave Mustaine, mengumumkan album mendatang dan tur dunia pada 2026 akan menjadi yang terakhir.
Fase Tiga. Selain menyisakan tiga personel, album ini menandai fase baru Kerispatih setelah berjalan tanpa Sammy Simorangkir dan Badai.
Setelah lebih dari dua dekade vakum, unit metal legendaris asal Malang, Kastil, resmi kembali ke kancah musik ekstrem dengan merilis EP terbaru berjudul Shadows.
Di album Parah Max, Basboi juga menggunakan pendekatan berbeda dari karya-karyanya terdahulu. Kali ini, ia secara spontan menulis liriknya saat rekaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved