Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PASAR modal Indonesia terus dilanda gejolak, ditandai dengan capital outflow investor asing hampir Rp30 triliun sejak awal tahun. Karenanya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bergerak merespons tekanan tersebut dengan melonggarkan aturan buyback dan memperketat pengawasan pasar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 8,04% dalam tahun berjalan (year to date/ytd) hingga akhir Maret 2025, sementara investor asing terus menarik dana dari pasar dengan net sales sebesar Rp29,92 triliun sejak Januari.
"Non-resident mencatatkan net sales sebesar Rp8,02 triliun secara month to date dan year to date itu masih terdapat net sales sebesar Rp29,92 triliun," ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers secara daring, Kamis (11/4).
IHSG tercatat sempat jatuh ke level 5.996 pada 8 April 2025, memicu penghentian perdagangan (trading halt) selama 30 menit. Inarno mengatakan tekanan yang terjadi pasar modal sangat kuat, namun mulai mereda keesokan harinya. Itu terlihat pada 10 April tercatat kenaikan signifikan sebesar 4,79%. Meski demikian, indeks masih melemah 11,67% secara tahunan.
Situasi ini tidak hanya berdampak pada saham, tetapi juga pasar obligasi dan aset pengelolaan investasi. Indeks obligasi ICBI turun 0,17% bulan lalu. Di sisi lain, meski asset under management (AUM) naik tipis 0,45% menjadi Rp811,97 triliun, namun masih terkontraksi 3,71% sejak awal tahun.
Untuk meredam gejolak dan mencegah pelarian modal lebih lanjut, OJK meluncurkan sejumlah kebijakan stabilisasi. Salah satunya adalah pelonggaran pembelian kembali saham oleh emiten tanpa harus melalui RUPS.
"Hingga 9 April 2025, terdapat 21 emiten yang berencana melakukan buyback tanpa RUPS dengan total anggaran Rp14,97 triliun. Dari jumlah itu, 15 emiten telah merealisasikan buyback senilai Rp429,72 miliar," terang Inarno.
Selain itu, OJK juga menunda implementasi short selling dan meminta Bursa Efek Indonesia menyesuaikan batas trading halt serta menerapkan kebijakan asymmetric auto rejection. "Langkah-langkah ini kami ambil agar pasar tetap kondusif di tengah sentimen negatif global," tambah Inarno.
Di sisi pengawasan, OJK telah menjatuhkan sanksi berat berupa pencabutan izin kepada dua perusahaan efek serta denda Rp250 juta kepada tiga penyelenggara securities crowdfunding yang terbukti melanggar ketentuan pada Maret 2025.
Kendati tekanan masih terasa, tambah Inanro, sektor fundraising di pasar modal menunjukkan tren positif. "Tercatat nilai penawaran umum mencapai Rp57,68 triliun, termasuk dari lima emiten baru," kata dia.
Dia juga menyoroti pertumbuhan Bursa Karbon, yang sejak peluncurannya pada 2023 mencatat transaksi 1,59 juta ton CO2 senilai Rp77,91 miliar. "Pasar memang tengah diuji, tapi kami terus memantau dan siap merespons cepat dengan kebijakan yang tepat untuk menjaga kepercayaan investor," pungkas Inarno. (H-4)
Edukasi, sosialisasi, serta penguatan regulasi oleh OJK dan Satgas Waspada Investasi (SWI) cukup efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya pinjol ilegal.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan tata kelola dan manajemen risiko, baik secara internal maupun di sektor jasa keuangan nasional.
Satgas Pasti menghentikan 1.556 entitas pinjaman online (pinjol) ilegal dan 284 penawaran investasi ilegal di sejumlah situs dan aplikasi pada periode Januari sampai dengan 24 Juli 2025.
KEPALA Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menegaskan kinerja intermediasi perbankan tetap stabil dengan profil risiko yang terjaga.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan pemilik UMKM di seluruh Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap maraknya penipuan dan kejahatan digital.
AFPI turut buka suara mengenai tuduhan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menilai pelaku usaha penyedia layanan pinjaman online melakukan pengaturan suku bunga layaknya kartel.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Agustus 2025. IHSG naik hingga mendekati level psikologis 8.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved